a. Populasi
Menurut Singarimbun dan Effendy 1992 : 301, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuhan dan gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa USU S1 angkatan 2005-2006 yang masih aktif kuliah dan mudah ditemui di
kampus. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pra penelitian, jumlah mahasiswa USU S1 angkatan 2005-2006 adalah 7.788 BAA USU TA:
20072008. Mengingat jumlah populasi yang sangat besar tersebut, tentunya akan
menyulitkan peneliti pada saat melakukan pengambilan sampel serta dapat mengurangi keefisienan waktu penelitian dan dapat menghabiskan dana yang
sangat besar. Oleh karena itu, peneliti membatasi jumlah populasi dengan memilih mahasiswa USU program S-1 angkatan 2005 sd 2006 sebagai populasi objek
penelitian dan hanya mengambil 10 fakultas saja yaitu : Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, Fakultas ISIP dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
b. Sampel
Sampel merupakan sejumlah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili dari seluruh populasi. Berhubung populasinya 500 orang, maka teknik
penarikan sampel penulis menggunakan rumus Taro Yamane Rakhmat, 1995 : 27, yakni sebagai berikut :
1
2
+ =
Nd N
n
Keterangan : n
= sampel N
= jumlah populasi d
= presisi 10 atau 0,1 Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel
sebanyak :
1
2
+ =
Nd N
n
1 1
, .
7788 7788
2
+ =
1 88
. 77
7788 +
=
88 .
78 7788
=
= 98.73 = 99 orang
Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 99 orang. Sedangkan untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel
digunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan karena populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen dengan karakteristik yang
bervariasi. Selain itu teknik ini digunakan karena populasi yang akan dijadikan sampel terdiri dari beberapa fakultas dari stambuk 2005 sd 2006. Melalui teknik
ini setiap stratum sampel dibagi menjadi 10 strata, yaitu Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, Fakultas ISIP dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipiih sebagai sampel Rakhmat, 2004: 79
dengan rumus: N =
N xn
n1
Keterangan: n1 =
Jumlah Jiwa n
= Jumlah sampel
N =
Populasi
Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang terpilih setiap Fakultas yaitu :
Tabel 7. Jumlah Sampel Mahasiswa USU Fakultas
Populasi Penarikan
Sampel Sampel
Kedokteran
Hukum
Pertanian
Teknik
Ekonomi
Kedokteran Gigi
Sastra
MIPA
ISIP
Kesehatan Masyarakat
1211
660
972
983
1043
311
520
722
834
532 1211 x 99
7788 660 x 99
7788 972 x 99
7788 983 x 99
7788 1043 x 99
7788 311 x 99
7788 520 x 99
7788 722 x 99
7788 834 x 99
7788 532 x 99
7788 15
8
12
13
13
4
7
9
11
7
Total 99
Sumber: BAA USU TA: 20072008
III.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam studi ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menjelaskan hubungan di antara dua
variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya
hubungan antara variabel dan seberapa jauh hubungan kedua variabel tersebut yang dapat diukur atau lebih.
III.6 Teknik Pengambilan Sampling
a. Purposive Sampling Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan
penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan criteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam dalam penelitian
ini adalah mahasiswa USU Program S1 stambuk 20052006. b. Accidental Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih siapa saja yang kebetulan berada di lokasi penelitian untuk dijadikan sampel. Setelah jumlahnya
diperkirakan mencukupi maka pengumpulan data dihentikan Kriyantono, 207 : 156.
c. Proporsional Stratified Random Sampling Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan kedalam kelompok atau
kategori yang disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, jenis kelamin, fakultas dan lain sebagainya. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi
yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok strata mempunyai anggota sampel yang relatif
homogen. Dalam sampel strata proporsional dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar tiap strata proporsional sampling, memungkinkan untuk
memberi peluang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel.
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang objektif, maka penulis menggunakan teknik unuk memperoleh data tersebut melalui cara:
a. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara
terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan kuesioner questioner.
Kuesioner, yaitu suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Kuesioner ini di maksudkan sebagai daftar
pertanyaan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para responden Kriyantono, 2006 : 93. Kuesioner ini merupakan sebaran pertanyaan kepada responden dan
bersifat tertutup. b. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan, dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah,
bahan perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah skripsi penulis.
III.8 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu:
a. Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan
variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap
kategori Singarimbun, 1995 : 266. b. Analisa Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui
apakah variabel tersebut positif atau negatif Singarimbun, 1995 : 273. c. Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak.
• Rumus Korelasi Produk Moment
Untuk menguji tingkat hubungan antara variabel x dengan variabel y, menggunakan rumus korelasi produk moment Pearson Product Moment
Correlation:
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
. y
y n
x x
n y
x xy
n rxy
Arikunto, 2006 : 275 Keterangan :
n = banyaknya pasangan pengamatan
∑ x = jumlah pengamatan variabel x ∑ y = jumlah pengamatan variabel y
∑ xy = jumlah hasil kali variabel x dan y
Adanya kesepakatan bahwa derajat kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel selalu diukur dengan hasil yang dinyatakan dalam lambang bilangan
antara 0 dan 1 atau -1 dan 0, jika :
Nilai r positif: menunjukkan hubungan langsung, kenaikan dalam satu variabel akan menyebabkan kenaikan variabel lainnya. Dengan kata
lain bahwa semakin tinggi derajat variabel x, maka akan semakin tinggi pula variabel y.
Nilai r negatif: menunjukkan hubungan tidak langsung, kenaikan
dalam suatu variabel akan menyebabkan penurunan kepada variabel lainnya. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi variabel x, maka akan
semakin rendah tingkat variabel y.
Nilai r = 0 : menunjukkan bahwa kedua variabel tidak mempunyai hubungan. Jika satu variabel tetap, maka variabel yang lain mungkin
saja berubah.
• Uji Parsial Uji t
Uji parsial dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas tersebut berpengaruh pada variabel terikat uji korelasi perbandingan. Untuk
menguji signifikan korelasi digunakan rumus:
2
1 2
r n
t −
− =
Keterangan : t
= hasil tes signifikan r
= koefisien korelasi n
= jumlah sampel
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 1991 : 27, yaitu sebagai berikut :
0,20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20 – 0,40 : Hubungan rendah tetapi pasti
0,41 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0, 90 : Hubungan yang tinggi, kuat
0,91 : Hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN