Faktor Resiko Otitis Media Supuratif Kronik 1. Definisi

fenestra rotunda, yang merupakan membran semipermeabel, menyebabkan lewatnya material toksin sehingga mengakibatkan perubahan biokimia pada perilimfe dan endolimfe dan menyebabkan gangguan pada organ of Corti Allabasi, Alsaimary dan Najim, 2010; Kasliwal, Joshi, dan Pareeket, 2004. Durasi penyakit pada OMSK juga berhubungan dengan jenis dan derajat gangguan pendengaran yang muncul. Pada OMSK yang telah berlangsung selama 26 tahun, insidensi tuli sensorineuralnya sebesar 33,33 Kaur, Sonkhya, dan Bapna, 2003. Tala 2010 mendapatkan kemunculan tuli sensorineural setelah OMSK yang berlangsung diatas 15 tahun. Sebanyak 50 pasien dengan derajat gangguan dengar sedang dan sedang berat adalah penderita OMSK diatas 10 tahun Maharjan, 2009. Hal ini disebabkan karena proses peradangan telinga tengah yang berlangsung lama cenderung akan berlanjut semakin parah dan melibatkan struktur disekitarnya termasuk telinga dalam dan tulang pendengaran.

2.2.4. Faktor Resiko

• Otitis media rekuren • Disfungsi tuba eustachius Tuba eustachius biasanya tertutup dan baru akan terbuka melalui kontraksi muskulus tensor veli palatini saat mengunyah, menguap, dan menelan. Disfungsi tuba estachius bisa bermanifestasi sebagai kondisi obstruksi yang menyebabkan gangguan drainase sekret telinga tengah ke nasofaring. Gangguan patensi, berupa tidak menutupnya tuba secara sempurna, menyebabkan perpindahan bakteri ke telinga tengah Paparella dan Levine, 1997. • Usia muda Tuba eustachius merupakan salah satu struktur yang masih belum berkembang sempurna. Pada balita, panjang tuba lebih pendek, lebar, dan horizontal, sehingga translokasi bakteri dari daerah tenggorokan ke telinga tengah lebih mudah terjadi. Balita juga kerap dihubungkan dengan penggunaan botol susu, yang dapat menjadi sumber infeksi Paparella dan Levine, 1997. • Penurunan sistem kekebalan HIV, kemoterapi,dll Pasien HIV akan mengalami penurunan jumlah CD4+, yang akan menyebabkan penurunan sekresi IL-4, IL-5, dan IFN- γ dan pembentukan imunoglobulin sehingga respon imun spesifik dan non spesifik akan terganggu Baratawidjaja dan Rengganis, 2009; Lasisi, 2005. Agen kemoterapi bekerja dengan cara menggangu mitosis dan menyebabkan apoptosis sel, sel- sel normal dengan kemampuan membelah yang cepat seperti sel retikuloendotelial akan turut mengalami efek ini Rasmussen dan Arvin, 1982. • Alergi dengan manifestasi di sistem pernafasan Alergi dapat menimbulkan otitis media adalah melalui reaksi inflamasi alergi pada mukosa hidung yang meluas ke tuba eustachius. Reaksi inflamasi ini akan menyebabkan edema mukosa yang lebih lanjut akan mempengaruhi fungsi tuba, yaitu ventilasi, proteksi dan drainase telinga tengah. Edema mukosa tuba eustachius dapat disebabkan langsung oleh alergen inhalan yang menimbulkan respon alergi lokal ataupun karena adanya respon imun di tuba eustachii Susilo, 2010. • Riwayat pemberian ASI Pemberian ASI telah diketahui akan memberikan kekebalan humoral berupa IgA, pemberiannya yang tidak adekwuat akan meningkatkan resiko infeksi terutama pada balita Antonelli, 2004 • Merokok atau perokok sekunder Pajanan nikotin diketahui dapat menurunkan ekspresi sitokin pro- inflamasi TNF- α, IL-1β, dan IL-6 dan kemokin RANTES dan IL-8 Chen et al., 2007; Kum-Nji, Melloy, dan Herrold, 2006. • Tempat tinggal di lingkungan kumuh Hubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum jelas, tetapi terdapat hubungan erat antara penderita dengan OMSK dengan kondisi sosioekonomi, lingkungan tempat tinggal, dan status gizi dimana kelompok sosioekonomi rendah memiliki insiden OMSK yang lebih tinggi Tala, 2010.

2.2.5. Epidemiologi