4. Efektivitas.
5. Mencipta suatu hubungan yang harmonis antara penjual produsen
dengan pembeli konsumen.
Motivasi yang dimiliki setiap konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki
konsumen secara garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, motivasi yang berdasarkan rasional akan menentukan pilihan terhadap suatu
produk dengan memikirkan secara matang serta pertimbangan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut. Kecenderungan yang akan dirasakan oleh
konsumen terhadap produk tersebut sangat puas. Kedua, motivasi berdasarkan emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli produk tersebut
dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terlihat, konsumen tidak akan merasa puas terhadap produk yeng dibeli karena produk tersebut hanya
sesuai dengan keinginan kita dalam jangka pendek saja Setiadi, 2003 : 103-104.
II.6.3 Gaya Hidup Life Style
Gaya hidup secara luas diidentifikasikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas,
apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan ketertarikan dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya
pendapat Setiadi, 2003 : 148. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya.
Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat
tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.
SRI International telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau dari aspek nilai kultural, yaitu:
a. Outer directed, merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam
membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang telah terbentuk. Motivasi pembelian dipengaruhi oleh
bagaimana pandangan dan pikiran orang lain atas pembelian itu. b.
Inner directed, membeli produk untuk memenuhi keinginan dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu, dan tidak terlalu memikirkan norma-
norma budaya yang berkembang. Konsumen kelompok ini berusaha keras untuk mengekspresikan dirinya.
c. Need driven, konsumen yang membeli sesuatu didasarkan atas kebutuhan
dan bukan keinginan berbagai pilihan yang tersedia Setiadi, 2003: 153.
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi dan Pemasaran II.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama-sama disini adalah sama makna. Menurut Carl l. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap a systematic attempt to formulate in rigorous
fashion the principles by which information is transmited and opinions and attitudes are formed Effendy, 2005 : 10.
Definisi Hovland di atas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum public opinion dan sikap publik public attitude yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang
amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland Soenarjo, 1995 : 143 mengatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain
communication is the process to modify the behaviour of other individuals.