39 Dimana;
ROP = Titik pemesanan ulang reorder point.
d = Tingkat kebutuhan per unit waktu.
L = Waktu tenggang.
SS = Persediaan pengaman
Contoh, Herjanto, 2008: 260
Suatu perusahaan mempunyai persediaan yang permintaan terdistribusi secara normal selama periode pemesanan ulang dengan
standar deviasi 20 unit. Penggunaan persediaan diketahui sebesar 100 unithari. Waktu tenggang selama pengadaan barang rata-rata 3 hari.
Manajemen ingin menjaga agar kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan hanya 5. Tentukan titik pemesanan ulangnya. Dengan
menggunakan rumus SS dan ROP, besarnya titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut:
ROP = d x L + SS
= 100 x 3 + 33
= 333 unit.
2.7.12 Model-Model Reorder Point
Model-model reorder point Rangkuti, 2007: 93, yaitu: a. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah konstan.
b. Jumlah permintaan adalah variabel, sedangkan masa tenggang adalah konstan.
40 c. Jumlah permintaan adalah konstan, sedangkan masa tenggang adalah
variabel. d. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah variabel.
2.7.13 Faktor Persediaan Pengaman
Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman, Rangkuti, 2007: 10, yaitu:
a. Penggunaan bahan baku rata-rata. b. Faktor waktu.
c. Biaya-biaya yang digunakan. Jumlah safety stock yang sesuai dalam kondisi tertentu sangat
tergantung pada faktor-faktor Rangkuti, 2007: 95, sebagai berikut: a. Rata-rata tingkat permintaan dan rata-rata masa tenggang.
b. Variabilitas permintaan masa tenggang. c. Keinginan tingkat pelayanan yang diberikan
Standar kuantitas Rangkuti, 2007: 10, yaitu: a. Persediaan minimum.
b. Besarnya pesanan standar. c. Persediaan maksimum.
d. Tingkat pemesannan pembeli. e. Administrasi persediaan.
41
2.7.14 Penentuan Persediaan
Untuk menghindari persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil, maka besarnya persediaan dapat ditentukan lebih dahulu dengan metode
sebagai berikut: Mounthly Average Rata-rata Bulanan. Dalam hal ini diperhitungkan lebih dahulu rata-rata kebutuhan barang atau produksi atau
bahan dasar setiap bulan dalam atu tahun. Kemudian besarnya persediaan ditentukan kelipatan yang diinginkan oleh perusahaan dari besarnya rata-
rata kebutuhan setiap bulan Gitosudarmmo, 2000: 210.
Contoh Gitosudarmmo, 2000: 211
Kebutuhan produk atau bahan dasar dalam satu tahun adalah sebagai berikut :
Januari : 850 Unit.
Febuari : 875 Unit.
Maret : 900 Unit.
April : 925 Unit.
Mei : 950 Unit.
Juni : 975 Unit.
Juli : 1.000 Unit.
Agustus : 1.025 Unit.
September : 1.050 Unit.
Oktober : 1.075 Unit.
November : 1.100 Unit.
42 Desember
: 1.125 Unit. + Jumlah
12.000 Unit. Rata-rata kebutuhan per bulan
= 12.000 Unit. 12 Bulan.
= 1.000 Unit per bulan. Jika perusahaan menginginkan persediaan dua kali rata-rata kebutuhan per
bualan, maka besarnya persediaan. = 2 x 1.000 Unit.
= 2.000 Unit setiap bulan.
2.7.15 Sistem Informasi Persediaan