Peneliti  melakukan  tanya  jawab  kepada  siswa  untuk  mengingat  kembali materi melakukan hasil belajar mind map. Peneliti bertanya kepada siswa tentang
apa  saja  kesulitan  selama  melakukan  hasil  belajar  mind  map.  Beberapa  siswa tampak malu-malu untuk bertanya, tetapi ada pula beberapa siswa  yang bertanya
tentang  kesulitan  melakukan  hasil  belajar  mind  map  dan  ada  siswa  yang mengatakan  belajar menggunakan media gambar itu menyenangkan.
c.
Catatan Kolaborator
Dalam catatan kolaborator dapat diketahui bahwa pada siklus II telah  terjadi perubahan-perubahan dalam  pembelajaran  yang dilakukan peneliti. Peneliti lebih
aktif  dalam  mengatur  keadaan  kelas  dan  lebih  optimal  dalam  menyampaikan materi. Selama pembelajaran berlangsung terlihat banyak siswa lebih tenang tidak
tegang  seperti  pertemuan  sebelumnya.  Ada  beberapa  siswa  yang  mengatakan “mengapa melakukan hasil belajar mind map lagi?”. Dengan pertanyaan tersebut
peneliti  berusaha  menjelaskan  tentang  alasan  pengulangan  melakukan  hasil belajar  mind  map.  Beberapa  siswa  pun  lebih  mengerti  ketika  peneliti  sudah
menjelaskan. Dari  data  yang  telah  diperoleh  dari  pengamatan,  observasi  dan  penilaian
proses  keteraampilan  melakukan  hasil  belajar  mind  map  dengan  media  gambar yang dilakukan pada 20 siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah padfa siklus II, dapat
diketahui  keterampilan  hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  PAI  telah mengalami peningkatan dan sudah cukup baik.
d. Refleksi Pembahasan Data Siklus II
Berdasarkan  pembahasan  hasil  penelitian  kemampuan  keterampilan melakukan  hasil  belajar  mind  map  dengan  media  gambar  pada  siklus  II,  dapat
direfleksikan sebagai berikut: 1
Pada  siklus  II,  nilai  terendah  adalah  55,  dari  nilai  kumulatif  seluruh  aspek penilaian keterampilan melakukan hasil belajar mind map yaitu 100.
2 Terdapat  beberapa  siswa  memiliki  kemampuan  di  atas  nilai  rata-rata  kelas
yaitu  7,00.  Kemampuan  melakukan  hasil  belajar  mind  map  mereka  sudah dalam tahap yang cukup baik.
Dari uraian di atas bahwa kemampuan keterampilan melakukan hasil belajar mind  map  dengan  media  gambar  pada  siklus  II  ini  telah  mengalami  peningkatan
yang cukup baik. Dalam kemampuan keterampilan melakukan hasil belajar  mind map  yang  mencapai  nilai  terendah  yang  diperoleh  siswa  yaitu  55  dan  nilai  rata-
rata kelas 7,00. Maka dari itu penelitian tindakan kelas dicukupkan sampai siklus II saja, karena penilaian pembelajaran keterampilan melakukan hasil belajar mind
map sudah cukup memuaskan.
e. Pembahasan Hasil Siklus II
Berdasarkan hasil data penelitian siklus II dan uraian refleksi hasil penelitian siklus II, dapat dijelaskan pembahasan sebagai berikut:
Kemampuan  keterampilan  melakukan  hasil  belajar  mind  map  berdasarkan gambar pada siswa kelas III, dengan jumlah 20 orang dinilai dari beberapa aspek
diperoleh  data  bahwa  dari  rata-rata  kelas  70,00.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa hanya  sebagian  kecil  saja  siswa  kelas  III  yang  kemampuannya  di  bawah  standar
yang telah ditetapkan.
f. Temuan-temuan
Berdasarkan  dari  hasil  refleksi  dan  pembahasan  dari  tiap  siklus  terdapat temuan-temuan yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
1 Pada siklus I berdasarkan data penilaian dari hasil pembelajaran keterampilan
siswa masih kurang. Hal ini dilihat dari pencapaian nilai  siswa dengan nilai terendah 45 dengan rata-rata 59,05. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-
rata terdapat 9 orang. 2
Pada  siklus  II  pembelajaran  melakukan  hasil  belajar  mind  map,  dilakukan dengan  langkah-langkah  pembelajaran  yang  lebih  efektif,  penggunaan
metode  dan  media  yang  cukup  mendukung,  membantu  peneliti  dan  siswa untuk memperlancar pembelajaran pada siklus ini dan mendapat peningkatan
yang  cukup  baik.  Hal  ini  ditemukan  dari  dari  data  nilai  siswa  yang  nilai tertingginya  adalah  80,  dan  nilai  rata-rata  kelas  70,00.  Data  tersebut
menunjukkan  keterampilan  siswa  dalam  melakukan  hasil  belajar  mind  map cukup memuaskan.
3 Dapat  diketahui  bahwa  dalam  pembelajaran  melakukan  hasil  belajar  mind
map  sangat  membantu  meningkatkan  keterampilan  hasil  belajar  siswa  pada mata  pelajaran  PAI.  Dan  ada  beberapa  siswa  masih  tidak  terbantu  dengan
menggunakan strategi pembelajaran teknik mind map.
Perbandingan  data  hasil  kemampuan  keterampilan  siswa  dalam  melakukan hasil belajar mind map antara tes pendahuluan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat
pada tabel 13 di bawah ini:
Tabel 20.4 Perbandingan Data Hasil Kemampuan Keterampilan Siswa
Dalam Melakukan Hasil belajar Mind Map
No Nama
Pendahuluan Siklus I
Siklus II Nilai
Nilai Nilai
1 Ade Alvin
65 70
75 2
Ananda Maulid 65
70 80
3 Apip Ferdika
45 60
65 4
Bembi Saputra 65
65 80
5 Dela Handayani
50 60
75 6
Dinda Aulia 60
65 80
7 Elsa Suryani
45 55
65 8
Fikri Septian 60
70 80
9 Fitriyani
45 50
55 10  Indri
50 50
70 11  Ira Sulistiawati
45 50
55 12  Irna Sari
60 70
80 13  Jilal Apriansyah
50 65
80 14  Nanay
65 75
80 15  Rahayu
45 50
65 16  Rehan Tiani
45 50
65 17  Rivaldi
50 60
70 18  Siti Amelia
45 50
55
No Nama
Pendahuluan Siklus I
Siklus II Nilai
Nilai Nilai
19  Yanda Praditia Putra 50
50 70
20  Yopiansyah 45
50 50
Jumlah 1050
1190 1400
Rata-rata 52,5
59,05 70,00
Pada tabel di atas, perbandingan rekapiulasi peningkatan keterampilan hasil belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  PAI  dengan  menggunakan  strategi
pembelajaran teknik mind map dapat dilihat secara rinci telah terjadi peningkatan kemampuan melakukan hasil belajar mind map. Dengan nilai kumulatif dan nilai
rata-rata  telah  mencapai  tahap  keberhasilan    yang  cukup  baik.  Pencapaian  nilai rata-rata  kelas  70,00  sangat  baik  karena  sudah  melebihi  nilai  SKBM  yang  telah
ditentukan  yaitu  60,00.  Yang  belum  mencapai  nilai  ketuntasan  tinggal  4  orang lagi.  Siswa  yang  belum  tunas  dan  mendapa  nilai  di  bawah  rata-rata  peneliti
memberikan ulang dan latihan melakukan hasil belajar mind map.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  uraian  dari  bab  I  sampai  dengan  bab  IV  dapat  disimpulkan bahwa  banyak  faktor  yang  menyebabkan  kurangnya  minat  dan  perhatian  dari
siswa  dalam  melakukan  hasil  belajar  mind  map,  yaitu  penyusunan  kata  yang masih terbatas, siswa merasa kesulitan membuat peta pikiran yang berwarna yang
indah, merasa kesulitan menemukan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan tema, merasa  kesulitan  memulai  peta  dengan  membuat  gambar  yang  menggambarkan
topik atau ide utama, merasa kesulitan dalam menyambungkan imajinasi  dengan menuliskan  kata-kata.  Dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran  teknik  mind
map  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  Pendidikan Agama  Islam  di  MIS.  Assholihiyah  leuwibatu  Kecamatan  Rumpin  Kabupaten
Bogor, dengan hasil perolehan nilai sebagai berikut: 1.
Nilai yang didapat oleh siswa pada tes awal sebesar 52.05. 2.
Nilai tes siklus I 59.05. Ada sedikit peningkatan sebesar 7.00. 3.
Nilai tes pada siklus II sebesar 70.00 dan mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 10.95.
Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  strategi  pembelajaran  teknik  mind map  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  Pendidikan
Agama  Islam  di  MIS.  Assholihiyah  Leuwibatu  Kecamatan  Rumpin  Kabupaten Bogor Peningkatan yang dialami siswa dari tes awal, tes siklus I, sampai tes siklus
II sebesar 17.95.
B. Saran-saran
Untuk  menciptakan  belajar  efektif  dan  menyenangkan,  selain  faktor lingkungan,  sarana,  peralatan,  fasilitas,  ruangan,  kenyamanan,  keamanan  dan
orang  tua  serta  dukungan  diri  kita  sendiri,  maka  peran  seorang  guru  di  sekolah
sangat penting, apalagi dalam melakukan hasil belajar mind map.