Semprot Kering Spray drying

18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.4 . Reaksi pembentukan ikatan silang ionik ionic crosslinking antara chitosan dengan TPP. [Sumber : Qurashi et al, 1992 dalam M Alauhdin, N Widiarti, 2014] Mikropartikel kitosan-tripolifosfat memiliki kekuatan mekanik yang lebih baik, dan gaya yang dibutuhkan untuk memecahkan mikropartikel sekitar 10 kali lipat dari mikropartikel kitosan-sulfat atau kitosan-sitrat Nussinovitch, 2010

2. 5. Mekanisme Pelepasan Obat

Mekanisme pelepasan obat dari mikropartikel yang dihasilkan tergantung pada komposisi dan morfologi polimer, ukuran dan kepadatan partikel yang terbentuk, serta sifat fisikokimia dari obat yang dimasukkan ke dalam mikropartikel tersebut. Pelepasan secara invitro juga tergantung pada pH, polaritas, dan keberadaan enzim dalam media disolusi. Pelepasannya dapat melalui berbagai cara, yaitu melalui proses difusi matriks polimer dari mikropartikel, erosi matriks polimer dari mikropartikel, dan gabungan dari erosi dan difusi Rani et al., 2010 Ada juga yang mengelompokan mekanisme pelepasan obat dari mikropartikel menjadi : a pelepasan melalui permukaan partikel, b difusi melalui matriks mikropartikel, c pelepasan melalui erosi polimer. Proses pelepasan obat dapat terjadi dengan cara lebih dari satu mekanisme Adiningsih, U.T., 2012 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Proses pelepasan obat yang umum terjadi pada mikropartikel adalah proses difusi. Cairan dari saluran pernapasan akan berdifusi melalui membran dari daerah berkonsentrasi tinggi di dalam mikropartikel ke daerah berkonsentrasi rendah pada cairan saluran pernapasan tersebut Krowcynsk, 1987 dalam M. Karim, 2012 Gambar 2.5 Mekanisme pelepasan obat dari mikropartikel [Sumber : S.A. Agnihotri, N.N. Mallikarjuna, T. M. Aminabhavi, 2004, telah diolah kembali]

2. 6. Karakterisasi Mikropartikel

Pembuatan suatu produk, termasuk pembuatan mikropartikel ini harus disertai dengan evaluasi untuk mengontrol kualitas produk, untuk mengetahui apakah sediaan sudah memenuhi syarat atau tidak, apakah sediaan layak atau tidak untuk digunakan dan dipasarkan, serta untuk mengetahui apakah metode yang digunakan efisien atau tidak. Adapun evaluasi yang dilakukan pada mikropartikel tersebut meliputi :

2.6.1. Perolehan Kembali

Persen perolehan kembali ditentukan untuk membandingkan total mikropartikel yang diperoleh terhadap total zat aktif dengan polimer yang digunakan pada mikropartikel. Nilai ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu parameter penilaian efisiensi suatu metode pembuatan mikropartikel dalam