10
a. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran instruksional, pengalaman proses
belajar mengajar, dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu dalam
penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak
hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya
memperbaiki proses belajar mengajar.
14
Dengan demikian inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil
belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan
acuan penilaian. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai
tujuan-tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses.
15
Sejalan dengan pengertian di atas, maka penilaian berfungsi sebagai berikut.
a Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional. b Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
c Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orangtuanya.
16
14
Ibid., h. 2
15
Ibid., h. 3.
16
Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian dalam Kelas, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 4.
11
b. Jenis dan Sistem Penilaian
Jenis penilaian terdapat beberapa macam, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian
penempatan. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar itu sendiri. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.
Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa., yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini
berorientasi pada produk bukan proses. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta fakor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk kepentingan bimbingan belajar, pengajaran remedial, dan lain-lain. Soal-
soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.
Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk
keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu. Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar
untuk program itu. Penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan
siswa.
17
Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan ke dalam dua cara atau dua sistem, yakni penilaian acuan norma PAN dan penilaian acuan patokan
PAP. Penilaian acuan norma PAN adalah penilaian yang diacukan kepada rata- rata kelompoknya. Nilai peserta tes ditentukan oleh posisinya dalam kelompok.
18
Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan derajat prestasi seorang siswa dibandingkan dengan rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan
17
Ibid., h. 5.
18
Sofyan, dkk, op.cit., Cet. I, h. 88.