77
khususnya biologi adalah mata pelajaran yang rumit yang menekankan hanya pada hafalan konsep, teori, hukum, dan fakta.
Penilaian otentik perlu dilakukan, sebab peningkatan kualitas penilaian guru pada siswa harus melalui meningkatkan keterlibatan siswa, proses, dan
tindak lanjut hasil penilaiannya. Pada peningkatan kualitas perencanaan, yang perlu dilakukan guru adalah dengan meningkatkan transparansi kriteria penilaian.
Hal ini dikarenakan semakin jelas dan transparan suatu kriteria penilaian yang digunakan guru maka peserta didik akan semakin terpacu untuk dapat memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan guru. Demikian juga untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran sebaiknya guru memperkaya variasi model dan metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan kondisi peserta didik. Penilaian
yang komprehensif,
berkelanjutan, dan
yang mampu
mengungkapkan keterampilan peserta didik merupakan salah satu tujuan untuk mencapai kompetensi peserta didik yang lebih baik di masa sekarang dan yang
akan datang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang
telah dilakukan
maka dapat
disimpulkan, yaitu ditemukan bahwa 31,25 atau sebanyak 5 sekolah dengan 8 orang guru biologi yang telah memiliki dokumen penilain otentik. Secara umum
tingkat kesesuaian dokumen penilaian kinerjaunjuk kerja dan dokumen penilaian diskusipresentasi pada kelima dokumen penilaian otentik di kelas X, XI, dan XII
termasuk dalam kategori “sesuai” dalam mengukur indikator-indikator penilaian
kinerjaunjuk kerja dan indikator penilaian diskusipresentasi. Berdasarkan hasil angket mengenai authentic assessment telah menunjukkan bahwa penggunaan
authentic assessment dalam pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Kota Bogor sudah berkategori
“baik”.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai profil penggunaan authentic assessment dalam pemebelajaran biologi, maka saran yang dapat
peneliti sampaikan adalah sebagai berikut. 1. Kepada para guru yang belum melaksanakan authentic assessment diharapkan
dapat menggunakan authentic assessment sebagai alternatif penilaian peserta didik pada aspek psikomotor.
2. Kepada para guru yang telah melaksanakan authentic assessment dengan menggunakan penilaian kinerjaunjuk kerja dan penilaian diskusipresentasi
diharapkan dapat meningkatkan kualitas instrumen penilaiannya dalam mengukur keterampilan peserta didik secara komprehensif.
3. Kepada para lembaga terkaitpeneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan implementasi authentic assessment yang lebih sederhana guna
membantu guru dalam menyususn instrumen authentic assessment yang sesuai dengan karakteristik sekolah-sekolah yang ada di kota Bogor dan di
Indonesia secara umum.
78