33 menentukan berapa banyak kuantitas tingkat penggantian dan waktu
pemesanan Taylor II, 2005: 367. Catatan penting dalam sistem pengawasan persediaan Rangkuti, 2007: 10, yaitu:
a. Penerimaan untuk dibeli. b. Laporan penerimaan.
c. Catatan persediaan. d. Daftar permintaan bahan.
e. Perkiraan pengawasan. Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan
pengedalian yang memonitor tingkat persediaan dan menetukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan, dan
berapa besarnya pesanan yang harus dibutuhkan Rangkuti, 2007: 14.
2.7.9 Jenis Dasar Sistem Pengendalian Persediaan
Terdapat dua jenis dasar sistem pengendalian persediaan Taylor II, 2005: 367-3678, yaitu:
a. Sistem kontinu countinuous systems atau kuantitas pemesanan tetap fixed-time period yang juga sering disebut sistem perpetual perpetual
system, yaitu diadakan pencatatan tingkat yang telah ditentukan atau disebut titik pemesanan ulang reorder point dibuat pesanan baru untuk
mengisi stok persediaan. Keuntungan dari sistem ini adalah tingkat persediaan dimonitor ketat dan berkesinambungan sehingga manajemn
selalu mengetahui status persediaan.
34 b. Sistem persediaan periodik periodic inventory system atau disebut juga
sistem periode waktu tetap fixed-time period system dan sistem telah periodik periodic review system, yaitu persediaan dihitung pada interval
waktu tertentu. Pada sistem ini tingkat persediaan tidak dimonitor sepanjang waktu
interval dilakukannya pemesanan sehingga keuntungannya membutuhkan waktu atau hampir tidak ada waktu pencatatan, namun kerugiannya adalah
kurangnya pengendalian langsung Taylor II, 2005: 368.
2.7.10 Perbedaan Utama Antara Kedua Sistem
Perbedaan antara kedua sistem tersebut adalah pada sistem kontinu suatu pesanan dilakukan dalam jumlah yang tetap ketika persediaan
berkurang hingga suatu tingkat tertentu, sementara pada sistem periodik kuantitas pesanan berbeda-beda setelah melalui suatu periode waktu
tertentu Taylor II, 2005: 368.
2.7.11 Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman Reorder Point dan
Safety Stock
ROP model terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat didalam stok berkurang terus, dengan demikian kita harus menetukan berapa
banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan Rangkuti, 2007: 93. ROP
atau biasa disebut dengan batas atau titik jumlah pemesanan kembali
35 termasuk permintaan yang diinginkan atau dibutuhkan selama masa
tenggang Rangkuti, 2007: 93. Penentuan waktu untuk memesan pada sistem persediaan kontinu adalah titik pemesanan ulang reorder point,
yaitu tingkat persediaan saat dilakukan pemesanan ulang Taylor II, 2005: 387.
Konsep waktu tunggu bahwa pesanan harus dilakukan sebelum saat dimana tingkat persediaan mencapai nol, karena permintaan akan
menghabiskan persediaan saat pesanan sedang dikirim, maka pesanan harus dilakukan saat masih terdapat cukup persediaan dalam stok untuk
memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Tingkat persediaan ini disebut titik pemesanan ulang Taylor II, 2005: 387. Persediaan
pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan stock out
Rangkuti, 2007: 10. Menurut Siswanto, 2007 :131, ketika persediaan tepat habis, maka persediaan datang serentak sebesar Q. Siklus ini
berulang sebanyak DQ. Hal ini membuat penambahan persediaan selalu sama, yaitu sebesar Q, demikian pula siklus ulang jika,
P = Siklus pemesanan ulang. D = Kebutuhan dalam suatu periode perencanaan.
Q = Jumlah barang yang dipesan setiap kali pemesanan dibuat. Maka, P =
Selanjutnya, periode waktu setiap siklus pemesanan ulang segera bisa diketahui. Jika,
36 W = Periode waktu perencanaan 12 bulan, 52 minggu, 365 hari.
P = Siklus pemesanan ulang. Y = Periode waktu setiap satu siklus pemesanan ulang.
Maka, Y = Dengan demikia, satuan periode waktu yang digunakan pada setiap
siklus pemesanan ulang Y sangat tergantung pada satuan waktu periode perencanaan W, bisa bulan, minggu atau hari Siswanto, 2007 :131.
Contoh, Siswanto, 2007 :134-135
Bila diketahui : D = 600 unit pertahun, untuk 240 hari kerja efektif.
Q= 100 tingkat persediaan. Penentuan siklus pemesanan ulang.
P = P =
= 6 kali. Jadi, dalam satu tahun periode perencanaan akan terjadi enam kali
pemesanan. Penentuan panjang waktu dalam satu siklus pesanan ulang. Karena
kebutuhannya 600 unit direncanakan untuk satu tahun, maka akan asumsi hari kerja efektif dalam satu tahun adlah 240 hari maka,
Y = Y =
37 Y = 40 hari.
Jadi, panjang waktu setiap siklus pesanan ulang adalah empat puluh hari.
Titik pemesanan ulang untuk model EOQ dasar dengan permintaan konstan dan waktu tunggu konstan untuk menerima pesanan dihitung
dengan relatif mudah. Titik ini sama dengan jumlah permintaan selama periode waktu tunggu yang dihitung Taylor III, 2005: 387 dengan
formula berikut ini: R
= dL
Dimana: d
= Tingkat permintaan per periode waktu misalnya harian. L
= Waktu tunggu.
Contoh Taylor III, 2005 : 388
Carpet Discount Store, toko ini membuka 311 hari per tahun. Jika permintaan tahunan untuk karper super shag adalah 10.000 yard dan waktu
tunggu untuk menerima pesanan adalah 10 hari. Titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut.
R =
dL =
10 =
321,54 Jadi, saat tingkat persediaan mencapai sekitar 321 yard karpet,
pesanan baru harus dilakukan. Perhatikan bahwa titik pemesanan ulang tidak terkait dengan kuantitas pesanan optimal atau biaya persediaan
38 lainnya. Untuk memesan suatu barang sampai barang itu data diperlukan
jangka waktu yang bisa bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa bulan, perbedaan waktu antara saat memesan sampai saat barang datang
dikenal dengan istilah waktu tenggang lead time karena adanya waktu tenggang perlu adanya persediaan yang dicadangkan untuk kebutuhan
selama menunggu barang datang yang disebut sebagai persediaan pengaman Sefety stock Herjanto, 2008: 258.
Safety stock tujuan untuk menentukan berapa besar stok yang dibutuhkan selama masa tenggang untuk memenuhi besarnya permintaan
Rangkuti, 2007: 94. Persediaan pengaman yang berfungsi untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang,
persediaan pengaman disebut juga dengan istilah persediaan penyangga bufferstock atau persediaan besi iron stock Herjanto, 2008: 258.
Jumlah persediaan yang menandai saat harus dilakukan pemesanan ulang sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang
dipesan adalah tepat waktu disebut sebagai titik pemesanan ulang reorder point, ROP, titik ini menandakan bahwa pembelian harus segera
dilakukan untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan Herjanto, 2008: 258. Titik pemesanan ulang biasanya ditetepakan dengan cara
menambahkan penggunaan selama waktu tenggang dengan persediaan pengaman Herjanto, 2008: 260, atau dalam bentuk rumus sebagai
berikut: ROP =
d x L + SS
39 Dimana;
ROP = Titik pemesanan ulang reorder point.
d = Tingkat kebutuhan per unit waktu.
L = Waktu tenggang.
SS = Persediaan pengaman
Contoh, Herjanto, 2008: 260
Suatu perusahaan mempunyai persediaan yang permintaan terdistribusi secara normal selama periode pemesanan ulang dengan
standar deviasi 20 unit. Penggunaan persediaan diketahui sebesar 100 unithari. Waktu tenggang selama pengadaan barang rata-rata 3 hari.
Manajemen ingin menjaga agar kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan hanya 5. Tentukan titik pemesanan ulangnya. Dengan
menggunakan rumus SS dan ROP, besarnya titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut:
ROP = d x L + SS
= 100 x 3 + 33
= 333 unit.
2.7.12 Model-Model Reorder Point