Ciri-ciri Penilaian Otentik Authentic Assessment

26 Dalam melakukan proses penilaian unjuk kerja maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 56 1 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik yaitu mampu menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. 2 Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam unjuk kerja tersebut. 3 Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas unjuk kerja. 4 Usahakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua yang akan dinilai dapat teramati. 5 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang nantinya akan diamati. Selain itu menurut Barbara M. Moskal, untuk mengembangkan sebuah penilaian kinerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 The selected performance should reflect a valued activity. 2 The completion of performance assessments should provide a valuable learning experience. 3 The statement of goals and objectives should be clearly aligned with the measurable outcomes of the performance activity. 4 The task should not examine extraneous or unintended variables. 5 Performance assessments should be fair and free from bias. 57 Jika diartikan, untuk mengembangkan sebuah penilaian kinerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Kinerja yang dipilih harus mencerminkan aktivitas yang dihargai. 2 Penyelesaian penilaian kinerja harus memberikan pengalaman belajar yang berharga. 3 Pernyataan tujuan dan sasaran harus jelas sesuai dengan hasil yang terukur dari aktivitas kinerja. 4 Tugas tidak harus memeriksa variabel asing atau yang tidak diinginkan. 56 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Referensi, 2013, h. 48. 57 Barbara M. Moskal, Recommendations for Developing Classroom Performance Assessments and Scoring Rubrics, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 8, 2009, h. 3. 27 5 Penilaian kinerja harus adil dan bebas. b Observasi Menurut Zulfiani, dkk, mengatakan bahwa, Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPA. Keterampilan melakukan observasi ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proposional seluruh alat indera untuk menggambarkan obyek dan hubungan ruang waktu atau mengukur karakteristik fisik benda- benda yang diamati. 58 c Diskusi Menurut Zulfiani, dkk, “Diskusi merupakan metode belajar yang dilakukan dengan cara bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa yang lainnya tentang materi yang dipelajari. Diskusi antar siswa ini bisa dilakukan secara perorangan atau secara kelompok ”. 59 Menurut Joe Dimartino, bahwa “Socratics seminars are semi structured dialogues facilitated by teachers that enable students to explore all of their ideas in an effort to deepen their understanding of their studies and take ownership for their learning.” 60 Dapat diartikan, Seminar atau diskusi adalah dialog semi terstruktur yang difasilitasi oleh guru yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi semua ide-ide mereka dalam upaya untuk memperdalam pemahaman mereka tentang studi mereka dan mengambil kepemilikan untuk pembelajaran mereka. d Penilaian Proyek Penilaian penugasan atau proyek dapat diartikan sebagai penilaian untuk memperoleh gambaran kemampuan keseluruhan secara kontekstual, mengenai kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep dan pemahaman suatu mata pelajaran tertentu. 61 Selain itu metode proyek juga merupakan pemberian tugas 58 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 53. 59 Ibid., h. 100. 60 Joe Dimartino, Authentic Assessment, Journal of Principal’s Research Review, 2, 2007, h. 2. 61 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VI. h. 105.