Strategi Penanganan Kebisingan Ruang Luar Strategi Penanganan Kebisingan Ruang Dalam

Berdasarkan jenis penghalang tanaman tersebut maka dapat dilakukan kombisnasi yang dianggap dapat megurangi tingkat kebisingan. Tabel 3.3. menunjukkan beberapa tanaman yang dapat mengurangi kebisingan Tabel 3.3.EfektifitasPenguranganKebisinganOlehBerbagaiMacam Tanaman Jenistanaman Volume Kerimbunan Daun m Jarakdari Sumber Bisingke Tanamand Ketinggian Pengukuran m Rata-rata Reduksi kebisingan; ILdBA AkasiaAcacia mangium 114,39 18,20 30,20 1,20 4,00 2,5 4,1 118,23 18,20 24,60 1,20 4,00 2,7 4,4 Bambupringgodani BambugaSp 122,03 7,0 16,40 1,20 2,50 1,1 4,9 366,08 35,4 1,20 14,7 JoharCasiasiamea 60,74 9,8 17,0 1,20 3,60 0,3 3,2 83,24 9,6 1,20 0,20 Likuan–YuVermenia obtusifolia 2,464 8,20 1,20 2,3 AnakNakalDurant 1,680 9,80 1,20 0,8 Soka 1,350 11,20 1,20 0,9 Tabel 3.3.EfektifitasPenguranganKebisinganOlehBerbagaiMacam Tanaman Lanjutan Jenistanaman Volume Kerimbunan Daun m Jarakdari Sumber Bisingke Tanamand Ketinggian Pengukuran m Rata-rata Reduksi kebisingan; ILdBA Kekaretan 1,105 4,60 1,20 0,9 SebeHeliconiaSp 1,792 3,2 1,20 3,4 Teh–tehan 11,10 6 1,20 2,1 Disisipkan: a.Teh–tehan 13,88 6 1,20 2,7 b.Heliconiasp 2,75 9 1,20 3,8 16,65 6 1,20 4,2 33,3 9 1,20 5,0 Sumber : Mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan Departemen Tenaga kerja Umum

3.8.4. Material Akustik

23 Pengunaan material akustik berfungsi meredam kebisingan dimana setiap bahan yang digunakan merupakan material yang memiliki kemampuan untuk menyerap kebisingan. Tabel 3.4. menunjukkan koefisien absorpsi beberapa material bangunan. Tabel 3.4. Koefisien Absorpsi Beberapa Material Bangunan No Material Bangunan Koefisien absorpsi pada frekuensi 500 Hz 1 Lantai Semen 0,015 Semen dilapis keramik 0,01 Tabel 3.4. Koefisien Absorpsi Beberapa Material Bangunan Lanjutan No Material Bangunan Koefisien absorpsi pada 23 Christina E, Mediastika. Akustik Bangunan. Jakarta: Erlangga. 2005 h. 85 frekuensi 500 Hz Semen dilapis karpet tipis 0,05 Semen dilapis karpet tebal 0,14 Semen dilapis kayu 0,10 2 Dinding Batu bata diplester halus 0,02 Batu bata diplester kasar 0,01 Batu bata ekspose 0,06 Papan kayu 0,10 Kolom beton dicat 0,04 Kolom beton tidak dicat 0,06 Tirai kain tipis sedang tebal 0,11 0,49 0,55 Kaca Halus 0,01 Kaca KasarBuram 0,04 3 Plapon Beton dak 0,015 Eternit 0,17 Gipsum 0,05 Aluminium, Furnitur dan lain – lain 0,01 Kursi kain 0,60 Kursi plastic 0,01 Udara 0,007 Manusia 0,46 Sumber : Chrisitna E. Mediastika 2005 Frekuensi 500 Hz dipakai sebagai rerata koefisien absorpsi material pada umumnya Khusus udara dihitung pada frekuensi 2000 Hz