Surfaktan Paru-paru TINJAUAN PUSTAKA

11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mudah dikeluarkan oleh kejadian batuk, menelan, dan proses bersihan oleh mukosiliari. Partikel dengan ukuran 0,5 – 5 µm dapat menghindari tubrukan yang terjadi di saluran pernapasan atas dan akan terdeposisi melalui tubrukan dan sedimentasi di daerah trakheobronkial dan alveolar. Jika ukuran partikel berada diantara 3-5 µm maka akan terdeposisi sepenuhnya di daerah trakheobronkial dan jika ukurannya kurang dari 3 µm maka kemungkinan akan terdeposisi jauh lebih dalam lagi di daerah alveolar. Sedangkan partikel dengan ukuran submikron mungkin tidak dapat terdeposisi akan akan terbuang saat ekspirasi sebelum terjadi sedimentasi. Partikel dengan ukuran diameter 20 µm dan kerapatan 0,4 gcm -3 akan secara efektif terdeposit dalam paru-paru Glyn Taylor and lan Kellaway, 2001.

2.2.4. Aplikasi PDDS Pulmonary Drug Delivery System

Serbuk kering untuk inhalasi diformulasi dalam bentuk aglomerat longgar dari partikel obat yang sudah termikronisasi dengan ukuran partikel aerodinamik kurang dari 5 μ m, atau dalam bentuk campuran interaktif dengan partikel obat termikronisasi yang menempel pada permukaan pembawa yang ukurannya lebih besar. Penghantaran obat untuk saluran pernafasan dengan partikel yang berukuran 2-5 μ m menghasilkan manfaat yang optimal, sedangkan untuk menghasilkan efek sistemik, dibutuhkan partikel yang berukuran kurang dari 2 μ m. Menghirup sejumlah besar serbuk dapat menyebabkan batuk, sehingga dosis diatur kurang dari 10-20 mg Milala, A. S., 2013. Inhalasi adalah proses pengobatan dengan cara menghirup obat agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran. Sementara itu, nebulisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengubah larutan atau suspensi obat menjadi uap agar dapat dihirup melalui hidung dengan cara bernapas sebagaimana lazimnya. Pengubahan bentuk ini dilakukan dengan menggunakan alat nebulizer Milala, A. S., 2013. 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ada tiga jenis sistem penghantaran obat secara inhalasi yaitu Nebulizer, MDI metered dose inhaler dan DPI dry powder inhaler.

1. Nebulizer

Nebulizer merupakan obat yang dilarutkan atau disuspensikan ke dalam pelarut yang polar, umumnya air dan diubah menjadi bentuk gas atau aerosol. Aerosol adalah dispersi suatu obat berupa cairan atau zat padat dalam suatu gas. Nebulizer mengaerosolisasi larutan obat dalam air atau suspensi obat dalam air. Alat yang digunakan dapat berupa jet nebulizer atau ultrasonic nebulizer. Nebulizer bukanlah produk yang portable, tidak dapat dijinjing dan pemberian obatnya membutuhkan waktu yang lama, minimal 15 menit. Nebulisasi terutama ditujukan untuk anak-anak dan lansia penderita asma yang kesulitan menggunakan MDI atau DPI. Biasanya digunakan di rumah sakit dan saat ini penggunaannya semakin berkurang.

2. MDI

Metered Dose Inhaler MDI adalah alat terapi inhalasi dengan dosis yang terukur yang disemprotkan dalam bentuk gas ke dalam mulut dan dihirup. Dalam menyemprotkannya didorong menggunakan propelan. MDI mulai diperkenalkan pada tahun 1956. Obat dalam MDI dapat berupa larutan atau suspensi dalam propelan. Dapat ditambahkan eksipien khusus untuk meningkatkan stabilitas fisika atau untuk meningkatkan kelarutan obat. Penggunaan MDI memerlukan teknik tersendiri, dimana diperlukan koordinasi yang tepat antara tangan saat menekan alat MDI aktuasi dan mulut dalam menghirup obat. Cara penggunaan yang keliru dapat menyebabkan hasil klinis yang tidak optimal. Teknik ini masih sering digunakan secara tidak tepat oleh penderita asma sehingga perlu dilatih.

3. DPI

Dry Powder Inhaler DPI atau inhalasi serbuk kering yang diperkenalkan pada awal tahun 1970- an adalah alat dengan obat dalam bentuk serbuk dihantarkan secara lokal atau sistemik melalui rute paru-paru. DPI sebagai alternatif pengganti MDI yang terkenal tidak ramah lingkungan karena mengandung propelan CFC Chloro Flouro Carbon dan dapat mengatasi kesulitan dalam menggunakan MDI. DPI diperlukan energi untuk menggerakkan serbuk mengikuti aliran udara pernapasan dan memecah formula serbuk menjadi partikel kecil. Pada penggunaan DPI