kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan IPM. Kemudian fokus evaluasi aspirasi masyarakat terhadap manfaat pemekaran wilayah, dikelompokkan
menjadi 3 aspek; 1 aspek sosial politik, 2 aspek fisik, 3 aspek ekonomi. Demikian juga untuk evaluasi terhadap persepsi masyarakat, manfaat
pemekaran wilayah
didasarkan pada
aspirasi masyarakat,
yang dikelompokkan menjadi 3 aspek; 1 aspek sosial politik, 2 aspek fisik, 3
aspek ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dilihat berdasarkan; 1 agama, 2 tingkat pendidikan, 3 asal
suku, 4 pekerjaan utama, 5 jabatan dalam masyarakat. Kemudian evaluasi terhadap distribusi manfaat pemekaran wilayah kepada masyarakat
dikelompokkan, 1 masyarakat umum, 2 pengusaha, 3 pemerintah. Pendekatan analisis aspek manfaat pemekaran yang diaspirasikan
masyarakat dan distribusi manfaat pemekaran wilayah menggunakan pendekatan Analytical Hirarchy Process AHP. Sedangkan analisis persepsi
masyarakat terhadap manfaat pemekaran wilayah digunakan pendekatan analisis kualitatif dan persentase. Kemudian untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap manfaat pemekaran wilayah digunakan pendekatan analisis Chi-Square X
2
. Dalam penelitian ini sebelum dilakukan analisis terhadap aspirasi dan persepsi masyarakat
terhadap manfaat dan distribusi serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap kinerja pembangunan
daerah Kabupaten Halmahera Timur sejak tahun 2005-2009 agar diperoleh gambaran untuk selanjutnya dibandingkan dengan presepsi masyarakat.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Halmahera Timur propinsi Maluku Utara, dengan pertimbangan Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu
daerah pemekaran baru yang dibentuk pada tahun 2003 dengan UU No. 12003. Dengan demikian, sebagai daerah otonom yang baru dibentuk diperlukan
kebijakan pembangunan daerah yang baik, sehingga pelaksanaanya memberikan manfaat sesuai dengan aspirasi masyarakat dan tujuan dilakukan pemekaran
wilayah.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan
kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan masalah penelitian, yaitu pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Timur, dan
Propinsi Maluku Utara.
3.4. Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah stratified purposive sampling dengan jumlah responden key person sebanyak 64 orang yang
dikelompokkan menurut jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, dan jabatan dalam masyarakat lihat Tabel 4. Menurut Kroelinger 2001
bahwa ukuran nominal untuk sebuah penelitian sosial, yaitu dengan jumlah sampelnya sebanyak 30, telah dapat mewakili populasi untuk menarik
kesimpulan. Sangarimbun dan Efendi 1989 dengan melihat derajat keseragaman populasi degree of homogenity yang tercermin pada tingkat pengelompokkan
responden berdasarkan jenis usaha, ukuran sampel minimal yang diperlukan untuk analisa tabel silang adalah 20 sampel, untuk uji beda dan analisis varians jumlah
ukuran sampel minimal yang dibutuhkan adalah 30 sampel. Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 64 responden dilihat dari jenis kelamin
yang terbanyak adalah responden laki-laki yaitu 58 responden, asal suku responden terbanyak adalah suku lainnya 14 responden, tingkat pendidikan
responden terbanyak berpendidikan SLTA 32 responden, dan pekerjaan utama responden terbanyak petani 27 responden, serta dilihat dari jabatan dalam
masyarakat responden terbanyak masyarakat biasa 21 responden.
Tabel 4. Profil Umum Responden
Profil Responden Katagori
Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
58 90,63
Perempuan 6
9,37 Asal suku
Lokal 7
10,94 Lokal Maluku
Utara 18
28,12 Jawa
12 18,75
Sulawesi 13
20,31 Lainnya
14 21,87
Tingkat Pendidikan TKSD
1 1,56
SD 8
12,50 SLTP
12 17,18
SLTA 32
50,00 PT
12 18,75
Pekerjaan Utama Tidakblm bekerja
2 3,12
Pegawai Negeri 12
18,75 Nelayan
3 4,68
Petani 27
42,18 Buruh
5 7,81
Lainnya 19
23,43 Jabatan dalam masyarakat
Masyarakat Biasa 21
32,81 KadesPEMDA
20 29,68
Tokoh Masyarakat 13
20,31 Tokoh adat
7 10,93
Tokoh agama 4
6,25 Keterangan: Suku Lainnya: NTTNTB, Sumatera, Maluku, Papua, Kalimantan
3.5. Teknik Analisa Data 3.5.1. Analisa Kinerja Pembangunan Daerah