Model Multiatribut Fishbein Penelitian Terdahulu

reliabilitas lebih besar dari nilai korelasi untuk product moment maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.

2.9. Analisis Faktor

Menurut Suliyanto 2005 analisis faktor merupakan suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan interdependence dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti. Fungsi analisis faktor antara lain untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel, mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkolerasi, dan mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya Suliyanto, 2005.

2.10. Model Multiatribut Fishbein

Model sikap multiatribut menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap produk atau merek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut–atribut yang dievaluasi. Model tersebut disebut multiatribut karena evaluasi konsumen berdasarkan objek berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini digambarkan dengan formula, yaitu : … … … … … … … … … … … … … . … . Dimana: Ao =sikap terhadap suatu objek bi =kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut i ei =evaluasi terhadap atribut i n =jumlah atribut yang dimiliki obyek. Menurut Umar 2003 melalui tindakan dan belajar, seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap, yang pada gilirannya akan pula mempengaruhi perilakunya. Kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pendapat, dan keyakinan nyata. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan.

2.11. Penelitian Terdahulu

Teguh 2010 menganalisis Proses Pengambilan Keputusan serta Atribut yang dipentingkan Konsumen dalam Pembelian Nutrilite Salmon Omega 3 menunjukkan bahwa ada tujuh faktor yang terbentuk dalam pengambilan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah komposisikandungan produk variasi warna kemasan 0,848, faktor kedua adalah faktor internal dengan atribut produk variasi warna kemasan 0,837. Faktor yang ketiga adalah faktor fitur produk keterangan pada label 0,819. Faktor keempat adalah faktor jaminan produk dengan atribut produk jaminan tahan lama 0,760. Faktor kelima adalah faktor eksternal produk dengana atribut produk peluang bisnis 0,881. Faktor keenam adalah faktor merk dengan atribut produk brand images 0,893. Faktor yang ketujuh adalah faktor bauran pemasaran dengan atribut produk promosi 0,781. Imron 2009 menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan produk adisas Studi Kasus: Konsumen PT Nusantara Sportindo, Depok. Pada proses Keyakinan akan atribut yang menonjol Evaluasi atribut Keyakinan Normatif Motivasi Sikap Norma Subjektif Maksud Perilaku Faktor Lain Gambar 6 Model sikap dan perilaku fishbein Umar, 2003 pengambilan keputusan pembelian, hal yang menjadi pertimbangan konsumen adalah daya tahan produk, kenyamanan dipakai serta modelbentuk produk adidas. Sedangkan alasan utama konsumen menggunakan produk adisas adalah mutu yang sesuai. Berdasarkan model fishbein, sikap konsumen terhadap produk adalah baik. Husyairi 2006 meneliti mengenai perilaku konsumen dalam pembelian kartu simPATI, studi kasus mahasiswa Institut Pertanian bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinyal dan jaringan dianggap sebagai atribut paling dominan karena mempunyai nilai tingkat kepentingan dan kepuasan tertinggi. Menurut model Fishbein, sikap dan maksud perilaku konsumen terhadap kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif, sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang, dan waktu dan jangka masa aktif, hanya tiga atribut yang mempunyai kinerja yang memuaskan yaitu atribut sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta atribut jangka waktu dan masa aktif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persaingan perusahaan penyedia layanan internet semakin ketat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini, internet merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang paling utama. Telkomsel flash merupakan salah satu produk layanan internet yang dimiliki oleh Telkomsel. Berkembangnya globalisasi membuat permintaan akan internet meningkat, sehingga usaha layanan internet memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Hal ini membuat produsen perlu memahami perilaku konsumen untuk dapat memenangkan persaingan memperebutkan pasar. Perilaku konsumen dikaji berdasarkan karakteristik konsumen, faktor faktor yang menentukan proses pengambilan keputusan pembelian, serta atribut produk yang memepengaruhi keputusan pembelian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner kepada responden, dari data tersebut akan diperoleh informasi- informasi mengenai karekteristik, proses keputusan pembelian, faktor-faktor yang emmpengaruhi pembelian, skor tingkat kepentingan dan kepercayaan serta persepsi mengenai ISP mobile. Karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan dilakukan analisis secara deskriptif. Faktor–faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian dianalisis dengan menggunakan analisis faktor, sedangkan untuk mengetahui sikap konsuemen terhadap atribut produk digunakan analisis fishbein dan untuk melihat persepsi konsumen akan digunakan semantic differential. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat di Gambar 7.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja atau dengan pertimbangan tertentu purposive. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2011–Juni 2011. Institut Pertanian Bogor IPB sebagai institusi yang memiliki mahasiswa dengan pola pikir generasi muda yang kreatif. Hal ini