Pembuatan Kurva Kalibrasi 3. Pembuatan Kurva Kalibrasi. 3.1. Penetuan Panjang Gelombang Maksimal
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengukuran kedua dalam bentuk serbuk setelah dikeringkan dengan tujuan untuk melihat distribusi ukuran partikel yang terbentuk setelah pengeringan dan melihat
apakah ada efek dari pengeringan terhadap ukuran mikropartikel dibandingkan dengan hasil pengukuran pertama. Pengukuran kedua dilakukan dengan
menggunakan mikroskop optik. Dasar pemilihan minyak zaitun sebagai medium pendispersi adalah karena sifatnya yang tidak melarutkan baik zat aktif maupun
polimer yang digunakan dalam formula.
Tabel 4.3 . Hasil Pengukuran Partikel Menggunakan PSA
Formula Bahan
CTS:DTZ:TPP Rentang Ukuran
Partikel dalam Jumlah µm
Rata-rata Ukuran
Partikel µm PDI
F1 1 : 1 : 3
3,39 - 5,62 4,348
0,0100 F2
1 : 2 : 3 2,24 - 8,13
4,483 0,0810
F3 1 : 3 : 3
2,57 - 9,77 6,157
0,1500 Dari hasil pengukuran pertama terlihat bahwa penambahan sejumlah zat
aktif dapat meningkatkan ukuran partikel yang diperoleh. Sebagaimana alur penelitian yang dirancang oleh peneliti maka dipilih satu formula untuk
dikarakterisasi selanjutnya. Akan tetapi terdapat dua formula yang masuk pada rentang ukuran yang diinginkan yaitu F1 dan F2. Dari dua formula ini kemudian
dipilih satu formula yang memiliki nilai indeks polidispersitas PDI yang paling kecil. Indeks polidispersitas merupakan suatu data nilai analisa kumulan dari dua
parameter ukuran dan jumlah yang tidak berdimensi dan berskala dimana nilainya yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan sampel memiliki distribusi
ukuran yang sempit monodisperse, sedangkan nilainya yang lebih besar dari 0,7 menunjukkan bahwa sampel memiliki distribusi ukuran yang sangat luas
polidisperse Malvern Instrument Limited, 2011. Selain itu dilihat dari rentang ukuran partikel berdasarkan jumlahnya, terlihat pada formula F2 dan F3
rentangnya sudah di luar rentang ukuran 3-5 µm. Sehingga dipilihlah F1 untuk dilakukan
karakterisasi selanjutnya
karena dilihat
dari nilai
indeks polidispersitasnya yang kecil, menunjukkan sampel memiliki ukuran yang
homogen dan rentang ukuran partikel berdasarkan jumlahnya masuk ke dalam rentang ukuran partikel yang diinginkan.
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari hasil pengukuran kedua menggunakan mikroskop, diagram frekuensi ukuran mikropartikel di bawah memperlihatkan bahwa secara frekuensi jumlah
partikel berukuran 10 µm masih mendominasi, sehingga partikel yang terbentuk masih masuk persyaratan ukuran partikel untuk sediaan paru-paru.
Tabel 4.4 Distribusi Ukuran Partikel Formula F1
Rentang Ukuran µm
Diameter Rata-Rata Median
Jumlah
1-5 3
237 6-10
8 155,5
11-15 13
86 16-20
18 32
21-25 23
20 26-30
28 18
31-35 33
15 36-40
38 8
41-45 43
7 46-50
48 3
51-55 53
2 56-60
58 4
60 60
16
Total 601
Gambar 4.4 Diagram Distribusi Ukuran Partikel Mikropartikel F1
50 100
150 200
250
3 8
13 18
23 28
33 38
43 48
53 58
60
J u
m la
h u
.a
Diameter Rata-Rata µm