Karakteristik Penilaian Otentik Authentic Assessment

25 e Asesmen otentik bersifat tak terstruktur dan open ended, yang memiliki arti percepatan penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat uniformed dan klasikal, juga kinerja yang dihasilkan tidak harus sama antar individu di suatu kelompok. f Asesmen yang dilaksanakan harus otentik nyata, real seperti kehidupan sehari-hari dan menyatu dengan proses pembelajaran yang dilakukan. g Asesmen otentik berlangsung secara terintegrasi dengan proses belajar mengajar. h Asesmen otentik bersifat on-going dan berkelanjutan. Maka asesmen harus dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dapat terpantau proses dan produk belajarnya. 52

f. Macam – macam Authentic Assessment

Menurut Rasyid dan Mansur yang mengutip dari Hart dalam Jacob, penilaian otentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan penilaian dapat dijadikan suatu alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar peserta didik secara lebih komprehensif dan objektif, mengingat penilaian otentik secara akurat lebih mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan. 53 Berbagai tipe penilaian otentik menurut Hibbard dalam Rasyid dan Mansur adalah sebagai berikut. 54 a Penilaian Kinerja Penilaian kinerjaunjuk kerja adalah penilaian yang dilaksanakan dengan mengamati kegiatan atau suatu unjuk kerja peserta didik dalam melaksanakan sesuatu atau tugas. Cara penilaian ini bersifat autentik dibandingkan dengan tes tertulis karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kebenaran dari kemampuan peserta didik. Semakin banyak kesempatan guru mengamati kinerja peserta didik maka semakin terpercaya pula hasil penilaian kemampuan peserta didik tersebut. 55 52 Ibid., h. 8. 53 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, h. 237. 54 Ibid., h. 237. 55 Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian dalam Kelas, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 136. 26 Dalam melakukan proses penilaian unjuk kerja maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 56 1 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik yaitu mampu menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. 2 Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam unjuk kerja tersebut. 3 Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas unjuk kerja. 4 Usahakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua yang akan dinilai dapat teramati. 5 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang nantinya akan diamati. Selain itu menurut Barbara M. Moskal, untuk mengembangkan sebuah penilaian kinerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 The selected performance should reflect a valued activity. 2 The completion of performance assessments should provide a valuable learning experience. 3 The statement of goals and objectives should be clearly aligned with the measurable outcomes of the performance activity. 4 The task should not examine extraneous or unintended variables. 5 Performance assessments should be fair and free from bias. 57 Jika diartikan, untuk mengembangkan sebuah penilaian kinerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Kinerja yang dipilih harus mencerminkan aktivitas yang dihargai. 2 Penyelesaian penilaian kinerja harus memberikan pengalaman belajar yang berharga. 3 Pernyataan tujuan dan sasaran harus jelas sesuai dengan hasil yang terukur dari aktivitas kinerja. 4 Tugas tidak harus memeriksa variabel asing atau yang tidak diinginkan. 56 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Referensi, 2013, h. 48. 57 Barbara M. Moskal, Recommendations for Developing Classroom Performance Assessments and Scoring Rubrics, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 8, 2009, h. 3.