Pembahasan Analisis Hasil ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.3 Pembahasan Analisis Hasil

Penanganan jangka pendek pada segmen ruas jalan lokasi studi di jalan Ngumban Surbakti Kota Medan dilakukan penanganan yang lebih komprenhensif, yang melingkupi banyak mungkin aspek yang terkait dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan pembangunan fisik jaringan jalan, sehingga diperoleh waktu perjalanan yang lebih singkat, aman, nyaman dan murah. Secara umum kinerja ruas jalan pada segmen lokasi studi, jika merujuk kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 34 tahun 2006 pasal 13, sebagai jalan arteri primer mengalami peningkatan setelah dilakukan studi penelitian pada segmen ruas jalan lokasi studi di jalan Ngumban Surabkti Medan. Dari hasil analisis yang dilakukan selama pengamatan pada segmen ruas jalan lokasi studi untuk kapasitas arus lalu lintas rata-rata total Q adalah sebesar 1401 smpjam, dan kecepatan sesungguhnya adalah sebesar 40 Kmjam, dan waktu tempuh adalah sebesar 45 detik, dengan tingkat kejenuhan ruas jalan DS adalah sebesar 0,84, indikator indek tingkat pelayanan D dengan diskripsi bahwa arus yang terjadi pada segmen ruas jalan sudah mulai tidak stabilterhambat, berarti terjadi penurunan kecepatan walaupun belum signifikan, volume mulai melebihi kapasitas, sering terjadi kemacetan walaupun tidak cukup lama kecepatan dapat turun tapi tidak sampai ke titik nol=0. Penurunan kinerja ruas jalan yang terjadi pada segmen lokasi studi sebagai jalur arteri tersebut dari analisa diatas dimana waktu tempuh menjadi lebih besar dan kecepatannya menjadi lebih kecil, sehingga penanganan yang sesuai adalah meningkatkan kinerja operasional ruas jalan tersebut dengan cara, terutama kepada aparat yang berwenang menangani hal ini adalah instansi yang Universitas Sumatera Utara berkepentingan pengaturan ruang lahan yang ada pada kedua sisibadan ruas jalan, seperti melakukan sosialisasipenyuluhan tertib berlalu lintas berupa rambu-rambu maupun sangsi untuk menimalkan perbuatan yang berpotensi melanggar lalu lintas dan mengurangi kegiatan samping jalan yang dapat menghalangi jarak pandang pengemudi akan dapat memperbesar volume dan kapasitas pada ruas jalan khususnya pada segmen lokasi studi dan di jalan Ngumban Surbakti pada umumnya. Berdasarkan persyaratan teknis jalan pada segmen ruas jalan lokasi studi merupakan jalan arteri primer sehingga berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 34 Tahun 2006 pasal 13, bahwa sebagai jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rata-rata kendaraan pada ruas jalan minimal 60 Kmjam, dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat dan ulang alik. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk hambatan samping yang menghambat laju kendaraan pada ruas jalan tersebut. Bentuk penanganan diatas bisa juga diterapkan sebagai penanganan seketika action plant pada ruas-ruas jalan yang ada pada segmen lokasi studi, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 34 tahun 2004 pada BAB IV pasal 30 bahwa penyelenggara jalan wajib memprioritaskan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan jalan secara berkala untuk mempertahankan tingkat pelayanan jalan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang ditetapkan, dan secara pembiayaan menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN