Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai dengan cara yaitu :
1. Ekuitas merek dapat memperkuatkan program memikat para konsumen
baru, atau merangkul kembali konsumen lama. 2.
Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek dan nama yang terkenal dapat
memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan.
3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual
produk pada harga optimum premium pricing dan mengurangi ketergantungan pada promosi.
4. Ekuitas merek dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan
melakukan perluasan merek. 5.
Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi.
I.5.3 Iklan di Media
Kleppner Liliweri, 1992 : 17-18 menyatakan bahwa iklan atau advertising berasal dari bahasa Latin, advere berarti mengoperkan pikiran dan
gagasan kepada pihak lain. Spriegel mengemukakan bahwa iklan adalah setiap penyampaian informasi tentang barang ataupun gagasan yang menggunakan
media non personal yang dibayar.
Rhenald Khasali 1992 : 23 membedakan 2 pengertian media iklan yang digunakan, yaitu :
1. Media lini atas above the line media, merupakan bentuk media primer
yang terdiri dari: radio, surat kabar, majalah, papan luar billboard dan televisi.
2. Media lini bawah below the line media, merupakan bentuk media
sekunder yang terdiri dari: pameran, leaf leat, brosur, poster dan stiker.
I.5.4. Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendi 1999: 89
AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention perhatian, Interest minat, Desire hasrat, Decision keputusan dan Action tindakankegiatan.
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa
yang dianjurkan pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya attention.
Sebuah iklan akan memberikan efek bagi responden yang mendengarkan, atau menyaksikan sebuah iklan. Adapun efek sebuah iklan menurut Frank Jefkins
1996: 234-235 adalah: a. Perhatian Attention
Kecuali suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan perhatian pembaca dari berita editorial atau iklan lain, iklan yang dihasilkan tidak
akan diperhatikan sedikitpun oleh pembaca. Perhatian mungkin dapat diraih
dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi, atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu diletakkan pada posisi yang tepat.
b. Ketertarikan Interest Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini
guna membuat orang tertarik pada iklan kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka.
c. Keinginan Desire Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka
harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. d. Keyakinan Decision
Iklan akan sangat bagus bila mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun juga
perlu menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan
sebagaimana yang mereka inginkan. e. Tindakan Action
Iklan mampu menimbulkan respon. Iklan cetak bersifat statis dan tidak mudah untuk membuat pembaca untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan
yang diinginkan. Pada pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi itu
hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian attention. Dalam hal ini komunikator harus dapat menimbulkan daya tarik.
Oleh karena itu, iklan harus mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli Jefkins, 1996 : 82, seperti :
1. Menggunakan headline yang mengarah. 2. Menggunakan slogan yang mudah diingat.
3. Menonjolkan selling point suatu produk. 4. Menggunakan huruf tebal.
I.5.5 Teknologi Komunikasi