Kemampuan Menggunakan Diksi Gambaran Kemampuan Siswa Secara Khusus

4. Di sana ada temannya yang sedang melanjutkan pasca sarjana 5. Mereka mencari professor yang memerlukan asistan itu 6. Tapi kata orang kesempatan jangan ditolak 7. Ia Kepinginnya ia tidak diterima 8. Pokoknya nyari duit sebenarnya 9. Buat dikirim ke kampung 10. Kalau orangkan dikirimi, kita ngirimin Kalimat 1 merupakan bentuk superlatif . Bentuk superlatif merupakan bentuk yang mengandung arti ‘paling’ dalam suatu perbandingan. Bentuk tersebut dapat dihasilkan dengan suatu kata sifat ditambah kata-kata amat sangat, paling, sekali, atau imbuhan ter_ yang mengandung arti ’paling’. Jika kedua kata ini dingunakan sekaligus dalam suatu kalimat, terjadilah sebuah bentuk superlatif yang berlebihan. Kalimat 2 b entuk yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ‘nekad’ bukat ‘nekat’. Kata Bentuk ’Pasca” kalimat 3 bukan merupakan kata dalam bahasa Indonesia. Bentuk demikian itu merupakan morfem bebas. Karena bukan morfem bebas, ’pasca’ tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata. Karena tidak dapat berdiri sendiri secara bebas, bentuk demikian itu mutlak harus digabungkan dengan kata lain yang mengikutinya. Kalimat 4 dalam bahasa Indonesia adalah ‘asisten’ bukat ‘asistan’. Kata tersebut berarti berkeras hati, keras kemauan terlalu berani. Sedangkan assitan merupakan bahasa inggris. Kata t etapi kalimat 5 merupakan konjungsi koordinatif yang digunakan untuk menyatakan makna pertentangan. Bentuk ’tapi’ salah dan yang benar adalah tetapi atau akan tetapi. Kata ’nyari’ dan ’duit’ dalam kalimat 6 bukan merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia. Adapun bentuk bakunya adalah ’mencari ’dan ’uang’. Bahasa sessunggunhya memiliki citarasa. Dalam konteks kalimat diatas kata ’buat’ memiliki nilai yang kurang tepat. Bentuk ”ngirimin’ kalimat 10 merupakan bentuk interferensi dari bahasa melayu dialek betawi sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah mengirimkan. Jadi perbaikan untuk kalimat-kalimat diatas adalah sebagai berikut : 1. Kami meneliti siang malam 2. Ia nekad ke Malayasia 3. Di sana ada temannya yang sedang melanjutkan pascasarjana 4. Mereka mencari professor yang memerlukan asisten itu 5. akan tetapi, kata orang kesempatan jangan ditolak 6. Ia menginginkan tidak diterima 7. Pokoknya mencari uang sebenarnya 8. Pokoknya mencari uang sebenarnya, untuk dikirim ke kampung 9. Kalau orangkan dikirimi, kita mengirimkan Berdasarkan data penelitian dan sampel kesalahan tersebut, kemampun mereka menggunakan ketepatan pilihan kata masih kurang. Padahal, ketepatan pilihan kosakata diksi menentukan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat.

e. Kemampuan Penggunaan Kalimat Efektif

Kemampuan menggunakan bahasa merupakan salah satu sub aspek penilaian pada aspek penggunaan kalimat efektif dalam karangan siswa. Adapun skor yang diperoleh siswa dari hasil tes kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara pada aspek ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Data Kemampuan Penggunaan Kalimat Efektif No Nama Nilai Keterangan 1 NZ 16 2 RK 10 3 AD 16 4 NN 14 5 AG 14 6 AA 15 7 AS 13 8 FR 13 9 AD 13 10 NS 11 11 SS 16 12 NH 14 13 NR 9 14 RA 8 15 OF 9 16 AK 10 17 WH 9 18 HA 10 19 MS 9 20 FA 16 21 VA 16 22 RH 15 23 MA 9 24 AT 9 25 MN 9 26 EH 10 27 LF 15 28 SM 9 29 AD 7 30 AF 15 Jumlah 359 Skor untuk aspek ini adalah 25. Adapun skor maksimal yang diperoleh mereka adalah 16 dan skor minimalnya 7. Jumlah skor seluruhnya pada aspek ini adalah 359. Untuk mengetahui nilai rata-rata, jumlah skor tersebut dibagikan dengan jumlah sampel, seperti berikut. Jadi, skor rata-rata kemampuan menggunakan bahasa adalah 11,96 dan dibulatkan menjadi 12. Skor ini terlihat belum memenuhi harapan karena skor maksimal yang diharapkan pada aspek ini adalah 25. Untuk mengetahui skor atau nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII MTs Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere Kota Depok tentang kemampuan menggunakan kalimat efektif termasuk ke dalam kategori mana, nilai rata-rata tersebut diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi nilai pada tabel 4.7. Oleh karena itu, nilai rata-rata ini 12 dibagikan dengan skor maksimalnya 25 lalu dikalikan dengan seratus 100. Jadi, nilai rata-rata tersebut adalah 48. Berdasarkan klasifikasi tebel nilai, skor 48 termasuk dalam ketegori kurang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa tergolong dalam kategori kurang. Penilaian dalam menggunakan bahasa dilihat dari kemampuan menggunakan kalimat. Kalimat-kalimat yang dibuat siswa umunya merupakan kalimat tidak efektif. Kalimat tersebut tidak memenuhi syarat-syarat kalimat efektif seperti unsur-unsur kalimat tidak jelas, bagian-bagian kalimat tidak sejajar, bagian kalimat banyak yang dipenggal, bagian-bagian yang sama sering digunakan, dan sebagian kalimat tidak disusun menurut kaidah bahasa tersebut. Adapun kesalahan-kesalahan yang sering dilakukakan berupa ketidaklengkapan fungsi kalimat yang meliputi tidak adanya subjek, predikat 12 96 , 11 30 359      X X X n Xi X yang tidak jelas, kalimat berbelit-belit, pemengalan kalimat, penghilangan konjungsi, dan penggunaan dua konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat. Karena hal tersebut, kalimat-kalimat yang ditata mereka mengandung lebih dari satu kesatuan informasi atau tidak lengkapnya informasi. Oleh karena itu, kalimat yang ditata mereka sering menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan makna. Berikut ini adalah sampel ketidakefektifan kalimat tersebut beserta perbaikannya.

1. Kesepadanan

a. Sasha mendapatkan beasiswa kuliah di Malaysia. Karena ada temannya yang mengajak ke Malaysia b. Kepinginnya dia tidak diterima. Soalnya dia tidak sanggup hidup sendiri di sana. Kalimat di atas salah kerena unsur keterangan pada kalimat tersebut yang ditandai dengan kata karena dan soalnya dipisah menjadi bagian tersendiri. Dengan kata lain, kalimat tersebut dipenggal. Kalimat yang dipenggal itu masih mempuyai hubungan gantung dengan Kalimat lainya. Kalimat yang memepunyai hubungan gantung itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang digantunginya disebut induk kalimat. Jika kalimat tungga diawali kata penghubung, bagian kalimat itu akan menjadi anak kalimat yang tidak memiliki induk kalimat. Kalimat tersebut menjadi benar apabila unsur keterangan itu tidak berdiri sendiri karena bukan merupakan kalimat baru. a. Sasha mendapatkan beasiswa kuliah di Malaysia, Karena ada temannya yang mengajak ke Malaysia b. Karena dia tidak sanggup hidup sendiri di sana, dia tidak ingin diterima.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA SMA TARUNA MANDIRI PAMULANG – TANGERANG SELATAN

0 4 115

Peningkatan Menulis Teks Berita Dengan Media Rekaman Wawancara Pada Siswa Kelas Vii Smp Islamiyah Sawangan Depok

0 4 229

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi Siswa Kelas VII-5 MTs Hidayatul Umam, Cinere, Depok

0 5 174

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 59

Pengaruh media film animasi terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs Hidayatul Umam Cinere Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 7 121

KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT TEKS DESKRIPSI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR Kemampuan Siswa dalam Membuat Teks Deskripsi Berdasarkan Media Gambar.

0 4 12

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 1 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 2 17

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 0 14