Manajemen Pengujian Perangkat Lunak

78 d. Harapan ialah kata kunci ini memiliki keadaan-keadaan yang diharapkan, baik berupa respons sistem terhadap masukan mau pun karakteristik responsnya. Dalam hal ini, batasan-batasan hasil pengujian yang diharapkan harus ditentukan. Untuk benar-benar memahami segi-segi pengujian perangkat lunak , kondisi kekeliruan fault, kesalahan error, dan kegagalan failure perlu diklarifikasi. Meskipun sangat erat hubungannya, makna dan kata-kata tersebut tetep tidak bisa disamakan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan penting dari ketiga konsep tersebut Sirmarmata, 2010: 305-306, yaitu: a. Kekeliruan merupakan kesalahan pada sebuah baris kode atau lebih. Kesalahan bisa saja tidak tampak pada program dengan indikasi perangkat lunak bekerja sebagaimana harapan pengembang. b. Kesalahan, hal yang akan muncul pada saat terjadi kekeliruan adalah kesalahan. Bila kekeliruan dalam baris dieksekusi, perangkat lunak akan melakukan operasi yang tidak sesuai dengan keinginan pengembang sehingga menghasilkan respons yang salah. c. Kegagalan, dalam beberapa kasus kekeliruan akan muncul sebagai kegagalan.kegagalan perangkat lunak merupakan sederetan ketidak mampuan perangkat lunak untuk menjalankan fungsinya.

2.19.2 Manajemen Pengujian Perangkat Lunak

Proses manajemen pengujian perangkat lunak menangani berbagai aktivitas dan langkah-langkah pengujian perangkat lunak, diantaranya 79 inisialiasi dan penentuan lingkup kerja pengujian, termasuk didalamnya batasan-batasan pengujian serta lingkungan pengujian perencanaan pengujian perangkat lunak, eksekusi dan pengendalian perangkat lunak selama pengujian, evaluasi pengujian serta peninjauan ulang hasil pengujian, dan penutup, yaitu pelaporan hasil pengujian yang diikuti dengan pembenahan bila diperlukan. Beberapa fakta dilapangan tentang pengujian perangkat lunak Sirmarmata, 2010: 307, antara lain : a. Instansi-instansi penguji tidak memandang perlunya gelar pendidikan tertentu pada penguji-penguji perangkat lunak, melainkan sertifikasi- sertifikasi pengujian serta pengalaman yang menunjukkan kapabilitas seorang penguji perangkat lunak. b. Proses pengujian memiliki kecenderungan untuk memandang perangkat lunak dari sisi kebutuhan pengguna sehingga takaran yang diukur merupakan kesesuaian dan kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir. Akhir-akhir ini pengujian tidak lagi mencari kekeliruan mau pun kesalahan dalam suatu perangkat lunak, melainkan hanya cenderung memastikan bahwa perangkat lunak yang diuji tersebut bekerja sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal Sirmarmata, 2010: 307-308., yaitu : a. Seorang manajer tidak memiliki konsep yang kuat mengenai upaya- upaya pengujian perangkat lunak. 80 b. Seorang penguji tidak dapat menyentuh suatu perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut benar-benar jadi dan dipasarkan. c. Banyaknya penguji tidak sebanding dengan kebanyakkan pengembang perangkat lunak sehingga satu penguji bisa menangani beberapa perangkat lunak dari berbagai pengembang. Pihak penguji perangkat lunak dengan berbagai keterbatasan, baik waktu pengujian dan akses terhadap lingkungan kerja perangkat lunak yang sebenarnya Sirmarmata, 2010: 309-310, perlu memperhatikan saran-saran berikut: a. Prioritas pengujian, dalam proses pengujian prioritas-prioritas pengujian yang matang sebaiknya sudah disusun. Hal ini menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan dalam hal pengujian. b. Studi keperluan pengujian, dalam menentukan prioritas, analisis mengenai perangkat lunak yang akan diuji diperlukan. Bagaimana karakteristiknuya, apa bagian-bagiannya, serta siapa yang berkompetensi dibidang tersebut. c. Pelatihan pengujian, pelatihan dan pengalaman yang cukup diperlukan oleh tiap-tiap personel dalam tim penguji. Hal ini diperlukan mengingat semakin berkembangnya perangkat lunak. d. Prinsip pengembangan, hasil pengujian sebenarnya tidak menjadi alasan untuk menyerang suatu pengembang perangkat lunak, melainkan untuk membenahi perangkat lunak tersebut, memperbaiki kekeliruannya, dan mengembangkan fungsi yang dapat dilakukan 81 sehingga proses pengujian diharapkan mampu mendampingi proses perencanaan dan perancangan perangkat lunak menjadi lebih sempurna. e. Evaluasi dan pelaporan, hasil dari pengujian pada dasarnya ditunjukan untuk kepentingan pengguna sehingga pelaporan dan evaluasi ulang terhadap pengujian akan diperlukan. Apa pun keterbatasan yang dihadapi, pengujian merupakan bagian yang integral dalam pengembangan perangkat lunak. Pengujian secara luas digunakan disetiap tahapan dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Biasanya, lebih dari 50 waktu pengembangan dihabiskan untuk pengujian Sirmarmata, 2010: 310-311. Pengujian biasanya dilakukan untuk tujuan berikut : a. Untuk meningkatkan kualitas, seperti komputer dan perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi kritis, hasil bug akan sangat menjengkelkan. Bug juga dapat menyebabkan kerugian yang besar, menghancurkan, dan menyebabkan masalah. b. Untuk verifikasi dan validasi VV, sama seperti topik verifikasi dan validasi yang ditunjukkan, tujuan pengujian penting lainnya adalah verifikasi dan validasi VV. c. Untuk keandalan estimasi, keandalan perangkat lunak merupakan hal yang penting karena memiliki hubungan dengan berbagai aspek dari perangkat lunak, termasuk struktur. 82

2.19.3 Proses-Proses Pengujian