Argumentasi Jenis Pengembangan Tulisan

3. Pengertian Karangan Deskripsi

Kata deskripsi berasal dari kata latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelasjelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Melalui deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan perasaan kepada pembaca. Dia gambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud yang terdapat pada objek yang dilukiskannya. Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan gambaran objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup dan segar tentang ciri-ciri, sifat-sifat, atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu. Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca dan memberi identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objeknya tadi. Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga yang dapat dirasa oleh hati dan pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih, dan haru. Begitu pula suasana yang timbul dari suatu peristiwa, seperti suasana mencekam, teriknya panas matahari, serta keromantisan purnama. Pendeknya, deskripsi merupakan suatu upaya untuk melukiskan sesuatu dengan kata-kata untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca Cara supaya kita dapat melukiskan sesuatu sehidup-hidupnya. a. Melatih diri mengamati sesuatu. Segala sesuatu yang disekeliling kita dapat kita amati, laba-laba yang bekerja membuat sarang, rumput ilalang yang bergoyang diterpa angin dan lain sebagainya. b. Melukiskan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin. Jika kita melukiskan betapa mengerikianya tersesat di hutan, maka situasi yang dihutan c. dapat menimbulkan kengerian itu harus dilukiskan selengkaplengkapnya sehingga pembaca dapat membayangkan bagaimana jika dia sendiri yang tersesat di hutan. Untuk mencapai tujuan deskripsi itu penulis dituntut untuk mampu memilih dan mendayagunakan kata-kata yang dapat memancing kesan serta citra inderawi dan suasana batiniah pembaca. Sesuatu yang dideskripsikan harus tersaji secara gamblang, hidup, dan tepat. Sebagai contoh, seseorang mengatakan malam purnama indah sekali. Pernyataan itu mengungkapkan indera penglihatan serta suasana hati orang itu menyerap keadaan malam dengan ciri dan sifat khusus indah. Meskipun demikian, pernyataan itu masih terlalu umum dan kasar karena belum mampu menciptakan kesan, interpretasi, dan gambaran konkret mengenai keindahan malam purnama. Mengapa malam itu disebut purnama? Mengapa malam itu menjadi indah? Oleh karena itu, penulis deskripsi yang baik akan menghindari metafor, kiasan, atau kata-kata konotatif, akan sangat menentukan kekenyalan nuansa makna dari sebuah pemerian. Dengan demikian dalam menggarap deskripsi yang baik dituntut tiga hal. Pertama, kesanggupan berbahasa penulis yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk. Kedua, kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan tentang sifat, ciri, dan wujud objek yang dideskripsikan. Ketiga, kemampuan memilih detail khas yang dapat menunjang ketepatan dan keterhidupan pemerian. 16 Karangan deskripsi adalah karangan yang menimbulkan kesan adanya pelukisan atau penggambaran tentang sesuatu. Deskripsi berkaitan erat dengan pancaindera. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang dilukiskan penulisnya. Jadi karangan deskripsi selalu berusaha melukiskan dan mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat atau sesuatu yang 16 Sabarti Akhadiah, dkk., Menulis 1, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001, h. 7.30 lain. Misalnya suasana kampung yang begitu damai, tentram dan saling menolong. Dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi.

A. Ciri-ciri Karangan Deskripsi

Ciri penanda deskripsi menurut Semi adalah 17 : 1. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. 2. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca. 3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah 4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang objeknya pada umumnya benda, alam, wrna, dan manusia. 5. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan uang.

B. Macam-macam Deskripsi

Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Penulis memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatannya dan perasaannya kepada pembaca melalui tulisan.

1. Deskripsi ekspositorik

Melalui deskripsi ekspositorik, penulis hanya ingin memberitahukan, memperhatikan, atau memperdengarkan sesuatu kepada pembaca. Ada atau tidak adanya kesan pembaca tidak menjadi masalah bagi penulis. Deskripsi ekspositorik bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada 17 M. Atar Semi, Menulis Efektif, Padang: Angkasa Raya, 1990, h.43

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA SMA TARUNA MANDIRI PAMULANG – TANGERANG SELATAN

0 4 115

Peningkatan Menulis Teks Berita Dengan Media Rekaman Wawancara Pada Siswa Kelas Vii Smp Islamiyah Sawangan Depok

0 4 229

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi Siswa Kelas VII-5 MTs Hidayatul Umam, Cinere, Depok

0 5 174

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 59

Pengaruh media film animasi terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs Hidayatul Umam Cinere Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 7 121

KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT TEKS DESKRIPSI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR Kemampuan Siswa dalam Membuat Teks Deskripsi Berdasarkan Media Gambar.

0 4 12

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 1 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Teks Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islam Sjarbini Gesi Sragen Tahun A

0 2 17

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 0 14