Kualitas Alat Penilaian dan Peranan Penilaian

17 4 Analisis Analisis adalah usaha memilah suau integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk hal lain memahami prosesnya, , untuk hal lain memahami cara bekerjanya, dan untuk hal lain lagi memahami sistematikanya. Bila kecakapan analisis dapat berkembang pada seseorang, maka ia akan dapat mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif. 33 5 Sintesis Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif. Dengan kemampuan sintesis, orang mungkin menemukan hubungan kausal atau urutan tertentu, atau menemukan abstraksinya atau operasionalnya. 34 6 Evaluasi Jenis ranah kognitif terakhir adalah evaluasi. Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dikaitkan dengan tujuan, gagasan, cara kerja, solusi, metode, materi, dan sebagainya. Untuk mempermudah mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang, item tesnya hendaklah menyebutkan kriterianya secara eksplisit. 35 2 Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang berorientasi pada penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode. 36 Ranah ini terbagi 33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 27. 34 Ibid., h. 28. 35 Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 45. 36 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 19. 18 menjadi lima jenjang, yakni: 1 perhatianpenerimaan – receiving, 2 tanggapan – responding, 3 penilaianpenghargaan – valuing, 4 pengorganisasian – organization, dan 5 karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai – characteization by a value or value complex. 37 3 Ranah Psikomotorik Merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar tertentu, seperti kemampuan dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Aspek ranah psikomotorik menurut Bloom dan kawan-kawan terdiri dari persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme, respon kompleks, penyesuaian, serta mencipta. 38

3. Penilaian Otentik Authentic Assessment

a. Pengertian Penilaian Otentik

Sebelum mengetahui pengertian dari penilaian otentik, penilaian otentik juga memiliki sejarah singkat mengenai pertama kali istilah penilaian otentik ini muncul. “The earliest reference to authentic tests is likely that made by Archbald and Newman in 1988, in a book critical of standardized testing, that sought to promote assessment centered on meaningful real-world problems or tasks. Wiggins was also an early proponent for the use of the term authentic to describe assessment with real world application.” 39 Jika diartikan, sejarah singkat mengenai pertama kali istilah penilaian otentik ini muncul yaitu bahwa referensi paling awal untuk tes otentik kemungkinan dibuat oleh Archbald dan Newman pada tahun 1988, dalam sebuah buku kritis pengujian standar, yang berusaha mempromosikan penilaian bermakna yang berpusat pada masalah dan tugas dunia nyata. Wiggins juga merupakan 37 Ibid., h. 20. 38 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran IPA, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 68. 39 Bruce B. Frey, Vicki L, Justiin P Allen, Defining Authentic Classroom Assessment, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 17, 2012, h. 2.