Kinerja Ruas Jalan Batasan Ruas Jalan Tingkat Pelayanan Jalan

Adapun jaringan jalan yang baik dan lancar akan memudahkan pergerakkan, baik pergerakkan manusia maupun pergerakkan barang. Menurut Tamin 1997 bahwa pada dasarnya prasarana jaringan jalan mempunyai 2 peran utama yaitu: 1. Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan. 2. Sebagai prasarana bagi pergerakkan manusia maupun barang yang timbul akibat adanya kegiatan didaerah perkotaan tersebut.

2.7 Kinerja Ruas Jalan

Beberapa kinerja ruas jalan yang dibutuhkan sebagai berikut: 1. Nilai volume lalu lintas, menunjukan kondisi ruas jalan yang melayani volume lalu lintas yang ada, nilai volume untuk kapasitas jalan dalam daerah per kotaan, pengaruh akan didapat berdasarkan hasil survei geometric untuk mendapatkan besarnya kapasitas yang ada saat ini. Berdasarkan peramalan arus lalu lintas tersebut akan didapat nilai volume kapasitas yang selanjutnya dapat memberikan jenis rekomendasi dalam penggunaan jenis ruas jalan. 2. Kecepatan perjalanan rata-rata dapat menunjukan waktu tempuh dari satu titik asal ketitik tujuan dalam wilayah akan berpengaruh menjadi tolak ukur dalam penilaian perjalanan yang ada. 3. Indikator Tingkat Pelayanan ITP pada suatu jalan akan menunjukan suatu kondisi secara keseluruhan ruas jalan tersebut tingkat pelayanan yang demikian berdasarkan nilai seperti kecepatan perjalanan, dan faktor Universitas Sumatera Utara lain yang berdasarkan nilai kualitatif seperti kebebasan pengemudi dalam memiliki kecepatan derajat hambatan lalu lintas secara kenyamanan.

2.8 Batasan Ruas Jalan

Manual Kapasiatas Jalan Indonesia MKJI-1997 mendefenisikan suatu ruas jalan sebagai berikut: 1. Diantara dan tidak dipengaruhi oleh simpang bersinyal atau samping tak bersinyal utama. 2. Mempunyai karakteristik yang hampir sama sepanjang jalan. Sebagai contoh potongan melintang jalan yang masih dipengaruhi antrian akibat samping atau arus iringan kendaraan yang tinggi yang keluar dari simpang bersinyal tidak dapat dipilih untuk analisis kapasitas suatu ruas. Selain itu bila terdapat perubahan karakteristik yang mendasar dalam hal geometric, hambatan samping, komposisi kendaraan dan lain-lain, maka harus dianggap sebagai ruas yang berbeda dengan demikian maka diantara dua samping dapat didefenisikan lebih dari dua ruas.

2.9 Tingkat Pelayanan Jalan

Analisis tingkat pelayanan dalam menunjang pengembangan jalan kota dengan membuat kajian kondisi saat ini eksisting dan menganalisis permasalahan yang menyebabkan penurunan tingkat pelayanan, usulan program dan perioritas kelembagaan yang didasarkan pada arah pengembangan kota tersebut. Analisis yang baik dan tepat dan berfungsi secara efektif, harus didukung oleh data yang efektif Universitas Sumatera Utara pula sehingga dapat dikaji secara cermat dan untuk dapat menetapkan usulan penanganan yang tepat dan terpadu. Analisis pengembangan perkotaan terikat keterpaduan aspek lain: 1 sistem jaringan jalan, 2 pengaturan tata guna bangunan, 3 analisis sarana dan prasarana dan 4 harga satuan yang berlaku. Analisis tingkat pelayanan jalan merupakan salah satu aspek yang dapat membantu kajian pengembangan transportasi kota, dimana dari tingkat pelayanan dari suatu pelayanan jalan maka dapatlah diketahui gambaran kondisi pelayanan jalan tersebut dalam melayani lalu lintasnya, sehingga dapat dibuat usulan penanganan yang lebih cepat dan lebih terpadu. Tingkat pelayanan Level of Service merupakan ukuran suatu kualitas pada jalan, yang telah merangkum banyak Fakto-faktor antara lain, kenyamanan dan geometrik jalan dan umumnya digunakan sebagai ukuran dari pengaruh untuk membatasi volume lalu lintas dengan kapasitas VC. Tingkat pelayanan bervariasi dari tingkat yang tinggi A dan menurun sampai tingkat yang terendah F, Tingkat keadaan yang tertinggi merupakan keadaan lalu lintas dimana pengemudi mempunyai kebebasan untuk mengendalikan kendaraan tanpa adanya pengaruh gangguan dalam batas tingkat keselamatan tertentu, sedangkan tingkat pelayanan terendah merupakan keadaan lalu lintas yang berlawanan dengan tingkat pelayanan tertinggi, dimana pengemudi tidak dapat mengembangkan kebebasannya untuk mengendalikan kendaraannya karena terganggu oleh kendaraan lain dalam arus lalu lintas yang sama. Indonesia Hightway Capacity Manual IHCM membagi tingkat pelayanan menjadi enam tingkat pelayanan yaitu dari tingkat pelayanan tertinggi disebut tingkat Universitas Sumatera Utara pelayanan A dan berangsur-angsur turun dengan nama yang sesuai dengan alfabetik sampai dengan F yang merupakan tingkat pelayanan terendah . Penjelasan mengenai tingkat pelayanan jalan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pelayanan A VC 0,6. Tingkat pelayanan ini memberikan suatu gambaran kondisi volume lalu lintas yang terendah dan kecepatan kendaraan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pengemudi. 2. Tingkat pelayanan B 0.6 VC 0,7. Tingkat pelayanan ini memberikan arus yang stabil, kecepatan perjalanan mulai di pengaruhi oleh keadaan lalu lintas, dalam batas pengemudi masih bisa mendapat kebebasan dalam memilih kecepatan. 3. Tingkat pelayanan C 0,7 VC 0,8. Tingkat pelayanan ini memberikan gambaran lalu lintas masih dalam keadaan stabil, tetapi pergerakkan dan kecepatan lebih di pengaruhi oleh volume yang tinggi, sehingga kecepatan sudah terbatas dalam batas-batas kecepatan yang cukup memuaskan. 4. Tingkat pelayanan D 0,8 VC0,9 . Tingkat pelayanan ini memberikan gambaran arus yang tidak stabil, kecepatan yang di kehendaki secara terbatas masih dapat di pertahankan oleh perubahan-perubahan dalam keadaan yang dapat menurunkan kecepatan berjalan cukup besar. 5. Tingkat pelayanan E 0,9 VC 1. Tingkat pelayanan ini memberikan gambaran arus yang tidak stabil, tidak dapat ditentukan hanya dari Universitas Sumatera Utara kecepatan perjalanan saja, sering terjadi macet berhenti untuk beberapa saat, volume lalu lintas dapat hampir sama dengan kapasitas jalan. 6. Tingkat pelayanan F VC 1 . Tingkat pelayanan ini dapat memberikan gambaran arus tertahan, kecepatan rendah, sering terjadi kemacetan pada waktu cukup lama dalam keadaan ekstrim kecepatan dapat turun menjadi 0 macet total. Tabel 2.5 Tingkat Pelayanan Jalan Level of Service No. Tingkat Pelayanan Jalan Keadaan Arus Lalu Lintas VC L.O.S 1. A Arus bebas bergerak 0,6 2. B Arus stabil tidak bebas 0,6 – 0,7 3. C Arus stabil kecepatan terbatas 0,7 – 0,8 4. D Arus mulai tidak stabil 0,8 – 0,9 5. E Arus tidak stabil 0,9 – 1,0 6. F Macet 1 Sumber: Ditjen Bina Marga, 1997

2.10 Persyaratan Teknis Geometrik Jalan