Instrumen Penelitian Kerangka Berpikir

Studi Pendahuluan Melakukan studi literatur dan pengamatan pendahuluan Perumusan Masalah Kebisingan yang terjadi di SMPN 7 Medan berasal dari aktivitas di sepanjang Jl. H. Adam Malik dan aktivitas masyarakat setiap hari sehingga mempengaruhi kegiatan belajar disekolah Studi Literatur Mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan pengumpulan data dan pemecahan masalah Pengumpulan Data Data Primer 1. Data kebisingan 2. Kuisioner Data Sekunder 1. Denah sekolah Pengolahan Data 1. Perhitungan tingkat kebisingan equivalen total 2. Membuat peta kebisingan noise mapping 3. Melakukan perhitungan kebisingan menurut persepsi siswa dan guru dengan kuesioner kebisingan a. Merekapitulasi hasil penyebaran kuesioner daftar cocok checklist b. Melakukan uji validitas terhadap hasil yang diperoleh dari kuesioner kebisingan c. Melakukan uji reliabilitas terhadap hasil yang diperoleh dari kuesioner kebisingan 4. Analisa dampak kebisingan Analisis Pemecahan Masalah Menganalisis dan memberikan perbaikan dari permasalahan yang ada Kesimpulan dan Saran 1. Gambaran umum hasil penelitian 2. Masukan bagi sekolah Gambar 4.2. Metodologi Penelitian

4.8. Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis data yang dikumpulkan terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Data primer yang dikumpulkan adalah: a. Tingkat kebisingan di area SMP Negeri 7 Medan. Penentuan titik pengukuran mengunakan metode peta kontur dengan membuat daerah pengukuran berukuran 10 x 10 m. b. Data kuesioner tentang dampak kebisingan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Judgement Samplingdimana yang menjadi objek penelitian adalah siswa-siswi dan guru SMP Negeri 7 Medan pada kelas yang terkena zona kebisingan merah dan kuning. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia oleh pihak perusahaan sehingga tidak perlu lagi digali secara langsung dari sumbernya. Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah denah SMP Negeri 7 Medan digunakan untuk membuat daerah titik pengukuran dan noise mapping.

4.9. Metode Pengolahan Data

Langkah dalam melakukan pengolahan data dibagi dalam beberapa tahapan, dimana rinciannya dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pembuatan peta titik pengukuran dan noise mapping. 2. Perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen pada setiap titik pengukuran 3. Perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen total 4. Melakukan penyebaran kuesioner untuk mengetahui dampak kebisingan yang dirasakan siswa – siswi di sekolah dengan menggunakan kuesioner a. Merekapitulasi hasil penyebaran kuesioner daftar checklist. b. Melakukan uji validitas terhadap hasil yang diperoleh dari kuesioner kebisingan. c. Melakukan uji reliabilitas terhadap yang diperoleh darikuesioner kebisingan. 5. Analisa terhadap dampak kebisingan

4.10. Analisis Pemecahan Masalah

Data yang telah diolah selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Analisis yang dilakukan adalah berupa : 1. Analisis tingkat kebisingan secara keseluruhan pada ruang kelas SMP Negeri 7 Medandibandingkan dengan standar kebisingan yang diizinkan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP.48MENLH111996 2. Analisis zona kebisingan dari peta kebisingan di SMP Negeri 7 Medan. 3. Analisis dampak kebisingan. Apabila tingkat kebisingan berada di atas ambang standar, maka dapat dilakukan usulan perbaikan kondisi sekolah melalui rancangan pengelolaan tingkat kebisingan dengan metode yang sesuai sehingga dosis paparan kebisingan dapat dikurangi.