menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan
proses dan berorientasi pada prestasi belajar. Salah satu media yang dapat digunakan guru dalam upaya meningkatkan prestasi mengarang siswa adalah media teks
wawancara. Penggunaan teks wawancara sebagai alat bantu dalam mengembangkan karangan deskripsi akan membantu siswa untuk menggambarkan tokoh. Kegiatan
seperti ini menyuburkan kesempatan kreatif bagi siswa dalam menampilkan gagasan dan keahlian memilih kata serta merangkainya menjadi kalimat.
Berdasarkan hal di atas penelitian ini berusaha mengukur kemampuan menulis siswa melalui kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawacara.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan menulis siswa MTs dianggap masih rendah
2. Siswa belum mampu membuat karangan deskripsi dengan baik
3. Minat menulis siswa masih rendah
4. Pemahaman EYD siswa rendah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat kemampuan menulis
karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara siswa kelas VII A MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan
teks wawancara siswa kelas VII A MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok ?
E. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks
wawancara siswa kelas VII A MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok.
F. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua hal tersebut, dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai perbandingan bagi guru dalam mengetahui kemampuan menulis
siswa b.
Sebagai bahan referensi bagi guru untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara
siswa. c.
Menambah khasanah konsep tentang penyebab kelemahan siswa dalam membuat karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Guru dapat mengevaluasi penyebab kelemahan siswa dalam menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara.
b. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengetahui kemampuan menulis siswa.
d. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui penyebab kelemahan siswa dalam menulis karangan deskripsi berdasaarkan teks wawancara siswa.
7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
1
Menurut Finoza menulis merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea
untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu.
2
Sebagai perbandingan, di sini dikutipkan pendapat Widyamartaya dan Sudiarti bahwa
menulis adalah
keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami.
3
Semua pendapat tersebut sama-sama mengacu pada menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan tertentu.
Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui
lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis.
Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Secara psikologis menulis
memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang
1
Henry Guntur T, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung:Penerbit Angkasa, 2008, Cet.II h. 22
2
Lamudin, Finoza,Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Insan Mulia,2004, Cet.I h. 234
3
Ibid.,