Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan penilaian otentik dengan judul “Profil Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Se-Kota Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Proses penilaian yang dilakukan di Madrasah Aliyah selama ini semata-mata hanya menekankan pada penguasaan konsep yang dijaring melalui tes obyektif dan uraian saja, karena guru masih kesulitan dalam menilai keterampilan siswa baik dalam melakukan percobaan maupun menciptakan hasil karyanya. 2. Terdapat kesenjangan antara pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah dengan teknik penilaiannya, karena teknik penilaian yang biasa dilakukan guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep peserta didik, akibatnya sasaran belajar IPA belum dapat dicapai secara menyeluruh. 3. Penilaian yang dilakukan guru kurang mengungkap keterampilan dan keaktifan siswa, karena teknik penilaian yang dilakukan guru hanya menekankan pada ranah kognitif saja. 4. Penilaian otentik baru dikenal secara teori dan konsep, sehingga tidak semua guru mampu mengimplementasikannya ke dalam prosedur penilaian kelas sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah

Karena terlalu luasnya masalah yang teridentifikasi dan untuk memberi arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu diadakan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penilaian yang dilakukan guru dengan menggunakan Authentic Assessment dalam pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Se-Kota Bogor. 5 2. Analisis dokumen penilaian otentik dalam penelitian ini yaitu hanya pada dokumen penilaian psikomotorik yang mencakup empat dokumen penilaian yaitu penilaian kinerjaunjuk kerja, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan penilaian diskusipresentasi di semester ganjil kelas X, XI IPA, dan XII IPA.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian adalah bagaimanakah penggunaan authentic assessment dalam pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Se-Kota Bogor.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenai fakta penggunaan authentic assessment oleh guru biologi di Madrasah Aliyah Se-Kota Bogor.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah: a. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat pada perkuliahan. b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas penilaian dalam pembelajaran. c. Bagi sekolah, dapat memberikan informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. d. Bagi siswa, dapat memberikan masukan untuk mengoptimalkan prestasi belajar pada ranah psikomotorik.

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teori 1. Pengertian Penilaian, Pengukuran, dan Evaluasi

a. Penilaian

Penilaian adalah istilah umum yang meliputi semua metode yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk memperlihatkan pencapaian belajar peserta didik. 1 Penilaian juga merupakan proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta dan membuat pertimbangan dasar yang professional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi, yaitu informasi peserta didik. 2 Selain itu penilaian dapat diartikan pula sebagai salah satu kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, kecerdasan, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik. 3 Pada pelaksanaan penilaian sebaiknya tujuan penilaian diarahkan pada empat hal berikut. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan rencana. Checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kekurangan-kekurangan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menjadikan adanya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. 4 Adapun secara lebih spesifik, tujuan dari penilaian dapat diuraikan sebagai berikut. 1 Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004, h. 17. 2 Ibid., h. 3. 3 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet.I, h. 4. 4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007, Cet. III, h. 187-188. 6 7 a Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. b Mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. c Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik. d Memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan peserta didik dalam rangka perbaikan. 5 Selain itu, penilaian juga memiliki beberapa prinsip sebagai berikut. a Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif. b Penilaian harus dibedakan antara penskoran scoring dan penilaian grading. c Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. d Penilaian harus bersifat komparabel dan dilakukan secara adil. e Sistem penilaian yang digunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi guru. 6 Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses pengumpulan bukti-bukti kemampuan belajar peserta didik oleh guru, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan belajar serta hasil belajar peserta didik dapat terapai.

b. Pengukuran

Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. 7 Berdasarkan pandangan tersebut, terlihat bahwa semua kegiatan di dunia ini tidak bisa lepas dari pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilaksanakan oleh semua bidang selalu melibatkan kegiatan pengukuran, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, pengukuran memegang peranan penting, baik untuk 5 Sofyan, dkk, loc. cit. 6 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013, h. 73. 7 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, h. 9.