Pola Jalan Lay out of streets

2.5 Pola Jalan Lay out of streets

Northam, 1975 Pola jalan lay out of streets merupakan komponen yang paling nyata manifestasinya dalam menentukannya periodisasi pembentukan suatu kota, ada 3 tipe sistem pola jalan yang dikenal, yaitu: 1. Sistem pola jalan tidak teratur irregular system, pola jalan seperti ini terlihat ketidak teraturan sistem jalan baik ditinjau dari segi lebar maupun arah jalannya. Begitu pula perletakkan rumah satu sama lain tidak menunjukan keteraturan. Hal ini menunjukan tidak adanya peraturanundang-undang panduan ataupun perencanaan. Pada umumnya kota-kota awal pertumbuhannya, selalu ditandai oleh sistem ini. Menurut Dickinson 1996 hampir semua kota-kota di Inggris, Perancis, Belanda, Jerman Barat, Spanyol, Kota-kota Islam di Afrika Utara dan Timur tengah pada awal pertumbuhan, ditandai oleh sistem yang tidak teratur ini dan kini bisa dilacak pada bagian-bagian pusat kotanya contohnya kota-kota dengan pola jalan tidak teratur pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Kota-kota Dengan Pola Jalan Tidak Teratur Sumber: Struktur Tata Ruang Kota Universitas Sumatera Utara 2. Pola jalan Radial Konsentris Radial Concertric System, dalam system ini terdiri dari beberapa sifat khusus yang diketahui yaitu: a. Mempunyai pola jalan konsentris. b. Mempunyai jalan radial. c. Bagian pusatnya merupakan daerah kegiatan utama dan sekaligus tempat pertahanan terakhir dari suatu kekuasaan. Daerah pusat ini dapat berupa: pasar, kompleks, perbentengan, ‘kostil”, kompleks ibadah tempat pemujaan gereja dan lain-lain. d. Secara keseluruhan membentuk jaringan sarang laba-laba sistem ini berkembang antara 1500 – 1800. e. Punya keteraturan geometris. f. Jalan besar menjari dari titik pusat dan membentuk “asterisk shaped pattern”. rancangan kota ini dianggap sebagai baroue style style meari fantastis karena timbul mengantisifasi semakin majunya senjata-senjata dan tatik berperang sehingga perlu dibuat system perkotaan dengan system benteng yang lebih aman, bentuk seperti ini sulit dibangun karena bentuknya yang lebih rumit namun juga menghalangimenjadi kendala terhadap pertumbuhan lateral, mangkin meningkatnya jumlah penduduk dan fungsinya dari daerah sekitarnya, maka dalam kota timbul kepadatan penduduk yang tinggi didaerah-daerah terbuka makin berkurang dan satu-satunya jalan terlihat pada Gambar 2.9. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Palma Nouva Didirikan 1593 Sumber: Struktur Tata Ruang Kota Pada prinsipnya ada 5 alasan mengapa diciptakan system radial concentric dengan jalan-jalan lebar dan indah, yaitu: a. Mulai digunakan kendaraan beroda sehingga jalan tidak teratur dan sempit tidak cocok lagi. b. Sudahkah mobilisasi meliter dari pusat kesetiap wilayah dipinggir kota dan sekitarnya. c. Memenuhi perspektif artistic. d. Memperlancar kegiatan perdagangan transportasi dan komunikasi lancar. e. Memudahkan dan memperlancar karnaval. 3. Pola Jalan bersiku atau Sistem Grid Kisi The rechtangular or grid Universitas Sumatera Utara System, Sistem perencanaan jalan dengan pola kisi pertama kali dikenal di kota Mahenjo Daro ± 2500 SM, kemudian kota Dur-Sarginu Assyria ± 800 SM, di Yunani ± 600 SM. Kemudian pada 500-600 M perancangan system kisi ini meluas ke Negara-negara barat. Bentuk ini kemudian di kenal dengan “bastides cities” kota-kota benteng. Bagian- bagian kotanya dibagi-bagi sedemikian rupa menajadi blok-blok empat persegi panjang dengan jalan-jalan yang parallel longitudinal dan tranversal membentuk sudut siku-siku. Jalan utamanya membentang dari pintu gerbang utama kota sampai alun-alun utama pasar utama pada bagian pusat kota. Banyak kota telah mengadopsi system grid ini dalam perancangan kotanya. Kota-kota di Amerika serikat, misalnya banyak menerapkan system ini. Sistem ini merupakan bagian yang sangat cocok untuk pembagian lahannya dan untuk daerah luar kota yang masih banyak tersedia lahan kosong pengembang kotanya akan nampak teratur dengan mengikuti pola yang sudah terbentuk. Keuntungan lain pada regtangular system antara lain: a. Shortest dimension on the street side. b. Growing more lost sheet frontage. c. Easier to assamble individual lost into large unit seperti blok dapat dilihat pada Gambar 2.10. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.10 Kota-kota Benteng Dengan Pola Jalan Bersiku Empat Persegi Panjang dengan System Grid Sumber: Struktur Tata Ruang Kota

2.6 Pengertian Jalan Lingkar Ring Road