Gelasi Ionik . 4. Metode Pembuatan Mikropartikel 3.1. Penguapan Pelarut

19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Proses pelepasan obat yang umum terjadi pada mikropartikel adalah proses difusi. Cairan dari saluran pernapasan akan berdifusi melalui membran dari daerah berkonsentrasi tinggi di dalam mikropartikel ke daerah berkonsentrasi rendah pada cairan saluran pernapasan tersebut Krowcynsk, 1987 dalam M. Karim, 2012 Gambar 2.5 Mekanisme pelepasan obat dari mikropartikel [Sumber : S.A. Agnihotri, N.N. Mallikarjuna, T. M. Aminabhavi, 2004, telah diolah kembali]

2. 6. Karakterisasi Mikropartikel

Pembuatan suatu produk, termasuk pembuatan mikropartikel ini harus disertai dengan evaluasi untuk mengontrol kualitas produk, untuk mengetahui apakah sediaan sudah memenuhi syarat atau tidak, apakah sediaan layak atau tidak untuk digunakan dan dipasarkan, serta untuk mengetahui apakah metode yang digunakan efisien atau tidak. Adapun evaluasi yang dilakukan pada mikropartikel tersebut meliputi :

2.6.1. Perolehan Kembali

Persen perolehan kembali ditentukan untuk membandingkan total mikropartikel yang diperoleh terhadap total zat aktif dengan polimer yang digunakan pada mikropartikel. Nilai ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu parameter penilaian efisiensi suatu metode pembuatan mikropartikel dalam 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menghasilkan mikropartikel. Untuk menentukan nilai persen perolehan kembali digunakan rumus Kumar et al., 2011: = × 100 Keterangan : PK = faktor perolehan kembali g. W m = bobot mikropartikel yang diperoleh g. W t = bobot bahan pembentuk mikropartikel

2.6.2. Pemeriksaan bentuk dan morfologi permukaan

Bentuk dan morfologi mikropartikel diamati dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope SEM Gowda D.V, et al, 2010. SEM sangat cocok digunakan dalam situasi yang membutuhkan pengamatan permukaan kasar dengan pembesaran berkisar antara 20 kali sampai 500.000 kali. SEM terdiri dari sebuah senapan elektron yang memproduksi berkas elektron pada tegangan dipercepat sebesar 2 – 30 kV. Berkas elektron tersebut dilewatkan pada beberapa lensa elektromagnetik untuk menghasilkan image berukuran ~10nm pada sampel yang ditampilkan dalam bentuk film fotografi atau ke dalam tabung layar Tucker, Maurice, 1988.

2.6.3. Distribusi Ukuran Partikel

Diameter suatu partikel dapat diukur dengan beberapa metode, diantaranya 1 Metode pengayakan, 2 Metode mikroskop, 3 Metode zona aliran elektrik Coulter counter, 4 Metode pemotongan dengan sinal laser, 5 Metode Sedimentasi John Staniforth dalam Aulton, M.E., 2001 Dasar pemilihan metode untuk menentukan ukuran partikel yang pertama adalah ketersediaan instrumen yang digunakan dalam metode tersebut. Selain itu dasar pemilihan juga mempertimbangkan karakter partikel yang dihasilkan dan ukuran yang akan ditentukan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penentuan ukuran partikel. Berikut ini rangkuman informasi yang dapat dijadikan dasar pemilihan metode penentuan ukuran partikel. 2,1