14
a Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran. b Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata
pelajaran. c Menyusun alat-alat penilaian baik tes maupun non tes.
d Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian.
22
d. Kualitas Alat Penilaian dan Peranan Penilaian
Suatu penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal yakni ketepatannya atau validitasnya
dan ketetapan atau reliabilitasnya. a Validitas
Validitas dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya bahwa valid
tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
23
b Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
24
Pada dasarnya, penilaian umumnya mempunyai misi untuk memperbaiki standar, tidak sekedar mengukur siswa. Peranan guru dalam penilaian yang lebih
efektif adalah pemanfaatan informasi hasil penilaian melalui umpan balik. Umpan balik merupakan sarana bagi guru dan siswa unuk mengetahui sejauh mana
kemajuan pembelajaran yang telah dilakukan. Umpan balik yang diberikan guru kepada siswa merupakan sarana bagi siswa untuk mengetahui penguasaan mereka
terhadap konsep pelajaran yang diterima dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian guru perlu mempertimbangkan umpan balik sebagai
22
Muslich, op.cit., h. 27.
23
Sofyan, dkk, op.cit., Cet.I, h. 105.
24
Sudjana, op.cit., h. 16.
15
salah satu komponen dan harus dilakukan secara terstrukur, periodik, dan terencana, sehingga dapat memberikan manfaat bagi siswa.
25
Kualitas informasi yang didapatkan melalui penilaian, menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan pemberian umpan balik. Oleh karena itu, metode
penilaian berupa instrumen perlu dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mendukung pemberian umpan balik
secara terstruktur, guru perlu merencanakan dan menyusun tugas-tugas pembelajaran secara teratur dan terarah sesuai dengan runtutan meteri pelajaran
yang diajarkan. Tugas-tugas secara terstruktur sebagai sarana untuk memberikan umpan
balik, perlu dilengkapi dengan kriteria penilaian yang jelas sehingga siswa dapat mengendalikan kemajuan belajarnya. Siswa akan mengetahui letak kekuatan dan
kelemahan yang mereka miliki berkenaan dengan konsep pelajaran yang dipelajari. Dengan demikian, mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan
belajarnya.
26
e. Hasil belajar sebagai Objek Penilaian
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Bloom yang secara garis besar terbagi kedalam tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
27
Oleh karena itu hasil belajar yang dilakukan lewat penilaian perlu dilakukan secara seimbang antara aspek pengetahuan kognitif,
sikap afektif, dan keterampilan psikomotorik.
1 Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah kawasan yang membahas tentang tujuan
pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
28
Pada ranah ini terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari tingkat rendah sampai kepada
25
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, h. 42.
26
Ibid., h. 43
27
Sudjana, op. cit., h. 22.
28
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 35.