Gambaran Umum Wilayah Studi

BAB IV PERKEMBANGAN DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Studi

Medan, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, mengalami perkembangan yang cukup pesat bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Dalam skala regional, Medan berperan sebagai pusat koleksi dan distribusi bagi daerah belakangnya, yang meliputi propinsi Sumatera Utara dan propinsi Nanggroh Aceh Darussalam NAD. Sedangkan dalam skala nasional, Medan merupakan titik simpul kegiatan distribusi bagi wilayah Indonesia bagian barat. Dalam skala Internasional, Medan menjadi bagian dari segi tiga pertumbuhan IMT-GT Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle. Peran-peran tersebut terutama mendapat dukungan dari pelayanan sector transportasi yang cukup lengkap, baik transportasi darat jalan raya dan jalan kereta api, laut Pelabuahn Belawan, dan Udara Bandar Udara Polonia. Dengan peran yang demikian, maka tuntutan terhadap peningkatan aktifitas kota menjadi semakin meningkat. Implikasi dari tuntutan tersebut, dalam konteks tata ruang, adalah meningkatnya kebutuhan terhadap lahan, terutama untuk kegiatan perkotaan Perumahan, perdagangan dan industry. Pertumbuhan fisik kota Medan berkembang secara linier di sepanjang jaringan jalan utama ribbon development dan pola pemamfaatan lahannya bersipat campuran mixed land use. Hal ini mengindikasikan kecenderungan perkembangan pemamfaatan lahan yang bersifat ekstensif yang ditunjukan oleh semakin berkembangnya system aktifitas di daerah Universitas Sumatera Utara pinggiran kota pada akses-akses pintu masuk Kota Medan Mulia, 2001. Bila melihat implikasi spasial yang demikian, maka pelayanan transportasi sebagai salah satu elemen kota, menjadi penting selaku permintaan turunan untuk melayani interaksi yang terjadi dari perkembangan sistem kegiatan. Dalam hal ini pembangunan jalan Ngumban Surbakti memegang peranan penting terutama untuk mendukung peranan Kota Medan dalam skala regional. Jalan Ngumban Surbakti merupakan bagian dari jalan lingkar luar outer ring road kota Medan, yang berfungsi sebagai jalan arteri primer dan merupakan jalan alternatif bagi pergerakkan lalulintas yang diarahkan untuk tidak melalui pusat kota. Dalam kenyataannya, selain harus malayani arus menerus dan regional, jalan ini harus pula melayani pergerakan lokal dan internal lokal. Pada kedua sisi koridor jalan tersebut saat ini telah bermunculan kegiatan-kegiatan komersial, serta munculnya permukiman di jalan Ngumban Surbakti tersebut. Lokasi studi jalan Ngumban Surbakti dan permukiman pada daerah jalan tersebut diperlihatkan pada Gambar, 4.1. Universitas Sumatera Utara KOTA MEDAN Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: Pemko Medan Jalan Ngumban Surbakti Medan Universitas Sumatera Utara Gambar: 4.2 Download Peta Lokasi Studi Tahun 2010 Sumber: Google 2010 Lokasi Survei Jln Ngumban Surbakti Kota Medan Panjang Segmen Jalan 6 500 meter Persimpangan Jalan Bunga RayaPsr VI Persimpangan Jalan Raya Sunggal Universitas Sumatera Utara Gambar: 4.2a Cad Hasil Download Peta Lokasi Survei di Segmen Jalan Ngumban Surbakti Medan Sumber: Google 2010 Pos, 1 Pos, 2 Pos, 3 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Karakteristik kondisi lokasi studi di segmen jalan Sumber: Dokumen Pribadi Universitas Sumatera Utara

4.2 Karakteristik Perkembangan Kota Medan