Deposisi partikel di paru-paru

8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kedua sel ini dapat menghasilkan metabolit aktif dan berperan dalam pembentukan sel epitel baru dan sintesis surfaktan serta fosfolipid yang dapat mengurangi tegangan permukaan di paru-paru Bisgaard, Hans et al, 2002. Gambar 2.1 . Lapisan epitel paru-paru [Sumber : Glyn Taylor and lan Kellaway, 2001, telah diolah kembali.]

2. Sel-sel bersilia

Di bagian daerah trakheobronkial, sebagian besar sel-sel epitelnya bersilia dan hampir menyelimuti seluruh permukaan saluran pernapasan bagian tengah dan terus berkurang ketika masuk ke daerah alveolus. Setiap sel bersilia menngandung kurang lebih 200 silia dengan panjang sekitar 5 µm dan diameter 0,25 µm. Mekanisme pembersihan silia ini melalui mukus yang disekresikan oleh sel serous pada kelenjar submukosa Glyn Taylor and lan Kellaway, 2001..

3. Alveolar Macrophage

Sel makrofag pada alveolus ditemukan pada permukaan alveolus. Sel-sel fagosit ini memainkan peran penting dalam mekanisme pertahanan melawan bakteri dan perikel yang terhirup dan mencapai alveoli Haley et al.,1991, dalam Tronde, A., 2002. Makrofag dibersihkan dari alveolus menuju bronkiolus oleh 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adanya aliran caiaran paru-paru dan kemudian dikeluarkan dari saluran pernapasan melalui mucociliary escalator Jeffery, 1995, dalam Tronde, A., 2002.

4. Lapisan Cairan Epitel

Partikel padat obat untuk saluran pernapasan harus terbasahi dan terlarut sebelum dapat memberikan efek terapinya. Meskipun tingkat kelembaban di dalam paru-paru mendekati 100, lapisan cairan pada epitel ini kecil, ketebalannya berkisar 5-10 µm dan berangsung-angsur menurun sepanjang saluran pernapasan sampai alveoli 0,05-0,08 µm Patton, 1996, Wiedmann et al., 2000, dalam Tronde, A., 2002.

5. Surfaktan Paru-paru

Sel epitel tipe dua secara aktif mengeluarkan surfaktan paru-paru. Sekitar 85-90 komponennya merupakan fosfolipid dan sisanya adalah protein. Fosfolipid yang dikandung 90 diantaranya adalah fosfogliserol. Surfaktan paru- paru terletak di dinding internal wilayah alveolar dan memiliki fungsi utama menurunkan tegangan permukaan, mempertahankan morfologi dan fungsi pernapasan Glyn Taylor and lan Kellaway, 2001 juga pertahanan paru-paru melawan adhesi mikroorganisme dan meningkatkan fagositosis oleh sel makrofag Hamm et al.,1992, dalam Tronde, A., 2002. Surfaktan mengalami proses metabolisme konstan dan dinamis termasuk pembersihannya melalui mucociliary escalator, fagositosis, dan daur ulang. Waktu paruh fosfolipid yang disekresikan telah dibuktikan yaitu 15-30 jam. Rangsangan seperti peningkatan tingkat ventilasi dan inflasi paru-paru volume tinggi merangsang sekresi surfaktan dari bagian lamelar pada sel alveolar tipe II Hamm et al.,1992, dalam Tronde, A., 2002. Implikasinya pada penghantaran obat, lapisan surfaktan menyelimuti jalan napas dan lapisan cairan alveolar dengan bagian rantai asam lemak yang menghadap ke permukaan Patton, 1996, dalam Tronde, A., 2002 sehingga dapat terjadi interaksi antara fosfolipid surfaktan dengan obat inhalasi. Misalnya , surfaktan paru-paru ditunjukkan untuk meningkatkan kelarutan glukokortikosteroid, yang dapat mempengaruhi waktu tinggal steroid dalam paru- paru Wiedmann et al., 2000 dalam Tronde, A., 2002 . Selanjutnya, interaksi kuat