Hakikat dan Lingkup Penilaian

12 diperoleh tiga kategori prestasi siswa, yakni di atas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas. Penilaian acuan patokan PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya yakni berkisar antara 75-80. Artinya, siswa dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai sekitar 75-80 dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Jika kurang dari kriteria tersebut maka dinyatakan belum berhasil. 19

c. Prinsip dan Prosedur Penilaian

Prinsip penilaian yang dimaksudkan adalah sebagai berikut. 20 a Valid Penilaian diarahkan bukan semata-mata untuk melengkapi syarat administratif saja, akan tetapi diarahkan untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian kompetensi seperti yang terumuskan dalam kurikulum. Oleh karena itu, penilaian tidak menyimpang dari kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata lain penilaian harus menjamin validitas. 21 b Mendidik Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan yang memotivasi peserta didik yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil. 19 Sudjana, op.cit., h. 8. 20 Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 25-26. 21 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 185. 13 c Berorientasi Pada Kompetensi Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum. Oleh karena setiap alat penilaian yang dipakai harus dapat memicu pemunculan informasi berupa indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu. d Adil dan Objektif Penilaian harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak membeda- bedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, kriteria untuk scooring, dan pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar. e Terbuka Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan. f Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus menerus, dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta didik. g Menyeluruh Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik. h Bermakna Penilaian hendaknya mudah dipahami dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak- pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Adapun prosedur yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian hasil belajar yakni sebagai berikut.