21
teknik penilaian dan ujian, misalnya pertanyaan lisan, kuis, ulangan harian, tugas rumah, ulangan praktek, dan pengamatan.
46
Menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm yang mengatakan bahwa,
In authentic assessment the mastery defined by the concept of authenticity is assessed. This means that in authentic assessment students should
construct knowledge. The cognitive work that has to be applied is disciplined inquiry. Students should engage in the use of prior knowledge
to get beyond that knowledge, establish relationship between pieces of this knowledge to construct in-depth understanding around a reasonably
focused topic, and conduct their work and express their conclusions through elaborate communication.
47
Jika diartikan, menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm, penilaian otentik didefinisikan dalam penguasaan keaslian nilai. Ini berarti bahwa
dalam otentik penilaian harus membangun pengetahuan siswa. Siswa harus terlibat dalam penggunaan pengetahuan sebelum melampaui pengetahuan itu
dengan membangun hubungan antara potongan pengetahuan secara mendalam mengenai pemahaman seputar topik yang terfokus, dan melakukan pekerjaan
mereka serta mengekspresikan kesimpulan mereka melalui komunikasi.
b. Langkah-langkah Pengembangan Sistem Penilaian Otentik
Langkah-langkah Pengembangan
sistem penilaian
otentik dapat
dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. a Mengkaji standar kompetensi. Standar ini mempunyai implikasi yang sangat
signifikan dalam perencanaan, implementasi, dan pengelolaan penilaian. b Mengkaji kompetensi dasar. Oleh karena itu pada tahap ini guru harus mulai
memikirkan materi yang harus diberikan kepada peserta didik agar peserta didik dapat memperoleh kompetensi yang telah dirumuskan.
46
Ibid., h. 4.
47
Tourulf Palm, Performance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual Analysis of the Literature, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 13, 2008,
h.7.
22
c Mengembangkan silabus penilaian yang di dalamnya terdapat indikator, jenis tagihan, bentuk, ranah penilaian dan jadwal kegiatan penilaian dalam satu
semester. d Proses pelaksanaannya menggunakan berbagai macam teknik penilaian
seperti yang sudah direncanakan dan pelaksanaannya juga sesuai dengan jadwal yang telah diinformasikan pada peserta didik.
e Pencatatan, pengolahan, tindak lanjut, dan pelaporan. Seluruh hasil penilaian diupayakan untuk selalu terdokumentasikan dengan baik.
48
c. Karakteristik Penilaian Otentik Authentic Assessment
Dalam praktiknya, Authentic Assessment memiliki karakteristik sebagai berikut.
a Authentic Assessment merupakan bagian tak terpisahkan dari pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Ini mengandung arti bahwa Authentic Assessment
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang berupa pengumpulan portofolio peserta didik maupun hasil tugas yang dilaksanakan
peserta didik selama mengikuti pembelajaran. b Authentic Assessment bukan sebagai kerja sekolah yang semata-mata hanya
memecahkan masalah, namun merupakan gambaran dari dunia nyata. Ini mengandung makna bahwa seluruh kegiatan atau pelatihan peserta didik
dalam proses pencapaian kompetensi tertentu harus diarahkan pada kegiatan yang kontekstual dan tidak mengada-ngada.
c Authentic Assessment menggunakan banyak ukuranmetodekriteria. Namun bukan berarti dapat digunakan seenaknya oleh guru, tetapi guru diberi
keleluasaan untuk menentukan ukuranmetodekriteria yang ingin dicapai sesuai dengan sifat kompetensinya.
d Authentic Assessment memiliki sifat komprehensif dan holistic, asesmen yang nampak yaitu yang melibatkan berbagai ranah kompetensi pengetahuan,
48
Haryono, loc. cit.
23
keterampilan, dan sikap dan kelengkapan cakupan kompetensi yang ingin dicapai.
49
Moon dalam Agung haryono menjelaskan bahwa penilaian otentik selalu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pengetahuan dan
kemampuannya dengan baik. Penilaian otentik menurut Moon mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a Fokus kepada materi pelajaran yang penting, ide-ide besar atau kemampuan khusus;
b Merupakan suau penilaian yang sangat dalam; c Dapat dilakukan dengan mudah di kelas atau di lingkungan sekolah;
d Lebih ditekankan pada kualitas produk atau kinerja dari pada jawaban tunggal;
e Kekuatan dan
penguasaan materi
pembelajaran pada
siswa dapat
dikembangkan; f Mempunyai kriteria yang sudah diketahui, dimengerti dan dinegosiasi oleh
peserta didik dan guru sebelum penilaian dimulai; g Menyediakan berbagai macam cara yang memungkinkan peserta didik dapat
menunjukkan bahwa ia telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan; h Skor penilaian diberikan berdasarkan pada esensi tugas.
Dengan demikian hasil penilaian otentik dapat lebih memberikan informasi hasil belajar yang konsisten dari pada dengan teknik penilaian yang tradisional paper
and pencil test.
50
d. Ciri-ciri Penilaian Otentik Authentic Assessment
Suatu asesmen dikatakan otentik apabila: a Sasaran penilaiannya diarahkan kepada kompetensi yang ingin dicapai tujuan
pembelajaran. b Peserta didik dilibatkan dalam penilaian pada tugas-tugas atau kegiatan yang
bermanfaat, penting, dan bermakna.
49
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2011, h. 3.
50
Haryono, op. cit., h. 6.
24
c Penilaian yang mampu memotivasi peserta didik untuk dapat menerapkan informasiketerampilan akademik baru pada situasi nyata dan untuk maksud
yang jelas. d Penilaian
yang mampu
menilai perbuatan
atau penampilan
yang sesungguhnya atas kompetensi pada suatu mata pelajaran.
e Penilaian yang mampu menilai penguasaan peserta didik terhadap kompetensi mata pelajaran tertentu dengan cara yang tepat dan terpercaya.
f Penilaian yang menguji atau memeriksa kemampuan gabungan dari peserta didik dalam rangka mengevaluasi secara tepat apa yang telah dipelajarinya.
g Penilaian yang menguji atau memeriksa secara langsung perbuatanprestasi peserta didik yang berhubungan dengan tugas kecerdasan yang layak.
h Penilaian yang
memperlihatkan keaktifan
peserta didik
untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dalam suatu konteks kehidupan
nyata.
51
e. Sifat-sifat Penilaian Otentik Authentic Assessment
a Asesmen otentik berbasis kompetensi, yaitu penilaian yang mampu melihat perkembangan kompetensi peserta didik.
b Asesmen otentik pada dasarnya merupakan asesmen kinerja, yakni suatu unjuk kerja yang ditunjukkan sebagai akibat dari suatu proses belajar yang
komprehensif. c Asesmen otentik berpusat pada peserta didik karena asesmen otentik
direncanakan, dilakukan, dan dinilai oleh guru dengan melibatkan secara optimal peserta didik sendiri.
d Kompetensi adalah ciri khusus seorang peserta didik. Oleh karena itu, asesmen berbasis kompetensi bersifat individual. Kompetensi tidak dapat
disamaratakan pada semua peserta didik, tetapi bersifat personal. Karena itu asesmen harus dapat mengungkapkan secara optimal kelebihan dan
kekurangan setiap individu untuk bisa dilakukan perbaikan.
51
Muslich, op. cit., h. 2.