Langkah-langkah Pengembangan Sistem Penilaian Otentik

24 c Penilaian yang mampu memotivasi peserta didik untuk dapat menerapkan informasiketerampilan akademik baru pada situasi nyata dan untuk maksud yang jelas. d Penilaian yang mampu menilai perbuatan atau penampilan yang sesungguhnya atas kompetensi pada suatu mata pelajaran. e Penilaian yang mampu menilai penguasaan peserta didik terhadap kompetensi mata pelajaran tertentu dengan cara yang tepat dan terpercaya. f Penilaian yang menguji atau memeriksa kemampuan gabungan dari peserta didik dalam rangka mengevaluasi secara tepat apa yang telah dipelajarinya. g Penilaian yang menguji atau memeriksa secara langsung perbuatanprestasi peserta didik yang berhubungan dengan tugas kecerdasan yang layak. h Penilaian yang memperlihatkan keaktifan peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dalam suatu konteks kehidupan nyata. 51

e. Sifat-sifat Penilaian Otentik Authentic Assessment

a Asesmen otentik berbasis kompetensi, yaitu penilaian yang mampu melihat perkembangan kompetensi peserta didik. b Asesmen otentik pada dasarnya merupakan asesmen kinerja, yakni suatu unjuk kerja yang ditunjukkan sebagai akibat dari suatu proses belajar yang komprehensif. c Asesmen otentik berpusat pada peserta didik karena asesmen otentik direncanakan, dilakukan, dan dinilai oleh guru dengan melibatkan secara optimal peserta didik sendiri. d Kompetensi adalah ciri khusus seorang peserta didik. Oleh karena itu, asesmen berbasis kompetensi bersifat individual. Kompetensi tidak dapat disamaratakan pada semua peserta didik, tetapi bersifat personal. Karena itu asesmen harus dapat mengungkapkan secara optimal kelebihan dan kekurangan setiap individu untuk bisa dilakukan perbaikan. 51 Muslich, op. cit., h. 2. 25 e Asesmen otentik bersifat tak terstruktur dan open ended, yang memiliki arti percepatan penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat uniformed dan klasikal, juga kinerja yang dihasilkan tidak harus sama antar individu di suatu kelompok. f Asesmen yang dilaksanakan harus otentik nyata, real seperti kehidupan sehari-hari dan menyatu dengan proses pembelajaran yang dilakukan. g Asesmen otentik berlangsung secara terintegrasi dengan proses belajar mengajar. h Asesmen otentik bersifat on-going dan berkelanjutan. Maka asesmen harus dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dapat terpantau proses dan produk belajarnya. 52

f. Macam – macam Authentic Assessment

Menurut Rasyid dan Mansur yang mengutip dari Hart dalam Jacob, penilaian otentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan penilaian dapat dijadikan suatu alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar peserta didik secara lebih komprehensif dan objektif, mengingat penilaian otentik secara akurat lebih mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan. 53 Berbagai tipe penilaian otentik menurut Hibbard dalam Rasyid dan Mansur adalah sebagai berikut. 54 a Penilaian Kinerja Penilaian kinerjaunjuk kerja adalah penilaian yang dilaksanakan dengan mengamati kegiatan atau suatu unjuk kerja peserta didik dalam melaksanakan sesuatu atau tugas. Cara penilaian ini bersifat autentik dibandingkan dengan tes tertulis karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kebenaran dari kemampuan peserta didik. Semakin banyak kesempatan guru mengamati kinerja peserta didik maka semakin terpercaya pula hasil penilaian kemampuan peserta didik tersebut. 55 52 Ibid., h. 8. 53 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, h. 237. 54 Ibid., h. 237. 55 Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian dalam Kelas, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 136.