Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

No Tindakan Jumlah orang Persentase 1 Beralih 44 44 2 Tidak beralih 56 56 Jumlah 100 100 Tindakan konsumen ketika provider lain melakukan promosi adalah tidak beralih atau tidak tepengaruh sebanyak 56 persen. Pada kondisi ini pada diri konsumen telah terbentuk loyalitas terhadap Telkomsel flash. Sedangkan 44 persen lainnya akan beralih pada provider lain jika provider lain melakukan promosi yang lebih menarik.

4.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terdiri dari beberapa variabel yang dipengaruhi oleh tiga faktor yang merujuk pada teori yang telah dikemukankan Engel dan Miniar 1994. Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian akses internet telkomsel flash. Metode ini digunakan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang saling beba. Langkah awal untuk menganalisis faktor layak dilakukan atau tidak adalah dengan uji KMO Kaiser-meyer-olkin measure of sampling adequacy MSA dan Berlett Test of Spericity. Hasil dari KMO-MSA dalam penelitian ini adalah sebesar 0, 688 dan Berlett Test dengan angka chi-squared sebesar 572.816 dengan signifikansi 0,000. KMO merupakan indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan. Apabila nilai KMO ≥ 0,5 maka analisis faktor dapat dilakukan. Nilai MSA yang dimiliki masing-masing variabel dalam penelitian ini lebih besar dari 0,5 Tabel 18, sehingga variabel dapat digunakan dalam analisis faktor. Hasil perhitungan MSA ditunjukkan pada tabel anti-image matrics pada output anti-image- corelation Lampiran 10. Tabel 17. Penyebaran konsumen berdasarkan tindakan ketika provider lain melakukan promosi No Variabel Nilai MSA 1 Kebiasaan menggunakan internet 0,610 2 Status sebagai mahasiswa 0,606 3 Saran teman 0,583 4 Keluarga 0,585 5 waktu 0,541 6 Waraniaga 0,728 7 Kebutuhan mendesak 0,529 8 Pendapatan 0,548 9 Kesadaran merek 0,777 10 Keinginan memperoleh informsi 0,773 11 Pengetahuan tempat pembelian 0,617 12 Kepercayaan Merek 0,691 13 Kepribadian 0,721 14 Gaya hidup 0,780 15 Iklan Televisi 0,749 16 Media Internet dan Social media 0,669 17 Pengalaman menggunakan produk lain 0,668 18 Pengalaman menggunakan Telkomsel flash 0,766 19 Keseringan mendengar Telkomsel flash 0,738 Sekumpula variabel yang ada akan diekstraksi, sehingga terbentuk faktor baru. Metode yang digunakan dalam analisis faktor ini adalah Principal Component Analysis PCA dimana dalam proses ini akan menghasilkan nilai communalities. Pembentukan faktor ini dapat terlihat dalam tabel Total Variance Explained Lampiran 10. Tabel ini menjelaskan faktor yang dapat terbentuk dengan nilai eignvalue diatas satu. Nilai eignvalue menunjukkana kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varian seluruh variabel yang dianalisis. Persentase yang terbnetuk menunjukakan bahwa penelitian ini dapat menjelaskan faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian akses internet Telkomsel flash sebesar 63,41 persen dari total keseluruhan faktor yang ada. Pendistribusian 19 variabel kedalam 6 faktor yang terbentuk dapat dilihat dalam 20. Nilai faktor loading menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Hasil yang diperoleh dari tabel tersebut memperlihatkan variabel tersebut termasuk dalam faktor yang mana. Namun tidak jarang suatu variabel memiliki nilai factor loading yang Tabel 18. Nilai MSA tiap variabel hampir sama di dua faktor berbeda. Selain itu ada variabel yang memiliki nilai loading factor di bawah 0,5. Oleh karena itu, hasil yang didapat akan dilakukan rotasi dengan motode varimax untuk memperjelas loading factor suatu variabel terhadap satu faktor yang terbentuk. Setelah faktor dirotasi, nilai factor loading akan mengalami perubahan akan tetapi jumlah faktor yang terbentuk akan tetap. Berdasarkan tabel Rotated Component Matrix, setiap variabel yang terdapat dalam faktor harus memenuhi ketentuan cutt off point, dimana nilai laoding faktor-nya harus lebih besar dari 0,55 agar variabel tersebut dapat secara nyata termasuk ke dalam bagian dari suatu faktor. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang tidak memenuhi ketentuan cutt of point yaitu. Penamaan faktor-faktor yang terbentuk dalam analisis faktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menamakan faktor dengan nama variabel yang membentuk faktor itu sendiri atau dengan nama variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Tabel 19. Hasil analisis faktor Faktor yang terbentuk Variabel Loading Factor Gaya hidup Gaya hidup 0,806 Kepribadian 0,669 Media informasi internetsocial media 0,662 Iklan televisi 0,613 Informasi Saran teman 0,759 Keseringan mendengar Telkomsel flash 0,735 Sikap dan pengetahuan Kepercayaan merek 0,714 Pengetahuan tempat pembelian 0,690 Kesadaran merek 0,614 Situasi dan kondisi Kebutuhan mendesak 0,727 Waktu tertentu 0,583 Pengaruh pribadi Kebiasaan menggunakan internet 0,782 Status sebagai mahasiswa 0,763 Pertimbangan keputusan konsumen Pendapatan 0,764 Pengalaman menggunakan provider lain 0,691 Faktor pertama yang terbentuk memiliki eignvalue terbesar diantara keenam faktor yang terbentuk. Nilai eignvalue yang dimiliki faktor pertama sebesar 4,482, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ini merupakan faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian akses internet Telkomsel flash. Faktor ini dapat menerangkan keragaman data sebesar 23,59 persen. Faktor pertama ini dinamakan faktor gaya hidup dimana faktor penciri yang memiliki factor loading tertinggi adalah gaya hidup konsumen. Variabel lain yang memiliki nilai factor loading cukup tinggi adalah kepribadian. Sedangkan variabel media internetsocialmedia cukup menggambarkan gaya hidup konsumen yang cenderung sering menggunakan internet. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup mempengaruhi keputusan pembelian karena gaya hidup berhubungan langsung dengan barang apa yang digunakan seorang konsumen. Konsumen cenderung menyesuaikan barang konsumsinya dengan gaya hidup yang dianutnya. Meskipun gaya hidup tidak selalu konstan, namun gaya hidup dapat membuat konsumen menggunakan atau tidak menggunakan suatu produk. Gaya hidup mahasiswa yang cenderung dinamis mempengaruhi responden dalam pembelian Telkomsel flash yang fleksibel dan dapat digunakan dimana saja. Faktor kedua yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh informasi. Faktor ini juga penting dalam keputusan pembelian konsumen mengingat manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Faktor ini tersusun atas variabel saran temansahabat dan keseringan mendengar Telkomsel flash. Faktor kedua ini memiliki eignvalue sebesar 2,184 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 11,49 persen. Variabel dalam faktor ini menggambarkan bahwa informasi dari lingkungan sekitar berpengaruh dalam keputusan konsumen dalam pembelian akses internet Telkomsel flash. Pengelolaan informasi dimulai dari tahap pengolahan informasi dan pemaparan. Stimuli mengenai produk yang dipaparkan akan mendapat perhatian konsumen untuk dipahami dan diterima, informasi mengenai produk akan disimpan dalam pikiran konsumen. Informasi yang disimpan ini akan digunakan konsumen ketika akan melakukan keputusan pembelian. Saran dan masukan dari teman akan membuat konsumen memiliki masukan atas keunggulan produk dan terbentuk keinginan membeli. Keseringan mendengar informasi mengenai Telkomsel flash akan membuat perhatian konsumen terhadap produk bertambah kemudian ketika konsumen memutuskan ingin membeli akses internet, informasi mengenai Telkomsel flash ini akan mendorong konsumen membeli produk Telkomsel. Faktor ketiga dinamakan faktor sikap dan pengatahuan konsumen. Faktor ini memiliki nilai eignvalue sebesar 1,776 dan dapat menjelaskan keragaman data sebesar 9,37 persen. Faktor sikap dan pengetahuan konsumen terdiri dari variabel kepercayaan merek, pengetahuan tempat pembelian dan kesadaran merek. Sikap dan pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Sikap yang baik dan pengetahuan konsumen yang lebih banyak mengenai suatu produk akan membuat konsumen yakin mengenai produknya dan membuat keputusan pembeliannya. Pengetahuan konsumen terdiri dari pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Kepercayaan merek timbul dari keyakinan konsumen bahwa produk tersebut memiliki keunggulan produk. Konsumen percaya bahwa Telkomsel flash memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya. Kepercayaan merek merupakan sikap yang dihasilkan dari evaluasi konsumen terhadap produk Telkomsel flash. Selain itu, variabel pengetahuan juga mempengaruhi konsumen dalam pembelian akses internet Telkomsel flash. Pengetahuan mengenai tempat pembelian membuat konsumen memiliki kesadaran dan minat untuk membeli produk tersebut. Bila konsumen merasa akrab dengan tempat pembelian maka hal ini akan mempengaruhinya dalam perilaku pembelian. Pengetahuan dimana konsumen akan membeli mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian akses internet Telkomnsel flash. Sedangkan kesadaran merek timbul karena pengetahuan konsumen akan produk itu. Faktor keempat yang terbentuk adalah faktor situasi dan kondisi. Faktor situasi dan kondisi ini terbentuk atas variabel kebutuhan mendesak akan internet dan variabel waktu tertentu. Faktor keempat ini memiliki nilai eignvalue sebesar 1,403 dan mampu menerangkan keragaman sebesar 7,386 persen. Perilaku konsumen dalam hal ini mengenai keputusan pembelian selalu terjadi dalam suatu konteks situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi dapat berlangsung singkat, lebih lama, atau snagat lama. Faktor keempat ini dinamakan situasi dan kondisi karena variabel pembentuknya yang terdiri dari variabel kebutuhan mendesak akan internet dan waktu tertentu. Kedua variabel ini termasuk dalam pengaruh situasi dan kondisi. Kebutuhan yang mendesak membuat konsumen bersedia membeli produk untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan terhadap akses internet yang mendesak mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Telkomsel flash. Selain itu, variabel yang juga membentuk faktor situasi dan kondisi adalah waktu tertentu. Faktor kelima dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian akses internet Telkomsel flash dinamakan faktor pengaruh pribadi. Faktor pengaruh pribadi ini memiliki nilai eignvalue sebesar 1,158 dan dapat menjelaskan keragaman data sebesar 6,09 persen. Faktor pengaruh pribadi ini terdiri dari variabel kebiasaan menggunakan internet dan status responden sebagai mahasiswa. Konsumen yang berasal dari tempat yang berbeda memiliki perbedaan penilaian, kebutuhan dan perilaku konsumen. Faktor kelima yang terdiri dari variabel kebiasaan menggunakan internet dan status sebagai mahasiswa turut mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian akses internet Telkomsel flash. Kebiasaan penggunaan internet merupakan perilaku dan tindakan yang diterima dalam suatu pribadi tertentu. Kebiasaan ini akan mengaktifkan kebutuhan dan meningkatkan motivasi konsumen mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebiasaan responden menggunakan internet membuat responden memerlukan pemenuhan akan kebutuhan internetnya salah satunya dengan Telkomsel flash. Kelompok status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup di kalangan masyarakat mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas. Orang terkadang memilih produk yang menunjukkan status mereka di masyarakat. Status responden sebagai mahasiswa mempengaruhi keputusan pembelian akses internet Telkomsel flash karena konsumen dalam suatu kelas yang sama secara tidak langsung akan menunjukkan persamaan dalam nilai-nilai yang dianut, gaya hidup dan perilaku yang sama. Faktor keenam yang terbentuk adalah faktor pertimbangan keputusan. Faktor ini dinamakan pertimbangan keputusan karena didalam faktor ini menjelaskan hal-hal yang dijadikan pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Faktor ini terdiri dari variabel pendapatan dan pengalaman menggunakan provider lain. Faktor ini memiliki nilai eignvalue sebesar 1,044 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 5,49 persen. Pertimbangan keputusan pembelian konsumen yang memiliki pendapatan besar pasti akan berbeda dengan pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen hanya memiliki pendapatan kecil. Selain itu, pengalaman konsumen dalam penggunaan produk lain turut menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. Konsumen yang telah menggunakan suatu produk memiliki penilaian terhadap produk tersebut. Ketidak puasan terhadap suatu produk akan membuat seorang konsumen ingin mencoba produk sejenis lainnya untuk membandingkan mana yang terbaik. Pengalaman konsumen dalam menggunakan produk lain turut mempengaruhi keputusan pembelian akan akses internet Telkomsel flash.

4.5. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Telkomsel Flash