Proses Pengujian Akhir Jenis-jenis Pengujian

83

2.19.4 Proses Pengujian Awal

Pengujian kadang-kadang disalah pahami sebagai kegiatan after- thefact, dilakukan setelah pemrograman sebuah produk dilakuakn. Namun, pengujian harus dilakukan pada setiap tahapan pengembangan produk. Penetapan pengujian data harus diperoleh, kebenaran dan konsistensinya harus dipantau selama proses pengembangan. Jika kita membagi siklus hidup pengembangan perangkat lunak menjadi analisis kebutuhan, desain, pemrograman atau konstruksi, dan operasi dan pemeliharaan, maka pengujian harus dilakukan disetiap tahapan pengembangan tersebut jika pengujian menemukan kesalahan dalam pernyataan masalah atau desain bisa mendatangkan biaya terlalu tinggi Sirmarmata, 2010: 314.

2.19.5 Proses Pengujian Akhir

Proses pengujian akhir sulit untuk ditentukan karena kebanyakkan aplikasi perangkat lunak modern sangat kompleks dan berjalan sebagai lingkungan interpenden dan pengujian lengkap pun tidak pernah bisa dilakukan Sirmarmata, 2010: 315. Faktor umum dalam memutuskan untuk berhenti adalah : a. Tenggat deadline, yaitu teggat rilis dan pengujian, b. Kaksus-kasus pengujian diselesaikan dengan persentase tertentu yang dilewatkan, c. Biaya pengujian dihabiskan, 84 d. Pemenuhan kode atau fungsionalitas atau persyaratan menjangkau titik yang telah ditentukan, e. Tingkat pada bug yang dapat ditemukan terlalu kecil, f. Beta atau pengujian alfa telah berakhir periodenya, g. Risiko dalam proyek dapat diterima dibawah batas. Resiko dapat diukur oleh analisis risiko, tetapi durasi kecil atau anggaran rendah atau rendahnya sumber daya proyek Sirmarmata, 2010: 315, dapat disimpulkan. a. Mengukur pemenuhan pengujian. b. Jumlah siklus pengujian, dan c. Jumlah bug prioritas tinggi.

2.19.6 Jenis-jenis Pengujian

Klasifikasi black box testing mencangkup beberapa pengujian Sirmarmata, 2010: 316-321, yaitu : a. Pengujian fungsional functional testing Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan dibagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. 85 b. Penguian tegang stress testing Pengujian tegang berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menuntut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. c. Pengujian beban load testing Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web. Untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun. d. Pengujian khusus ad-hoc testing Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian test plan atau kasus pengujian test case. Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga membantu para penguji dalam mempelajari apalikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. e. Pengujian penyelidikan exploratory testing Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari atau mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian. f. Pengujian usabilitas usability testing g. Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna testing for user-friendliness. Pengujian ini dilakuakn jika antar muka 86 pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang berkerja dengan pengguna akhir secara langsung mau pun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. h. Pengujian asap smoke testing Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan sanity testing. Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. i. Pengujian pemulihan recovery testing Pengujian pemulihan pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. j. Pengujian volume volume testing Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diproses melalui aplikasi yang sedang diuji untuk memeriksa keterbatasan ekstrim dari sistem. k. Pengujian domain domain testing Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. 87 l. Pengujian skenario scenario testing Pengujian skenario adalah pengujian yang realitas, kredibel dan memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. m. Pengujian regresi regression testing Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian ulang retesting setelah ada perubahan. n. Penerimaan pengguna user acceptance Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak ini diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. o. Penguji alfa alpha testing Pada jenis pengujian ini, penguna diundang kepusat pengembangan. p. Pengujian beta beta testing q. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. 88

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu