yang tidak jelas, kalimat berbelit-belit, pemengalan kalimat, penghilangan konjungsi, dan penggunaan dua konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat.
Karena hal tersebut, kalimat-kalimat yang ditata mereka mengandung lebih dari satu kesatuan informasi atau tidak lengkapnya informasi. Oleh karena itu,
kalimat yang ditata mereka sering menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan makna. Berikut ini adalah sampel ketidakefektifan kalimat tersebut beserta
perbaikannya.
1. Kesepadanan
a. Sasha mendapatkan beasiswa kuliah di Malaysia. Karena ada
temannya yang mengajak ke Malaysia b.
Kepinginnya dia tidak diterima. Soalnya dia tidak sanggup hidup sendiri di sana.
Kalimat di atas salah kerena unsur keterangan pada kalimat tersebut yang ditandai dengan kata karena dan soalnya dipisah menjadi
bagian tersendiri. Dengan kata lain, kalimat tersebut dipenggal. Kalimat yang dipenggal itu masih mempuyai hubungan gantung
dengan Kalimat lainya. Kalimat yang memepunyai hubungan gantung itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang digantunginya
disebut induk kalimat. Jika kalimat tungga diawali kata penghubung, bagian kalimat itu akan menjadi anak kalimat yang tidak memiliki
induk kalimat. Kalimat tersebut menjadi benar apabila unsur keterangan itu tidak berdiri sendiri karena bukan merupakan kalimat
baru. a.
Sasha mendapatkan beasiswa kuliah di Malaysia, Karena ada temannya yang mengajak ke Malaysia
b. Karena dia tidak sanggup hidup sendiri di sana, dia tidak ingin
diterima.
2. Kepaduan
a. Seorang mahasiswa telah mendapatkan beasiswa kuliah di
Malaysia, dia waktu selesai S-1 di FMIPA Kimi Universitas Riau, akhir tahun 1995.
b. Saya mengambil program biokimi klinik waktu S-1 fokusnya ke
biokimia Kalimat di atas salah karena kata penghubung penanda anak
kalimat, seperti karena, setelah, dan agar seharusnya dinyatakan secara gamblang di depan anak kalimat . Jadi, pembenaran kalimat tersebut
adalah sebagai berikut. a.
Seorang mahasiswa telah mendapatkan beasiswa kuliah di Malaysia, setelah selesai S-1 di FMIPA Kimi Universitas Riau,
akhir tahun 1995. b.
Saya mengambil program biokimia klinik, karena waktu S-1 fokusnya ke biokimia
3. Kehematan
a. Ada seorang mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa
di Malaysia. Ia mendapatkan beasiswa di Malaysia setelah selesai S-1 di FMIPA Kimia Universitas Riau, akhir 1995.
Kalimat diatas terlihat tidak hemat karena terdapat kata dua kata yang menyebabkan kalimat tersebut tidak hemat kata yang pertama
adalah ada dan kata yang kedua yang. Jadi pembenaran untuk kalimat diatas adalah :
a. Seorang mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa ke
Malaysia setelah ia menamatkan S-1 di FMIPA Kimia Universitas Riau, tahun 1995.
f. Kemampuan Penggunaan Ejaan
Selain kemampuan menggunakan kosakata dan penggunaan bahasa kemampuan menggunakan ejaan juga merupakan salah satu bagian dari
penilaian pada aspek kebahasaan. Adapun skor yang diperoleh siswa dari hasil tes kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara pada
aspek ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.8
Data Kemampuan
Penggunaan Ejaan
No Nama
Nilai Keterangan
1 NZ
4 2
RK 2
3 AD
3 4
NN 2
5 AG
2 6
AA 3
7 AS
2 8
FR 3
9 AD
3 10
NS 3
11 SS
4 12
NH 3
13 NR
3 14
RA 3
15 OF
2 16
AK 2
17 WH
2 18
HA 3
19 MS
2 20
FA 4
21 VA
3 22
RH 3
23 MA
2
24 AT
2 25
MN 2
26 EH
3 27
LF 3
28 SM
2 29
AD 2
30 AF
4 Jumlah
81
Skor untuk aspek ini adalah 5. Skor maksimal yang diperoleh mereka adalah 4 dan skor minimal 2. Berdasarkan table 4.8 nilai rata-rata kemampuan
siswa kelas VII MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere Kota Depok pada aspek ini adalah sebagai berikut.
Skor rata-rata pada aspek ini adalah 2,7 dan dibulatkan menjadi 3. Skor ini terlihat belum memenuhi harapan karena
skor maksimal yang diharapkan pada aspek ini adalah 5. Untuk mengetahui skor atau nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII
MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok tentang kemampuan menggunakan ejaan termasuk dalam kategori mana, nilai rata-rata tersebut
diklasifikasian berdasarkan klasifikasi nilai pada tabel 3.4. Oleh karena itu, nilai rata-rata ini 3 dibagikan dengan skor maksimalnya 5 lalu dikalikan
dengan seratus 100. Jadi, nilai rata-rata tersebut adalah 54. Berdasarkan klasifikasi tebel 6.3, skor 54 termasuk dalam ketegori
kurang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mereka dalam menyusun paragraf tergolong dalam kategori kurang.
3 7
, 2
30 81
X X
X n
Xi X