jurusannya dengan Jurusan Ilmu Perpustakaan S1 dan program Diploma Jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Pariwisata. Setahun kemudian tahun ajaran
19801981 dibuka pula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang untuk sementara dicangkok pada Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
III.1.1.2 Visi, Misi, Tujuan USU a.Visi USU
Visi Universitas Sumatera Utara yaitu menjadi Universitas untuk Industry University for Industry.
b.Misi USU
Universitas Sumatera Utara memiliki misi: 1
Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat dengan kemampuan akademik danatau profesional untuk menerapkan, mengembangkan dan
memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 2
Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kemakmuran
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 3
Memperluas partisipasi dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan nasional untuk pembelajaran dan memodernisasikan cara penyampaian
pembelajaran.
c.Tujuan USU
Adapun tujuan dari Universitas Sumatera Utara yaitu: 1
Melakukan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, kebudayaan dan kemanusiaan.
2 Memperluas partisipasi dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
nasional dan memodernisasikan cara penyampaian pembelajaran. 3
Mengupayakan pendanaan melalui usaha universitas untuk mengembangkan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. 4
Membangun suatu pusat informasi dan teknologi komunikasi. 5
Memperkuat departemen untuk mengelola disiplin silang dan antar disiplin.
6 Menciptakan tata pamong universitas yang baik dan demokratis.
7 Menciptakan pendekatan baru yang berfokus pada “pembelajaran sesuai
kebutuhan”. 8
Menciptakan suatu lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.
9 Menjadi perantara kecenderungan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian,
kebudayaan dan kemanusiaan baik secara nasional maupun internasional.
III.1.1.3 Program Transformasi USU Menjadi BHMN
Peralihan status PTN menjadi PT-BHMN adalah untuk memenuhi tuntutan terhadap perubahan dan kemandirian USU agar lebih kompetitif dan mampu
menyetarakan diri dengan universitas di negara-negara lainnya termasuk di Asia Tenggara, yang telah lebih dulu mengalami kemajuan sehingga menjadi
perguruan tinggi bertaraf internasional world class university. Setelah UI, ITB, IPB dan UGM, menjadi sebuah Perguruan Tinggi Negeri
berbadan hukum yakni Badan Hukum Milik Negara BHMN, kini menyusul
USU telah menjadi sebuah PTN ke-5 berbadan hukum yang sama. Ini dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 56 Tahun 2003
yang telah menetapkan bahwa USU resmi sebagai Badan Hukum Milik Negara BHMN, yang ditetapkan pada tanggal 11 November 2003 dan ditetapkan
langsung oleh Presiden RI, Ibu Megawati Soekarno Putri.
Walaupun telah terjadi perubahan status, tanggung jawab USU tidak berubah, tetap sama dengan yang diatur dalam PP.No.301990 dan No.601999
yaitu: “melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. Di Indonesia, perubahan status tersebut berdasarkan PP.No.611999,
sedangkan di Amerika Serikat berdasarkan Akta Negara Bagian Federal dan di Inggris berdasarkan Akta Ratu. Perubahan sistem pendidikan tinggi yang terjadi di
berbagai negara, didorong oleh kebutuhan untuk otonomi yang lebih luas. Seperti halnya di beberapa negara, pemahaman terhadap perubahan tersebut sering masih
rancu di samping adanya benturan kepentingan sebagian personil perguruan tinggi. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pemahaman yang sama tentang
manfaat perubahan tersebut, tidak hanya pada tingkat perguruan tinggi tetapi juga pada lembaga legislatif dan masyarakat pada umumnya.
Untuk dapat menyamakan persepsi, salah satu argumentasi yang harus digunakan adalah bahwa perguruan tinggi harus melakukan berbagai perubahan
kea rah otonomi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia abad ke-21. Jelas bahwa kecepatan perubahan global akan membutuhkan sumber daya
manusia dengan kemampuan yang adaptif dan lentur atau luwes, mempunyai kemampuan belajar sepanjang hayat, kritis, inovatif, kreatif dan mampu
bekerjasama. Hal ini berarti bahwa perguruan tinggi harus mampu lebih adaptif
dan lentur atau luwes, dengan kemampuan untuk merespons setiap perubahan yang terjadi dengan cepat.
Untuk dapat melakukan hal tersebut, perguruan tinggi harus mempunyai otonomi dalam kadar yang cukup signifikan. Dengan adanya otonomi tersebut
maka perguruan tinggi dapat merancang kurikulumnya dan melakukan perubahan terhadap kurikulum tersebut, dapat melakukan pengelolaan stafpersonil
disesuaikan dengan beban kerja yang ada termasuk relokasimutasipenugasan lain, dapat mengalokasikan sumber daya yang ada sesuai dengan tuntutan
perubahan dan mampu mengubah struktur manajemen yang memungkinkan otonomi dilaksanakan dengan baik.
Tujuan program transformasi adalah untuk meningkatkan kapasitas manajerial USU agar mampu berfungsi sebagai suatu universitas yang otonom
untuk memperbaiki efisiensi, relevansi, kualitas dan keadilan equity. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan program transformasi
adalah: 1
Partisipatif sehingga dapat menghasilkan tingkat penerimaan acceptance yang tinggi dari komunitas USU.
2 Komprehensif dalam arti tidak bersifat parsial atau menyelesaikan masalah
secara keseluruhan serta tidak menimbulkan masalah baru. 3
Hasil yang signifikan sehingga dapat dirasakan perubahannya oleh para pemangku kepentingan.
Untuk menjamin ketiga prinsip pendekatan tersebut tetap terjaga saat implementasi, diupayakan pengorganisasian pelaksanaan program transformasi
dengan sebaik-baiknya.
Upaya transformasi dilakukan dengan mengembangkan sejumlah program untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sejumlah isu pokok.
Program-program tersebut diharapkan akan menghasilkan perubahan yang mendasar terhadap manajemen USU-BHMN. Program-program tersebut adalah
sebagai berikut:
Gambar 3 : Strategi Pencapaian Tujuan Transformasi
Melakukan restrukturisasi, reposisi dan revitalisasi
seluruh aspek oraganisasi sehingga terbentuk sistem
tata pamong USU-BHMN Mengembangkan dan
Menata-ulang program Tridharma yang efisien dan
efektif
Pembentukan Sistem Manajemen Keuangan
Pengembangan dan Penataan Ulang
Program Tridharma
Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
manajemen sumber daya manusia USU-BHMN
Penyusunan organisasi dan manajemen unit akademik
dan non-akademik
Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
manajemen keuangan USU- BHMN
Pembentukan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia
Mengembangkan manajemen infrastruktur yang efisien dan
efektif untuk mendukung seluruh kegiatan manajemen
dan operasional USU Pembentukan Sistem
Manajemen Infrastruktur Mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem penjaminan mutu untuk
peningkatan mutu menyeluruh dan berkelanjutan
Perancangan ulang dan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Mengembangkan dan
mengimplementasikan SIM terintegrasi untuk mendukung
manajemen USU Perancangan dan
Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Mengembangkan sistem manajemen unit usaha
terpusat untuk meningkatkan pendapatan USU
Pengembangan Sistem Manajemen Unit Usaha
Meningkatkan kapasitas
manajemen USU
USU memiliki kemampuan
untuk berfungsi sebagai suatu
universitas
1. Pengembangan dan penataan ulang Program Tridharma yang diharapkan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Sistem seleksi calon mahasiswa untuk yang mampu meningkatkan kualitas masukan dan lulusan.
b. Pemberdayaan departemen sebagai pusat sumber daya program Tridharma.
c. Peningkatan efisiensi edukasi dan produktivitas program pendidikan. d. Peningkatan jumlah materi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. e. Pertumbuhan budaya meneliti di kalangan sivitas akademika.
f. Peningkatan kemampuan berkompetisi untuk memperoleh dana penelitian dari berbagai sumber.
g. Fokus penelitian penting dan strategis bagi bangsa dan komunitas daerah. h. Peningkatan jumlah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
terakreditasi dan jurnal internasional. i. Peningkatan kerjasama dengan dunia industri, institusi swasta dan
pemerintah. j. Peningkatan kontribusi universitas dalam memecahkan permasalahan
masyarakat dan bangsa. 2. Penyusunan organisasi dan manajemen unit akademik dan non-akademik yang
diharapkan akan menghasilkan keluaran sebagai berikut: a. Struktur organisasi.
b. Deskripsi rinci fungsi semua unit termasuk unit pengawasan.
c. Sistem hubungan kerja antar unit. d. Sistem pengelolaan sumber daya.
e. Mekanisme restrukturisasi, reposisi dan revisi semua unit. f. Sistem pemantauan dan evaluasi.
3. Pembentukan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia USU-BHMN, diharapkan akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Rancangan kebijakan pengembangan sumber daya manusia. b. Sistem rekrutmen.
c. Deskripsi pekerjaan. d. Spesifikasi pekerjaan.
e. Sistem pengaturan beban kerja. f. Sistem jalur karir.
g. Persyaratan kerja. h. Sistem penggajian.
i. Sistem pensiun. j. Sistem mutasi, cuti regular dan cuti sabatikal.
k. Sistem penilaian kerja. l. Prosedur Operasi Standar SOP.
m. Sistem keselamatan kerja. n. Sistem penghargaan dan hukuman.
o. Sosialisasi perubahan pola kerja. p. Sistem status tenaga kerja; penuh waktu, paruh waktu dan PNS.
q. Sistem pendidikan dan pelatihan. r. Sistem pemantauan dan evaluasi.
4. Pembentukan Sistem Manajemen Keuangan USU-BHMN, akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Panduan perencanaan dan pengawasan keuangan. b. Sistem Akuntansi.
c.. Kebijakan dan prosedur keuangan. d. Sistem informasi perencanaan dan pengawasan keuangan.
e. Panduan audit internal. f. Panduan unit usaha.
g. Sistem SPP dan DKM tuition and fee. h. Sistem pemantauan dan evaluasi.
5. Perancangan dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu, akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Desain standar sistem manajemen mutu. b. Implementasi standar sistem manajemen mutu.
c. Panduan aturan perilaku rules of conduct. d. Indikator kinerja program studi, departemen dan unit kerja.
e. Panduan proses pembelajaran, penelitian dan pelayanan komunitas. f. Indikator kinerja penelitian.
g. Indikator kinerja pelayanan komunitas. h. Panduan mekanisme penelitian.
i. Panduan mekanisme pelayanan komunitas. j. Uji coba implementasi.
k. Sistem pemantauan dan evaluasi.
6. Perancangan ulang dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terintergrasi, akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Kebijakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi sivitas akademika.
b. Rancangan sistem informasi manajemen dan akademik terpadu seluruh fungsi universitas.
c. Perangkat lunak sistem informasi terpadu berbasis web dari semua sub sistem universitas: akademik, perencanaan, kepegawaian, keuangan,
kemahasiswaan, alumni, aset dan infrastruktur, dan informasi publik. d. Panduan operasional sistem informasi.
e. Uji coba implementasi. f. Sistem pemantauan dan evaluasi.
7. Pembentukan Sistem Manajemen Infrastruktur, akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Peta dan tabel pengkodean infrastruktur. b. Revisi Rencana Induk Pengembangan Universitas.
c. Sistem Informasi penggunaan sistem terintegrasi. d. Panduan penggunaan fasilitas.
e. Prosedur pemeliharaan, pengoperasian, pengafkiran dan keselamatan. f. Sistem perencanaan investasi infrastruktur baru.
8. Pengembangan Sistem Manajemen Unit Usaha, diharapkan akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
a. Terbentuknya organisasi dan manajemen unit usaha akademik dan unit usaha penunjang.
b. Rencana pengembangan unit usaha berdasarkan analisis kondisi saat ini. c. Sistem, prosedur dan kebijakan unit usaha akademik dan usaha penunjang.
d. Restrukturisasi dan reposisi organisasi usaha penunjang. e. Peningkatan keterampilan manajerial dan kewirausahaan para pengelola
unit usaha akademik dan usaha penunjang. f. Penetapan beberapa unit usaha sebagai proyek perintis yang dapat
dijadikan sebagai model pengembangan.
III.1.1.4 Infrastruktur Universitas Sumatera Utara
a. Infrastruktur Universitas Sumatera Utara terdiri dari 2 kategori yang meliputi :
1. Tanah
2. Bangunan
Tabel 3 Infrastruktur Universitas Sumatera Utara
KATEGORI LUAS m
2
1. Tanah
- Kampus Padang Bulan
- Pusdiklat
- Kebun Percobaan
- Lahan Simalingkar
- Bungalow Berastagi
- Area Keperawatan
- Lahan Kampus Kwala Bekala
- Lahan Perkebunan
Jumlah
2. Bangunan - Fakultas
- Lembaga - Perpustakaan
- Kantor Pusat Administrasi - Unit Penunjang
- Gedung Pertemuan - Asrama
- Unit Kegiatan Mahasiswa - Wisma
- Pusdiklat - Gedung Olah Raga
- Lain-lain
Jumlah 1.160.030
28.301 6.040.000
12.360 2.855
38.242 3.000.000
60.000.000 70.281.788
133.141 1.605
7.634 6.414
4.239 8.993
1.158 2.189
638 861
1.744 15.806
184.422
Sumber: http:www.usu.ac.idindex.php
b. Unsur Penunjang Sejumlah unsur penunjang Unit Pelaksana Teknis ikut berperan aktif
mendukung proses belajar mengajar di lingkungan Universitas Sumatera Utara antara lain:
1. Perpustakaan
2. UPT. Penerbit dan Percetakan USU Press
3. UPT. Pusat Informasi dan Humas USU
4. UPT. Pusat Komputer
5. Unit Pengembangan Pendidikan UPP
6. Unit Audiovisual dan Elektronika AVEL
7. Badan Konsultasi dan Bimbingan Mahasiswa BKBM
8. Laboratorium Ilmu Dasar LIDAMKDU
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengabdian Pada Masyarakat
PusdiklatPPM 10.
Pusat Bahasa 11.
WorkshopBengkel 12.
Badan Koordinator Olah Raga BAKOR
c. Fasilitas Lainnya Adapun Fasilitas lain yang membentuk terbentuknya kehidupan sosial di
lingkungan kampus antara lain : a.
Asrama Mahasiswa b.
Koperasi Keluarga Besar USU c.
Poliklinik USU d.
Pusat Jasa Ketenagakerjaan PJK USU e.
Wisma USU f.
Rumah Ibadah g.
Warung Pos dan Telekomunikasi – KKB USU h.
Kantor Pos i.
Bank j.
Auditorium k.
Gelanggang Mahasiswa
III.1.1.5 Struktur Organisasi
Proses restrukturisasi dimulai dengan melakukan perbandingan dengan organisasi perguruan tinggi lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Setelah itu dimuat beberapa formulasi model yang dipandang efektif dan efisien dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan
tersebut termasuk PP 601999, PP 611999, Anggaran Dasar USU PP 562003 dan Anggaran Rumah Tangga ART USU SK MWA No.1SKMWA12005.
Khusus yang berkaitan dengan ART USU, apabila diperlukan akan diusulkan amandemen sesuai dengan struktur organisasi yang baru.
Dalam perancangan organisasi baru tersebut dianut suatu konsep dasar yang telah disepakati sebelumnya yaitu pengelolaan terpusat untuk administrasi
non-akademik dan pengelolaan tersebar untuk program kegiatan akademik. Pengelolaan terpusat untuk bidang administrasi non-akademik dilakukan dengan
tujuan untuk peningkatan efisiensi dan keseragaman standar fasilitas. Setelah model yang dibuat disetujui, kemudian dilakukan sosialisasi dan selanjutnya
adalah proses implementasi. Selama proses implementasi, sesuai jadwal yang disepakati dilakukan reposisi dan revitalisasi semua unit kerja.
Gambar 4 : Bagan Struktur Organisasi Makro USU-BHMN
Majelis Wali Amanat
Unit Koperasi Komersil
Dewan Audit
Satuan Audit Internal
Dewan Guru Besar
Rektor dan Pembantu Rektor
Senat Akademik
Unit Usaha Akademik
Satuan Penjaminan Mutu
Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
Biro Sekretaris
Eksekutif
Sekolah Pasca
Sarjana
Fakultas
Perpustakaan dan Sistem
Informasi Pelayanan dan
Pengembangan Pendidikan
Unit Lain
Gambar 5 : Bagan Struktur Organisasi Fakultas
Rektor dan Pembantu Rektor
Kepala Bagian Tata Usaha
Dekan dan Pembantu Dekan
Dewan Pertimbangan
Fakultas
Kepala Sub Bagian Unit Penunjang
Fakultas
Ketua dan Sekretaris
Departemen
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Departemen
Bengkel Praktik
Program Studi Non
Departemen Vokasi
Laboratorium Program
Studi Studio
Gambar 6 : Bagan Struktur Organisasi Unsur Pelaksana
Kepala Biro Adm.
Pemeliharaan dan Pengemb.
Aset Kepala Biro
Adm. Perencanaan
dan Sistem Informasi
Kepala Biro Administrasi
Kemahasis- waan
Kepala Biro Adm. Umum
dan Keuangan
Kepala Biro Administrasi
Kepegawaian Kepala Biro
Administrasi Akademik
Rektor dan Pembantu
Rektor
Kepala Bagian Penerimaan
dan Acara Akademik
Kepala Bagian
Kepegawaian Kepala
Bagian Umum
Kepala Bagian Minat,
Penalaran dan Infr. Kemhs
Kepala Bagian
Perencanaan Kepala
Bagian Perlengkapan
Kepala Bagian
Pendidikan Kepala Bagian
Perencanaan, Diklat dan
Kesejahteraan Kepala
Bagian Keuangan
Kepala Bagian Kesejahteraan
Mahasiswa Kepala
Bagian Sistem
Informasi Kepala Bagian
Pemeliharaan dan Rumah
Tangga
Kepala Bagian
Urusan Alumni
Kepala Bagian
Kerjasama
III.1.2 Esia III.1.2.1 Sejarah Esia
Pada bulan Agustus 1995 muncul perusahaan telekomunikasi dengan nama PT Ratelindo. Perusahaan ini meluncurkan layanan komunikasi nirkabel
berbasis teknologi Extended Time Division Multiple Access E-TDMA. Kemudian pada bulan September 2003 berubah menjadi PT Bakrie Telecom dan
meluncurkan layanan komunikasi bergerak-terbatas Fixed Wireless Access dengan merek “Esia” berbasis teknologi CDMA 2000-1x.
III.1.2.2 Teknologi dan Izin Operasi
Dengan dukungan teknologi CDMA 2000 1x yang beroperasi di frekuensi 800 Mhz, menyebabkan layanan komunikasi dengan kartu Esia menghasilkan
kualitas suara yang jernih, selain memiliki kemampuan pengiriman data sd 153 kbps. Kemampuan teknologi ini dalam mengirimkan suara maupun data setara
dengan kemampuan teknologi generasi 2,5 2,5 G. Memegang perijinan pemerintah license Fixed Wireless Phone, Esia
hanya dapat digunakan secara mobilitas didalam satu 1 kode area fixed limited mobility, maksudnya, nomor Esia Jakarta dengan kode area 021 tidak dapat
digunakan di daerah lain, misal Bandung 022, Bogor 0251, Cirebon 0231 sehingga harus diganti dengan nomor Esia dari daerah tersebut.
III.1.2.3 Coverage
Saat ini BTEL telah mendapatkan Lisensi Nasional, sehingga akan lebih banyak daerah yang dapat dijangkau dengan layanan BTEL. Produk BTEL dapat
digunakan di daerah Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat Bandung, Purwakarta, Cirebon, Indramayu,Kuningan,Majalengka
dan Banten Cilegon, Serang.Sumatera Medan Padang, Jawa Tengah Semarang, Yogya, Solo dan Jawa Timur Surabaya dan Malang
Serta New Area yang akan segera Launch yaitu Lampung, Pekanbaru, Batam, Palembang, Samarinda, Banjarmasin,Balikpapan, Pontianak, Manado dan
Makasar.
III.1.2.4 Bundling Esia
• Hape Esia Baru
Tabel 4. Hape Esia Baru Spesifikasi Item
Non Warna
Ring tone 32 Nada Dering
Polyphonic Speaker Phone
Ada Teks Input Prediktif Dalam
Bahasa Indonesia dan Inggris Ada
Perekam Suara dan Percakapan Ada
Harga Rp. 199.000,- + PPn
Masa Berlaku Mulai Desember 2007
• Handset Huawei C2801 Hape Esia Warna
Tabel 5. Hape Esia Warna Item
C2801
Weight berat About 65g incl. Battery
Battery batre Lithium 600mAh
Talk time : 3–4 hrs Standby time : 150–190 hrs
Color warna 65K CSTN 1.4 Inch
Phone book buku telpon Up to 200 contacts Message pesan
Up to 100 SMS inbox, outbox, and draft
Ring tone nada bunyi 32-chord poly ring tone
Speaker phone Yes
Application aplikasi Calculator, Alarm clock,
Calendar, and games FM Radio
NA Recorder perekam
NA Harga
Rp. 249.000 ,- + PPn Masa Berlaku
Mulai 12 Maret 2008
• Hape Esia Ngoceh
Tabel 4. Hape Esia Ngoceh Spesifikasi Item
Non Warna
Speaker phone Ada
Perekam Suara dan Percakapan
Ada
Phone book Hingga 500 nomor kontak
dapat menyimpan 3 nomor dalam 1 kontak
Teks Input Prediktif Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Ada
Ring tone 32 Nada Dering Polyphonic
Harga Rp. 199.000,- + PpPn
Masa Berlaku Mulai April 2008
III.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan April hingga Juli 2008 di Universitas Sumatera Utara.
III.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Sumatera Utara USU, Padang Bulan, Medan yang meliputi :
1. Fakultas Kedokteran
Jl. Prof. Dr. Mansyur no.3, Medan 2.
Fakultas Hukum Jl. Universitas No. 4 Kampus USU, Medan.
3. Fakultas Pertanian
Jl. Prof. A. Sofian No. 3 Kampus USU, Medan.
4. Fakultas Teknik
Jl. Almamater Kampus USU, Medan.
5. Fakultas Ekonomi
Jl. Prof. T.M. Hanafiah, SH Kampus USU, Medan.
6. Fakultas Kedokteran Gigi
Jl. Alumni No. 2 Kampus USU, Medan.
7. Fakultas Sastra
Jl, Universitas No.19 Kampus USU, Medan.
8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jl. Almamater Kampus USU, Medan.
9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jl. Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU, Medan.
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Jl. Universitas No.21 Kampus USU, Medan.
III.4 Populasi dan Sampel
a. Populasi