c. Prinsip Teknik Mind Maps
Mind mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara
kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind mapping ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah diingat karena mengikuti pola
pemikiran otak. Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari
pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian Turan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai
dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang
bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.
15
Rose dan Malcolm menambahkan strategi visual ini mempunyai beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut :
1 Mengingat orang melalui penglihatan, mengingat kata-kata dengan melihat
tetapi perlu waktu yang lebih lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
2 Jika memberi atau menerima penjelasan arah lebih suka memakai
petagambar. 3
Aktifitas reatif : menulis, menggambar, melukis merancang. 4
Mempunyai ingatan visual yang bagus, dimana ketika kita ingat saat meninggalkan sesuatu dalam beberapa hari yang lalu.
16
Menurut Buzan, teknik pembuatan catatan dan pengelompokan pikiran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh otak yang harus menyertakan tidak
hanya kata-kata, angka, rangkaian dan juga garis-garis tetapi juga dengan warna, gambar-gambar, dimensi , simbol-simbol itulah peta pikiran atau mind mapping.
17
d. Prosedur Teknik Mind Maps
Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian
baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran,
15
Buzan. Op.Cit. hlm.6
16
Colin Rose dan Malcolm J. Accelered Learning. Bandung : Nusantara, 2006. hlm.77
17
Tony Buzan.. Use Both Sides of Your Brain. Surabaya : Ikon, 2003. hlm.122
mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
18
Model pembelajaran mind mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Dipergunakan
dalam kerja kelompok secara berpasangan 2 orang. Adapun prosedur pembelajarannya, sebagaimana yang dijelaskan Mel Silbermen, adalah sebagai
berikut : 1
Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinan mencakup:
a problem atau isyu tentang ide-ide tindakan yang anda inginkan
untuk menciptakan ide-ide aksi. b
Konsep atau kecakapan yang baru saja anda ajarkan. c
Penelitian yang harus direncanakan oleh siswa 2
Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana yang menggunakan warna, khayalan atau simbol. Satu contoh berupa
berjalan ke toko grosir dimana seseorang belanja. Dari peta pikiran yang mengkategorisasikan barang-barang yang dibutuhkan menurut
toko dimana semuanya ditemukan misalnya, hasil bumi dan makanan, buatlah dalam peta pikiran anda mendorong seluruh pikiran otak
versus pikiran otak kanan dan otak kiri. Ajaklah peserta didik untuk menceritakan contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang
dapat mereka pikirkan..
3 Berikanlah kertas, pena, dan sumber-sumber yang lain yang anda piker
akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah. Berilah peserta tugas memetakan pikiran. Tunjukkan bahwa
mereka memulai peta dengan membuat gambar yang menggambarkan topic atau ide utama. Kemudian, berilah mereka semangat untuk
membagi-bagi seluruhnya ke dalam komponen-komponen yang lebih kecil dan menggambarkan komponen ini hingga batas luar peta dengan
menggunakan
warna dan
grafik. Doronglah
mereka untuk
menghadirkan setiap ide secara bergambar, dengan menggunakan sedikit kata-kata. Dengan mengikuti ini, mereka dapat mengelaborasi
letupan secara detil ke dalam pikiran mereka.
4 Berikanlah waktu yang banyak bagi peserta didik untuk
mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya orang lain dengan menstimulasi ide-ide.
5 Perintahkan kepada peserta didik untuk saling membagi peta
pikirannya. Lakukan diskusi tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-ide.
19
18
Mel Sibermen Pengantar Komaruddin Hidayat. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009. hlm.187
19
Ibid.hlm.189
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah prosedur pada teknik mind map adalah sebagai berikut:
1 Memilih topik untuk pemetaan pikiran.
2 Mengkonstruksikan kelas dengan peta pikiran yang sederhana yang
menggunakan warna, khayalan atau simbol. 3
Memberikan kertas, pena, dan sumber-sumber lain yang bertujuan akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah.
Memberi peserta tugas memetakan pikiran. 4
Menunjukkan bahwa mereka memulai peta dengan membuat gambar yang menggambarkan topik atau ide utama.
5 Memberi mereka semangat untuk membagi-bagi seluruhnya ke dalam
komponen-komponen yang lebih kecil dan menggambarkan komponen ini hingga batas luar peta dengan menggunakan warna dan grafik.
6 Mendorong mereka untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar,
dengan menggunakan sedikit kata-kata. 7
Memberikan waktu yang banyak bagi peserta didik untuk mengembangkan peta pikiran mereka.
8 Mendorong mereka untuk melihat karya orang lain dengan menstimulasi
ide-ide. 9
Memerintahkan kepada peserta didik untuk saling membagi peta pikirannya. 10
Melakukan diskusi tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-ide.
e. Aplikasi dan Keunggulan Teknik Mind Maps di Bidang Pendidikan