mendorong percepatan pembangunan daerah pada daerah induk dan daerah pemekaran.
5.1.3. Kinerja Ekonomi Daerah. a. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi.
Laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur dalam tahun 2005-2007 cenderung meningkat dikisaran 5-10, kemudian menurun 6 - 7 pada tahun
2008-2009 lihat Gambar 27. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2007 lebih didorong, 1 meningkatnya aktifitas di sektor pertanian, karena
membaiknya harga-harga komoditas pertanian, dan semakin berkembangnya infrastruktur wilayah, serta sarana dan prasarana ekonomi, 2 meningkatnya
investasi dan aktivitas sektor pertambangan, karena membaiknya harga bahan tambang khususnya nikel. Sedangkan menurunnya pertumbuhan ekonomi
disebabkan oleh penurunan harga-harga komoditas pertanian, dan bahan tambang nikel, akibat krisis global, serta pergantian musim maupun iklim.
Perubahan yang terjadi pada sektor pertanian dan pertambangan, secara langsung menimbulkan fluktuasi ekonomi Halmahera Timur tahun 2005-2009.
Karena dominannya sektor pertanian dan pertambangan dalam struktur perekonomian, sehingga perubahan pada kedua sektor tersebut sangat
berpengaruh pada pembentukan PDRB. Pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur tahun 2005-2009 walaupun
berfluktuasi, namun masih lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi propinsi Maluku Utara pada tahun yang sama. Pada tahun 2005-2009 laju pertumbuhan
ekonomi propinsi Maluku Utara hanya berada pada kisaran 4-6 dengan rata- rata pertumbuhan per tahun sebesar 5,67, yang lebih tinggi dari rata-rata laju
pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur sebesar 7,03 atau terpaut 1,36 pada tahun yang sama lihat Gambar 27.
Gambar 27. Pertumbuhan Ekonomi Halmahera Timur dan Maluku Utara
Sumber: PDRB Halmahera Timur dan PDRB Propinsi Maluku Utara
Laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur tahun 2005-2009, bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi daerah induk Halmahera
Tengah, maupun sesama daerah pemekaran dari Halmahera Tengah yaitu Kota Tidore Kepulauan, terlihat laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur masih
lebih tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur pada tahun 2005-2009 sebesar 7,03, sementara pada tahun
yang sama rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Tengah hanya sebesar 4,50 atau terpaut selisih 2,53 dari Halmahera Timur, sedangkan Kota Tidore
Kepulauan hanya 5,55 atau terpaut selisih 1,48 dari Halmahera Timur. Laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Kota Tidore
Kepulauan secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 28. Laju pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur masih lebih tinggi dan lebih
baik dari Kota Tidore Kepualaun dan Kabupaten Halmahera Tengah, memberikan makna bahwa pemekaran memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan
ekonomi selama tahun 2005-2009. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setelah pemekaran wilayah, ekonomi daerah Halmahera Timur mengalami
pertumbuhan yang cukup pesat, sehingga pemekaran wilayah memberikan manfaat secara ekonomi.
5.26 5.9
10.02
6.79 7.16
4.86 5.48
6.01 5.98
6.1
2 4
6 8
10 12
2005 2006
2007 2008
2009
P ert
u m
b u
h an
E k
o n
o m
i
Haltim Malut
Gambar 28. Pertumbuhan Ekonomi Daerah Induk Halmahera Tengah, dan Daerah Pemekaran Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore
Kepulauan Atas Dasar Harga Konstan.
Sumber: PDRB Kabupaten Haltim, Halteng dan Kota Tidore Kepulauan Keterangan: Halteng Halmahera Tengah, Tidore Kota Tidore Kepulauan.
Perkembangan ekonomi Kabupaten Halmahera Timur yang semakin membaik, memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian
propinsi Maluku Utara dalam tahun 2005-2009. Bila dibandingkan dengan Kabupaten Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan, terlihat kontribusi
ekonomi Halmahera Timur terhadap perekonomian propinsi Maluku Utara berada pada urutan kedua, setelah Kota Tidore Kepulauan pada urutan pertama, dan
diikuti oleh Kabupaten Halmahera Tengah pada urutan ketiga. Pada tahun 2005- 2009 rata-rata kontribusi ekonomi Halmahera Timur hanya mencapai 8,14,
Halmahera Tengah 8,02 dan Kota Tidore Kepulauan 9,07 lihat Gambar 29. Kontribusi dan laju pertumbuhan ekonomi daerah pemekaran Halmahera
Timur dan Kota Tidore lebih tinggi dari kabupaten induk Halmahera Tengah selama tahun 2005-2009, disebabkan oleh antara lain, 1 pembagian sumber-
sumber ekonomi antara kabupatenkota pemekaran dan induk tidak merata. Kabupaten pemekaran lebih mendominasi pembagian sumberdaya ekonomi yang
lebih potensial dan produktif, 2 investasi swasta di kabupaten pemekaran lebih berkembang secara signifikan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,
3 kebijakan pemerintah kabupaten pemekaran lebih memprioritaskan
4.05 4.01
4.09 5.15
5.19 5.47
5.58 5.6
5.52 5.59
5.26 5.9
10.02
6.79 7.16
2 4
6 8
10 12
2005 2006
2007 2008
2009
P ert
u m
b u
h an
E k
o n
o m
i
Halteng Tidore
Haltim
pengembangan dan pengelolaan potensi sumberdaya alam khususnya di sektor pertambangan, kehutanan dan perikanan.
Gambar 29. Kontribusi Ekonomi Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Kota Tidore Terhadap Perekonomian Propinsi Maluku Utara Atasa Dasar Harga
Konstan
Sumber: PDRB KabupatenKota dan Propinsi Maluku Utara
b. Perkembangan PDRB per Kapita dan Tingkat Kemiskinan