BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang Cross Sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach Notoadmodjo, 2010.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik THT-KL FK USURSUP. H. Adam Malik Medan. Rumah sakit ini dipilih karena merupakan rumah sakit tipe A dan
menjadi rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.
4.2.2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan mulai Juli 2012 sampai dengan September 2012.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi a. Populasi Target
: Semua penderita OMSK
b. Populasi Terjangkau : Semua penderita OMSK yang datang
berobat ke poliklinik THT RSUP. H. Adam Malik Medan mulai Juli 2012
sampai dengan September 2012.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Teknik pemilihan sampel ialah teknik non-
probability sampling dengan cara consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi Sastroasmoro dan Ismael, 2011. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut:
Kriteria inklusi: a. Penderita OMSK yang ditegakkan oleh dokter.
b. Usia antara 12 sampai 60 tahun.
c. Bersedia menjadi sampel penelitian telah menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan informed consent.
Kriteria eksklusi: a. Menderita tuli kongenital.
b. Menderita penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran penyakit sistemik, penyakit yang menyerang sistem saraf, kelainan tulang.
c. Riwayatsedang menggunakan obat-obatan yang bersifat ototoksik. d. Riwayat terpapar bising yang lama atau terpapar bunyi yang sangat keras.
e. Riwayat trauma kepala dan barotrauma. f. Penderita yang pernah dilakukan operasi timpanomastoidektomi.
4.3.3. Besar Sampel
Besar sampel minimal ditentukan dengan menggunakan rumus dibawah ini Notoadmodjo, 2010:
n : besar sampel.
Z1- α
2
: tingkat kemaknaan. P
: proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari. d
: derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan.
Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 tingkat kepercayaan 95
sehingga untuk uji hipotesis satu arah diperoleh nilai sebesar 1,645, Proporsi pasien OMSK yang mengalami gangguan dengar adalah sebesar 86 Sheahan,
Donnelly, dan Kane, 2001 dalam Tala, 2010, dan derajat penyimpangan terhadap populasi yang dikehendaki sebesar 10. Berdasarkan rumus di atas,
besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
4.4. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing sampel penelitian, meliputi jenis
OMSK, lama sakit, jenis perforasi membran timpani serta jenis dan derajat gangguan pendengaran. Pengumpulan data dilakukan langsung dengan oleh
peneliti terhadap sampel penelitian. 4.5. BahanAlat Penelitian
a. Catatan medis penderita dan kuesioner penelitian. b. Formulir persetujuan penelitian.
c. Lampu kepala merek Riester. d. Spekulum telinga tipe Hartmann.
e. Otoskop merek Heine Mini 2000. f. Spekulum hidung, spatel lidah, kaca laring.
g. Alat penghisapsuction merk Thomas Medipump. h. Kanul penghisap nomor 6 dan nomor 8 tipe Fergusson.
i. Kapas lidi cotton applicator. j. Audiometer nada murni merek Interacoustic seri ad 228.
4.6. Pelaksanaan Penelitian
Semua sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pemeriksaan telinga untuk menentukan jenis OMSK dan tipe perforasi,
kemudian dilakukan pembersihan telinga dengan menggunakan kapas lidi atau suction. Selanjutnya pendengaran sampel diperiksa dengan audiometri nada murni
dengan menggunakan frekuensi 125 Hz – 8000 Hz untuk hantaran udara dan frekuensi 250Hz – 4000Hz untuk hantaran tulang. Pemeriksaan ini dilakukan oleh
petugas di ruang audiometri. Interpretasi hasil pembacaan audiogram untuk menentukan jenis dan derajat gangguan pendengaran dilakukan oleh peneliti atas
panduan dokter di poliklinik THT RSUP H. Adam Malik.
4.7. Kerangka Kerja
Pasien OMSK
Anamnesis Pemeriksaan THT
Memenuhi Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Audiometri Nada Murni
Jenis Gangguan Dengar Derajat Gangguan Dengar
4.8. Cara Analisis Data