pad seluruh siswa. Menurut Burton mengajar adalah upaya dalam memberikan rangsangan stimulus, bimbingan, pengarahan dam motivasi kepada siswa agar
terjadi proses belajar.
20
Bagaimanapun bentuknya, proses belajar mengajar harus diarahkan untuk mencapai hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai kemanusiannya. Olah karena itu pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Lebih khusus kompetensi menulis siswa pada tingkatan menengah adalah siswa
dapat menulis secara efektif dan efisien berbagai jenis karangan dalam berbagai konteks.
21
Untuk mencapai kompetensi di atas, segala sesuatu harus diupayakan sedemikan rupa sehingga proses belajar mengajar menulis tersebut lebih bermafaat.
Sehubungan dengan itu, ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar mengajar menulis. Hal itu meliputi materi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
a. Tujuan Pembelajaran Menulis
Secara umum tujuan pembelajaran menulis adalah siswa mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam
berbagai ragam tulisan
22
. Oleh karena itu, tujuan proses belajar mengajar menulis hendaknya selalu diarahkan kepada kegiatan terampil menulis. Untuk
mencapai tujuan tersebut, guru dalam perencanaan pengajarannya harus memperhatikan poin-poin tertentu yang dapat memudahkannya mencapai
20
Asep Henryy Hermawan Dkk, “Teori Mengajar”, dalam Mohammad Ali ed, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung: Imperial Bakti Utama, 2009, h. 75.
21
Depag, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah Jakarta: Depag, 2005, h. 86
22
Ibid., h. 96
tujuan tersebut. Jadi, latihan menulis dengan segala dinamikanya merupakan kunci utama keberhasilan.
Siswa harus dibiasakan menulis. Hasil tulisan tersebut didiskusikan, sehingga mereka mengetahui kelemahan dan keunggulannya. Berdasarkan hal
tersebut diputuskan lah suatu tindak lanjut yang mengarah kepada keterampilan menulis siswa. Sekalipun tujuan pengajaran adalah terampil,
bukan berarti aspek yang lain pengetahuan dan sikap diabaikan. Artinya, di akhir proses belajar mengajar hendaknya siswa terampil menulis dan mengerti
dengan kaidah-kaidah menulis.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan, khususnya proses belajar mengajar menulis. Penetapan dan pengelolaan
perencanaan, proses, evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran merupakan hal utama yang harus dikelola dengan tepat.
b. Metode Pembelajaran Menulis
Metode pengajaran merupakan cara mengajar pengajar dalam proses belajar mengajar yang dibina. Metode pembelajaran sangat beraneka ragam.
Dengan memperhatikan apakah suatu metode pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi tertentu, guru dapat memilih metode pembelajran yang
efektif yang mengantrakan siswa mencapai tujuan. Metode latihan dan praktek merupakan dua metode yang ampuh untuk pembelajaran menulis.
Dalam pembelajaran menulis meningkatkan kemampuan hasil belajar dapat dicapai melalui latihan dan praktek. Latihan biasanya berlangsung
dengan cara mengulang-ulang suatu hal sehingga terbentuk kemampuan yang diharapkan sedangkan praktek biasanya dilakukan suatu kegiatan yang
sebenarnya, sehingga memberi pengalaman belajar bersifat langsung.
23
23
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima. h. 104