Gambar : 3.7 STRUKTUR KOTA MEDAN
M E B I D A N G
Sungai Jalan Lingkar
SKALA : 1 : 130.000
2
Industri
M Cm
KETERANGAN Batas Kecamatan
Jalan Aspal Batas Kota
Jalan Kereta Api
SUMBER : BPN. KOTA MEDAN
KOTA MEDAN
TAHUN 2005
MEDAN KOTA BELAWAN
MEDAN LABUHAN MEDAN MARELAN
MEDAN DELI
MEDAN PERJUANGAN MEDAN TIMUR
MEDAN BARAT MEDAN HELVETIA
MEDAN SUNGGAL
MEDAN SELAYANG MEDAN BARU
MEDAN PETISAH MEDAN DENAI
MEDAN AREA MEDAN
MEDAN POLONIA MEDAN AMPLAS
MEDAN JOHOR MEDAN TUNTUNGAN
MEDAN TEMBUNG MEDAN MAIMUN
MEDAN TEMBUNG 1
2600 1300
Ke Tembung
Ke Lubuk Pakam
Ke K aba
n J ahe
Ke B injai
Water Front Industri 33 Ha Sub Pusat A 100 Ha
Kawasan Industri Baru Medan 175 Ha Perumahan Nelayan 170 Ha
Lamhotma 650 Ha TPA Kampung Terjun 100 Ha
Kawasan Industri Medan 167-370 Ha Pergudangan Pemda 15 - 200 Ha
Tower TVRI Tower TVRI
TPA Namo Bintang
Sub Pusat Kota Water Front
Pasar Pergudangan
Perumahan Nelayan Terminal
Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA
Terminal Tuntungan
Taman Makam
Gambar 4.6 Mebidang Propinsi Sumatera Utara Sumber: BPN Kota Medan
4.4 Perubahan Penggunaan Lahan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Dinamika suatu kota antara lain dapat diartikan dengan adanya perubahan penggunaan lahan atau pemamfaatan lahan. Perubahan penggunaan lahan disertai
dengan perubahan infrastruktur penduduknya merupakan salah satu indicator pertumbuhan kota. Terjadi investasi suatu kota akan memerlukan banyak ruang dan
ini merupakan salah satu indikasi dinamika perubahan pemamfaatan lahan. Adapun kegiatan yang banyak memerlukan lahan untuk pengembangan adalah investasi
bidang perumahan, pendidikan, perdagangan dan jasa merupakan kegiatan yang mempercepat perkembangan ekonomi kota. Kondisi demikian bila dilihat dari aspek
lokasi, diperlukan suatu kawasan yang strategis dan perlu didukung oleh jaringan jalan dan prasarana lainnya.
Chpin 1979 mengklasifikasikan penggunaan lahan perkotaan ke dalam lima kategori yaitu; 1 untuk permukiman, 2 untuk perdagangan dan jasa, 3 untuk
industry, 4 untuk transportasi, komunikasi dan utilitas, 5 untuk pelayanan umum dan kelembagaan. Sedangkan penggunaan lahan di Kota Medan, berdasarkan data
sekunder yang diperoleh Kantor Statistik Kota Medan dan Kantor Pertanahan Nasional BPN Kota Medan, penggunaan lahan di Kota Medan dan disepanjang
jalan ring road secara garis besar dapat digolongkan atas penggunaan lahan untuk; 1 permukiman, 2 fasilitas umum dan kelembagaan, 3 jasa dan perdagangan, 4 dan
lain-lainnya. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini sesuai dengan tempat dan lokasi studi
tentang Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang pada tahun 1989-1999. Tabel dibawah ini Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang pada tahun
Universitas Sumatera Utara
1989-1999. Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 1989
1989 No. Keterangan Luas
1 Permukiman 2563261 20,01 2 Tanah untuk jasa 222894 1,74
3 Pertanian 7461644 58,25 4 Tanah kosong dan lain-lain 2562181 20,00
Luas 12810000 100,00 Sumber: Hasil Analisa Data Primer
Tabel 4.2 Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 1993 1989
No. Keterangan Luas 1 Permukiman 3416406 26,67
2 Tanah untuk jasa 222894 1,74 3 Pertanian 6764982 58,81
4 Tanah kosong dan lain-lain 2405718 18,78
Luas 12810000 100,00 Sumber: Hasil Analisa Data Primer
Tabel 4.3 Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 1995 1989
No. Keterangan Luas 1 Permukiman 2563261 20,01
2 Tanah untuk jasa 222894 1,74 3 Pertanian 7461644 58,25
4 Tanah kosong dan lain-lain 2562181 20,00
Luas 12810000 100,00 Sumber: Hasil Analisa Data Primer
Tabel 4.4 Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 1999 1989
Universitas Sumatera Utara
No. Keterangan Luas 1 Permukiman 2563261 20,01
2 Tanah untuk jasa 222894 1,74 3 Pertanian 7461644 58,25
4 Tanah kosong dan lain-lain 2562181 20,00
Luas 12810000 100,00
Sumber: Hasil Analisa Data Primer
Dari data tersebut perubahan penggunaan lahan yang terjadi khusus untuk pada Kecamatan Medan Selayang Kota Medan dari tahun 1989 sampai dengan tahun
1999, lebih didominasi perubahan dari lahan kosongpetanian menjadi lahan untuk permukiman atau fasilitas umum dan kelembagaan. Adapun frekuensi penggunaan
lahan untuk Kota Medan meliputi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Selayang, masing-masing kegiatan
selama 4 periode waktu yang dimulai dari tahun 1989 sebelum dibangun jalan lingkar luar dan setelah dibangunnya jalan lingkar luar tahun 1993 hingga tahun
1999 dapat diuraikan khusus untuk penggunaan lahan pada Kecamatan Medan selayang Kota Medan dalam kegiatan 4 periode yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan lahan pada tahun 1989 wilayah Kota Medan yang sebelum dilalui oleh pembangunan jalan lingkar luar outer ring road khusus
untuk Kecamatan Medan Selayang, contohnya lahan terbangun di Kecamatan Medan Selayang yaitu sebesar 278,81 ha 21,75 meliputi
meliputi penggunaan lahan untuk permukiman sebesar 256,33 ha 20,01, untuk jasa sebesar 22,29 ha 1,74 , sedangkan lahan yang
belum terbangun adalah sebesar1002,38 ha 78,25 meliputi tanah
Universitas Sumatera Utara
kosong sebesar 256,22 ha 20,00 dan pertanian sebesar 746,16 ha 58,25 . Sementara itu jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 1989
adalah sebesar 1.692.865 jiwa, kepadatan penduduk 63,86 jiwaha dengan PDRB sebesar 2.241.714 juta.
2. Penggunaan lahan pada tahun 1993 wilayah Kota Medan yang dilalui oleh pembangunan ring road adalah untuk Kecamatan Medan Selayang,
contohnya lahan terbangun di Kecamatan Medan Selayang yaitu sebesar 363,93 ha 28,41 meliputi penggunaan lahan untuk permukiman
sebesar 341,64 ha 26,67 , untuk jasa sebesar 22,29 ha 1,74 sedangkan lahan yang belum terbangun adalah sebesar 917,07 ha
71,59 meliputi tanh kosong sebesar 240,57 ha 18,78 dan pertanian sebesar 676,5 ha 52,81 . Sementara itu jumlah penduduk Kota Medan
pada tahun 1993 adalah sebesar 1.842.300 jiwa, kepadatan penduduk 69,49 jiwaha dengan PDRB sebesar 4.382.251,46 juta.
3. Penggunaan lahan pada tahun 1995 wilayah Kota Medan yang di lalui oleh pembangunan ring road adalah untuk Kecamatan Medan Selayang
yaitu sebesar 364,06 ha 28,42 meliputi penggunaan lahan untuk permukiman sebesar 341,64 ha 26,67 , untuk jasa sebesar 22,42 ha
1,75 , sedangkan lahan yang belum terbangun adalah sebesar 916,94 ha 71,58 meliputi tanah kosong dan pertanian. Sementara itu jumlah
penduduk Kota Medan pada tahun 1995 adalah sebesar 1.909.700 jiwa,
Universitas Sumatera Utara
kepadatan penduduk 74,02 jiwaha dengan PDRB sebesar 5.806.572,80 juta.
4. Penggunaan lahan pada tahun wilayah Kota Medan yang dilalui oleh pembangunan ring road adalah untuk Kecamatan Medan Selayang yaitu
sebesar 643,83 ha 50,26 meliputi lahan untuk permukiman sebesar 387,50 ha 30,25 untuk jasa sebesar 256,33 ha 20,01 , sedangkan
lahan yang belum terbangun adalah sebesar 637,17 ha 949,74 meliputi tanah kosong dan pertanian. Sementara itu jumlah penduduk Kota Medan
pada tahun 1999 adalah sebesar 2.035.200 jiwa, kepadatan penduduk 76,77 jiwaha dengan PDRB sebesar 10.922.094,30 juta.
Penggunaan lahan di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan tahun 1989 – 1999 dan dapat dilihat pada gambar 4.7 samapai dengan gambar 4.12 di atas, begitu
juga Penggunaan lahan pada Kecamatan Medan Selayang Kota Medan dari tahun 1989 – 1999 dan 2010 dapat dilihat gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.7 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Tahun 1989 Sumber: RUTRK Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.8 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Tahun 1993 Sumber: RUTRK Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.9 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Tahun 1995 Sumber: RUTRK Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.10 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Tahun 1999 Sumber: RUTRK Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.11 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selayang Tahun 1989 sampai dengan Tahun 1999 Sumber: RUTRK Tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar: 4.12 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Selyang Tahun 2010 Sumber: Upload Google Cad Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pembangunan Jaringan Jalan Kota Medan