2.3 Jalan sebagai Sarana Tranportasi
Jalan sebagai bagian dari system transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan
budaya serta lingkungan. Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan antar daerah, membentuk dan meperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan
pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Dalam mewujudkan prasarana
transportasi darat yang melalui jalan, harus terbentuk wujud jalan yang menyebabkan pelaku perjalanan baik orang maupun barang, selamat sampai ketujuan, dan dalam
mendukung kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, perjalanan dapat dilakukan secepat mungkin dengan biaya perjalanan yang adil sehingga dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Disamping itu, adalah hal yang ideal untuk pelaku perjalanan, selain dapat dilakukan dengan selamat, cepat dan murah juga
nyaman, sehingga perjalanan tidak melelahkan. Tuntutan tersebut diatas mendasari pembangunan jaringan jalan yang sesuai
dengan sifat-sifat perjalanan, yaitu yang berjarak pendek dengan banyak variasi tempat tujuan sampai dengan yang berjarak jauh dengan tempat tujuan yang lebih
menyatu. Karakter tersebut yang mendasari hirarki jalan, diturunkan menjadi konsep klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Setiap jalan dengan fungsi tertentu harus
dibangun dengan dimensi tertentu untuk mengakomodir jumlah dan beban kenderaan yang akan melaluinya dengan kecepatan tertentu. Bentuk dan dimensi optimum jalan
inilah yang harus ditetapkan secara optimum untuk mewujudkan jalan yang aman
Universitas Sumatera Utara
yang menyebabkan perjalanan orang dan barang selamat sampai ketujuan. Bentuk dan dimensi ini menjadi standar minimum jalan yang menjamin terwujudnya
keselamatan transportasi darat.
2.4 Klasifikasi Kelas Jalan Menurut Standar Jalan Kota
Klasifikasi jalan merupakan aspek penting yang pertama kali harus diidentifi kasikan sebelum melakukan perancangan jalan. Karena criteria disain suatu rencana
jalan yang ditentukan dari standar disain ditentukan oleh klasifikasi jalan rencana. Pada prinsipnya klasifikasi jalan dalam satndar desain baik untuk jalan dalam kota
maupun jalan luar kota didasarkan kepada klasifikasi jalan menurut undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku. Perbedaan klasifikasi yang menurut standar
desain dalam kota dan luar kota adalah sebagai berikut: 1. Dalam standar pengaturan jalan perkotaan, klasifikasi jalan dibedakan
menurut tipe ditentukan oleh fungsi jalan, seperti pada Tabel 2.1.
2. Sedangkan dalam standar desain jalan antar kota, klasifikasi jalan dibedakan menurut kelas ditentukan oleh fungsi jalan dan jenis medan
seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Standar Desain Jalan kota
Jalan Tipe I: Pengaturan jalan masuk secara penuh Fungsi
Kelas Primer
Arteri 1
Kolektor 2
Arteri 2
Sumber: Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Bina Marga 1992
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Klisifikasi Jalan Menurut Standar Desain Jalan Kota Jalan Tipe II: Sebagaian atau tanpa pengaturan jalan masuk
Fungsi Volume Jam Perencanaan Kelas
Arteri 1
Primer Kolektor Kolektor
10.001 1
10.001 2
Sekunder Arteri
Arteri 20.001
1 20.001
2 Kolektor
Kolektor 6001
2 6001 3
Jalan Jalan
501 3
501 4
Sumber: Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Bina Marga 1992
Tabel 2.3 Klasifikasi Kelas Jalan Menurut Standar Desain Jalan Antar kota Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat
MST Ton
I + Arteri
II 10
III A 8
III A 8
Kolektor III B
8
Sumber: Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Bina Marga 1997
Tabel 2.4 Klasifikasi Medan Menurut Standar Desain Jalan Antar kota
Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan Datar D 3
Perbukitan B 3 - 25 Pergunungan G 25
Sumber: Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Bina Marga 1997
Universitas Sumatera Utara
2.5 Pola Jalan Lay out of streets