UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
air destilasi dengan konsentrasi 2, 3, dan 4 bv disiapkan dan diatur pH-nya 5,0 menggunakan  HCl 1N.  Larutan tripolifosfat ditambahkan  ke  dalam  larutan
kitosan tetes demi tetes menggunakan buret sambil dilakukan pengadukan secara kontinyu  menggunakan pengaduk  baling-baling dengan  kecepatan  300  rpm  pada
suhu  ruang  selama  30  menit. Setelah  itu disentrifus dengan  kecepatan  3000  rpm selama  15  menit dan endapan dicuci  2  kali  dengan  air  bebas  ion
Raditya  I., Effionora, dan M. Jufri, 2013
dengan modifikasi Formula yang menghasilkan partikel dengan ukuran partikel antara 3-5 µm
kemudian  dipilih  untuk  dibuat  mikropartikel  yang  mengandung  diltiazem hidroklorida dan dikarakterisasi lebih lanjut.
3.3.2. Pembuatan Mikropartikel Mengandung Diltiazem HCl
Mikropartikel  dibuat  dalam  tiga  formula  dengan  perbedaan pada perbandingan  obat  yang  diberikan. Kitosan  dengan  konsentrasi  sesuai  optimasi
dilarutkan  dalam 300  ml asam  asetat 1  vv dan  diaduk sampai homogen, kemudian  serbuk  diltiazem hidroklorida dimasukkan ke  dalam larutan kitosan
tersebut  dan diaduk kembali  sampai  homogen. Sementara  itu 120 ml    larutan tripolifosfat dalam  air  destilasi dengan  konsentrasi yang telah  dioptimasi
disiapkan dan  diatur  pH-nya  5,0 menggunakan  HCl 1  N.  Larutan tripolifosfat ditambahkan ke dalam larutan kitosan tetes demi tetes menggunakan buret sambil
dilakukan  pengadukan  secara  kontinyu  menggunakan pengaduk  baling-baling dengan kecepatan 300 rpm pada suhu ruang selama 30 menit. Setelah itu suspensi
disentrifus  dengan  kecepatan  3000  rpm  selama  15  menit.  Supernatan  dipisahkan kemudian endapan dicuci menggunakan air deionisasi sebanyak dua kali
Raditya I., Effionora, dan M. Jufri, 2013
dengan modifikasi.
Tabel 3.1 Formula Mikropartikel kitosan-TPP mengandung Diltiazem
Hidroklorida Formula
Kitosan Obat
TPP F1
1 1
3 F2
1 2
3 F3
1 3
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.3. Penentuan Ukuran Partikel dalam Suspensi Setelah Proses Gelasi Ionik
Penentuan  ukuran  partikel  dalam  suspensi  menggunakan  PSA  Particle Size  Analysis.  Sebanyak  10  ml  suspensi  disiapkan  untuk  dilakukan  pengukuran.
Dari  ketiga  formula  yang  diukur  ukuran  partikelnya  kemudian  dipilih  yang memiliki  ukuran  partikel  berapa  pada  rentang  3-5
µm  untuk  dilakukan karakterisasi selanjutnya
Kristmundsdottir, O.S. Gudmundsson, K. Ingvarsdottir, 1996 dengan modifikasi
3.3.4. Pembuatan Kurva Kalibrasi 3.3.3.1.Penentuan Panjang Gelombang Maksimal
Larutan  diltiazem hidroklorida 10  ppm  dalam dapar  fosfat pH  7,4 dan larutan  asam  klorida 0,1  N pH  1,2 masing-masing diukur  serapan  maksimalnya
menggunakan spektrofotometer UV pada rentang panjang gelombang 200-400 nm Nadia A. et al., 2011 dengan modifikasi
3.3.3.2.Pembuatan Kurva Kalibrasi
Kurva  kalibrasi  dibuat  dalam  dua  medium  yang  berbeda.  Larutan  induk 100  ppm  masing-masing  medium  dibuat  dengan  melarutkan  25  mg diltiazem
hidroklorida pada 250  ml dapar  fosfat pH  7,4 dan pada  250  ml larutan asam klorida 0,1 N pH 1,2. Kemudian dari masing-masing larutan induk masing-masing
dibuat seri konsentrasi 5, 10, 15, dan 25 ppm untuk medium asam klorida 0,1 N dan konsentrasi 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, dan 15 ppm untuk medium dapar fosfat pH
7,4. Kemudian larutan tersebut dianalisa menggunakan spektrofotometer UV pada panjang  gelombang masing-masing yang  diperoleh  dari  uji  penetapan  panjang
gelombang. Kurva  kalibrasi  dibuat  dengan  menghubungkan  konsentrasi  larutan dengan  hasil  absorbansi  yang  dihasilkan  sehingga  diperoleh  persamaan  regresi
liniernya y= a + bx Nadia A. et al., 2011 dengan modifikasi.
3.3.5. Pengeringan Mikropartikel
Proses  pengeringan  mikropartikel  dilakukan  secara  liofilisasi. Alat  yang digunakan  untuk  mengeringkan  partikel  adalah freeze  dryer.  Sebanyak  500 ml