II.3 Iklan di Media II.3.1 Pengertian Iklan
Wright dalam Liliweri 1992 : 20-21 mengemukakan bahwa iklan merupakan suatu proses yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai
alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang
persuasif. Pengertian yang diajukan Wright ini mengandung dua makna, yaitu :
a. Iklan dipandang sebagai alat pemasaran.
b. Iklan dalam pengertian proses komunikasi yang persuasif.
Namun keduanya tetap mengandung arti yang sama yaitu kegiatan menjual barang, jasa, ide dan gagasan kepada pihak khalayak.
Iklan menurut AMA American Marketing Association Kurniawati, 2005 : 2 mendefinisikan bahwa iklan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi
mengenai gagasan, barang atau jasa kepada khalayak non personal oleh sponsor yang jelas, dan untuk itu dikenakan bayaran.
Menurut Philip Kotler 1987 : 273, periklanan adalah semua bentuk penyajian non-personal, promosi ide-ide, promosi barang, produk atau jasa yang
dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.
II.3.2 Fungsi Iklan
Terence A. Shimp 2003 : 357-362 menyatakan ada lima fungsi dari periklanan, yaitu :
1. Informing Memberi Informasi Periklanan membuat konsumen sadar aware akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi
yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan introduction merek-
merek baru, meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen Top Of Mind
Awareness untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya baik untuk
merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan mengajarkan manfaat- manfaat baru dari merek yang telah ada.
2. Persuading Membujuk Iklan yang efektif akan mampu membujuk persuasi pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi
keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Reminding Mengingatkan Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat keputusan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan
untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan di beli.
Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.
4. Adding Value Memberikan Nilai Tambah Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran mereka yaitu: inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-
benar independen. Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting Mendampingi Periklanan hanyalah salah satu anggota atau alat dari tim atau bauran
komunikasi pemasaran. Periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian
serta upaya penarikan perhatian berbagai perangkat promosi penjualan tersebut.
II.3.3 Sifat Iklan