k Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi
dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya. Namun lebih kepada pemahaman dan hasil belajar untuk dapat
menghungkan topik umum dengan sub-sub topik bahasan.
2. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Purwanto menyatakan bahwa Hasil belajar merupakan ukuran kemampuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan setelah peserta didik
menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu
23
. Siswa yang berhasil dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajarnya yang tinggi, sedangkan
yang kurang berhasil dapat dilihat dari hasil belajarnya yang rendah. Untuk menilai hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam proses belajar mengajar maka
perlu dilakukan suatu kegiatan evaluasi. Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan bagian yang sangat penting, bahkan dapat dipandang sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar, karena dengan evaluasi akan diketahui apakah proses belajar mengajar tersebut telah berhasil atau belum
24
. Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar.
25
Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari
sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh. Komprehensif berarti tak
satupun materi yang sudah diberikan terlewatkan, dan menyeluruh artinya seluruh ranah terevaluasi, mulai dari ranah kognitif, afektif, sampai psikomotorik.
Menurut Tafsir menyatakan “Menyeluruh dalam evaluasi menunjukan pengertian
23
Ngalim Purwanto M.. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1990.hlm.120
24
Slameto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. 1988.hlm.125
25
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, hlm. 250-251
bahwa evaluasi itu harus ditujukan pada seluruh aspek pembinaan pendidikan, yaitu a
spek kognitif, afektif, dan psikomotorik”
26
. Kegiatan penilaian dalam proses belajar merupakan kegiatan mutlak yang
harus dilaksanakan guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam
kegiatan akhir pembelajaran tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Perlu diperhatikan
sebelum melaksanakan kegiatan penilaian akhir guru harus mengkondisikan siswa supaya siswa secara maksimal dapat mengorganisasi pemahaman kembali
tentang materi pelajaran yang telah di bahas. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran perlu dikembangkan oleh guru,
meliputi penilaian proses dan penilaian produk. Penilaian proses dilakukan pada saat kegiatan inti dalam proses pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian
produk lebih menekankan pada kegiatan penilaian untuk mengetahui tentang sejauh mana pecapaian hasil belajar siswa.
Menurut Hamalik ada 5 tujuan evaluasi hasil belajar, diantaranya adalah : 1
memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar.
2 memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan
belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing – masing
individu. 3
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan
– kesulitannya dan menyarankan kegiatan – kegiatan remedial.
4 memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
5 memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa sehingga
guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas
27
.
26
Ibid. hlm. 125
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal diantaranya kondisi fisik, minat, bakat, kecerdasan, motivasi,
dan juga faktor eksternal diantaranya guru sebagai pembimbing belajar, sarana dan prasarana belajar, kurikulum, dan sebagainya. Menurut Sudjana menyatakan
bahwa ”Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu : a bakat belajar, b waktu yang tersedia untuk belajar, c waktu yang diperlukan
siswa untuk menjelaskan pelajaran, d kualitas pengajaran, e kemampuan yang dimiliki oleh individu
28
. Menurut Chaplin, pengertian hasil belajar atau hasil belajar adalah : “Hasil
belajar merupakan suatu tingkatan khusus yang diperoleh sebagai hasil dari kecakapan kepandaian, keahlian dan kemampuan di dalam karya akademik yang
dinilai oleh guru atau melalui tes prestasi”
29
Pendapat Chaplin di atas mengandung pengertian bahwa prestasi itu hakikatnya berupa perubahan perilaku pada individu di sekolah, perubahan itu
terjadi setelah individu yang bersangkutan mengalami proses belajar mengajar tertentu.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia ingin menerima pengalaman belajar atau yang optimal yang dapat dicapai dari kegiatan
belajar di sekolah untuk pelajaran. Hasil belajar seperti yang dijelaskan oleh Poerwadarminta adalah hasil yang telah dicapai dilakukan. Pengertian hasil
belajar menurut pendapat Mochtar Buchari adalah hasil yang dicapai atau ditonjolkan oleh anak sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka atau huruf serta
tindakannya yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu.
30
Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
31
27
Oemar Hamalik,. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 1999. hlm.89
28
Nana Sudjana. Media Pembelajaran. Bandung : CV. Sinar. 1990 .hlm.115
29
Deni Koswara. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: Pribumi Mekar.2008. h:74
30
Ibid. hlm:76
31
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, 2006, hlm. 30
Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan anak didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti program
belajar secara periodik.
32
Dengan selesainya proses belajar mengajar pada umumnya dilanjutkan dengan adanya suatu evaluasi. Dimana evaluasi ini
mengandung maksud untuk mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi yang diberikan oleh guru.
Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Dengan demikian hasil belajar
merupakan suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif sebagai perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman keterampilan dan nilai sikap menurut kemampuan anak dalam perubahan baru. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah
utama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang diprogramkan didalam kurikulum.
Berdasarkan pengertian tentang hasil belajar maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya maka harus diperhatikan faktor-faktor tersebut supaya
berpengaruh menguntungkan bagi belajarnya sehingga hasil belajar sebagai suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan baik berupa angka
atau huruf dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah
kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dari yang tidak tahu menjadi tahu melalui proses belajar dan
hasilnya dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar