2. Pembuatan Mikropartikel Pengeringan Mikropartikel

37 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. 4. Pengeringan Mikropartikel Setelah sebelumnya ditetapkan formula mana yang akan dikarakterisasi lebih lanjut, ditetapkanlah formula F1 yang akan dikarakterisasi lebih lanjut. Hasil serbuk mikropartikel F1 dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gambar 4.3. Serbuk yang dihasilkan berwarna putih agak kuning berbentuk flake dilihat mrnggunakan mikroskop. a b Gambar 4.3 a Serbuk Mikropartikel setelah freeze dry, b Bentuk partikel dilihat menggunakan mikroskop optik 4. 5. Karakterisasi Mikropartikel 4.5.1. Distribusi Ukuran partikel Ukuran partikel menjadi karakteristik yang paling penting dalam suatu sistem mikropartikel terutama untuk tujuan penghantaran obat melalui paru-paru. Umumnya ukuran mikropartikel yang diharapkan dari sediaan pulmonal adalah 10 µm Glyn Taylor lan Kellaway, 2001. Adapun target ukuran partikel yang ingin dicapai peneliti berada pada rentang 3-5 µm. Pada penelitian ini, untuk pengukuran ukuran partikel dilakukan dua kali, Pengukuran pertama dalam bentuk suspensi koloid sebelum dikeringkan dengan tujuan untuk menyeleksi satu formula dari tiga formula yang masuk kriteria ukuran partikel yang diinginkan peneliti untuk dilakukan karakterisasi selanjutnya. Pengukuran ini ditentukan menggunakan PSA Particle Size Analyzer dan diperoleh data sebagaimana tertera pada tabel Tabel 4.1.. 38 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengukuran kedua dalam bentuk serbuk setelah dikeringkan dengan tujuan untuk melihat distribusi ukuran partikel yang terbentuk setelah pengeringan dan melihat apakah ada efek dari pengeringan terhadap ukuran mikropartikel dibandingkan dengan hasil pengukuran pertama. Pengukuran kedua dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Dasar pemilihan minyak zaitun sebagai medium pendispersi adalah karena sifatnya yang tidak melarutkan baik zat aktif maupun polimer yang digunakan dalam formula. Tabel 4.3 . Hasil Pengukuran Partikel Menggunakan PSA Formula Bahan CTS:DTZ:TPP Rentang Ukuran Partikel dalam Jumlah µm Rata-rata Ukuran Partikel µm PDI F1 1 : 1 : 3 3,39 - 5,62 4,348 0,0100 F2 1 : 2 : 3 2,24 - 8,13 4,483 0,0810 F3 1 : 3 : 3 2,57 - 9,77 6,157 0,1500 Dari hasil pengukuran pertama terlihat bahwa penambahan sejumlah zat aktif dapat meningkatkan ukuran partikel yang diperoleh. Sebagaimana alur penelitian yang dirancang oleh peneliti maka dipilih satu formula untuk dikarakterisasi selanjutnya. Akan tetapi terdapat dua formula yang masuk pada rentang ukuran yang diinginkan yaitu F1 dan F2. Dari dua formula ini kemudian dipilih satu formula yang memiliki nilai indeks polidispersitas PDI yang paling kecil. Indeks polidispersitas merupakan suatu data nilai analisa kumulan dari dua parameter ukuran dan jumlah yang tidak berdimensi dan berskala dimana nilainya yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan sampel memiliki distribusi ukuran yang sempit monodisperse, sedangkan nilainya yang lebih besar dari 0,7 menunjukkan bahwa sampel memiliki distribusi ukuran yang sangat luas polidisperse Malvern Instrument Limited, 2011. Selain itu dilihat dari rentang ukuran partikel berdasarkan jumlahnya, terlihat pada formula F2 dan F3 rentangnya sudah di luar rentang ukuran 3-5 µm. Sehingga dipilihlah F1 untuk dilakukan karakterisasi selanjutnya karena dilihat dari nilai indeks polidispersitasnya yang kecil, menunjukkan sampel memiliki ukuran yang homogen dan rentang ukuran partikel berdasarkan jumlahnya masuk ke dalam rentang ukuran partikel yang diinginkan. 39 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari hasil pengukuran kedua menggunakan mikroskop, diagram frekuensi ukuran mikropartikel di bawah memperlihatkan bahwa secara frekuensi jumlah partikel berukuran 10 µm masih mendominasi, sehingga partikel yang terbentuk masih masuk persyaratan ukuran partikel untuk sediaan paru-paru. Tabel 4.4 Distribusi Ukuran Partikel Formula F1 Rentang Ukuran µm Diameter Rata-Rata Median Jumlah 1-5 3 237 6-10 8 155,5 11-15 13 86 16-20 18 32 21-25 23 20 26-30 28 18 31-35 33 15 36-40 38 8 41-45 43 7 46-50 48 3 51-55 53 2 56-60 58 4 60 60 16 Total 601 Gambar 4.4 Diagram Distribusi Ukuran Partikel Mikropartikel F1 50 100 150 200 250 3 8 13 18 23 28 33 38 43 48 53 58 60 J u m la h u .a Diameter Rata-Rata µm