c. Analisis
Chi-Square
Pendekatan analisis Chi-Square digunakan untuk menganalisis: a hubungan profil responden dengan persepsi manfaat aspek sosial politik, b
hubungan profil responden dengan persepsi manfaat aspek fisik, c hubungan profil responden dengan persepsi manfaat aspek ekonomi.
Profil responden merupakan karakterristik responden yang dikelompokkan menurut jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan, pekerjaan utama dan jabatan
dalam masyarakat. Sedangkan persepsi manfaat aspek sosial politik meliputi pelayanan umum, partisipasi masyarakat, kesempatan kerja, akses terhadap
sumberdaya, dan penegakan hukum. Persepsi manfaat aspek fisik meliputi fasilitas umum dan fasilitas sosial. Persepsi manfaat aspek ekonomi meliputi
sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, konstruksi, perdagangan dan lainnya. Formula Chi-Square disajikan sebagai berikut :
I
J
= 3 K
D
− L
D J
L
D 7
D9
dimana : Oi = Frekuensi yang diamati katagori ke-i; Ei = frekuensi yang diharapkan dari populasi ke-i; k = jumlah sampel. Kriteria pengujian adalah ;
tolak Ho, jika X
2
X
2
1-α k-1 dengan α = taraf nyata untuk pengujian. Kemudian untuk menguji tingkat keeratan hubungan digunakan rumus Koefisien
Kontigensi Pearson dengan model persamaan : E =
√I
J
0 + I
J
Keterangan: C = Koefisien kontigensi;
X
2
= Nilai Chi-Square; N = Jumlah sampel.
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Propinsi Maluku Utara, memiliki luas wilayah sebesar 14.202,02 km
2
yang terdiri dari daratan 6.506,20 km
2
46, dan lautan 7.695,82 km
2
54. Secara geografis wilayah Halmahera Timur terletak di bagian timur Pulau Halmahera,
dan berada pada posisi 1º 4 - 0º 40 LS dan 126º 45 - 130º 30 BT. Secara administratif wilayah Kabupaten Halmahera Timur berbatasan
dengan; a Teluk Kao di sebelah utara Wilayah Kabupaten Halmahera Utara, b Teluk Buli di sebelah timur, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik, c sebelah
selatan kecamatan Patani dan kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, d sebelah barat Teluk Kao Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dan Kota
Tidore Kepulauan. Wilayah Kabupaten Halmahera Timur pada awal pembentukannya tahun
2003 hanya memiliki 4 kecamatan, yaitu kecamatan Wasile, Wasile Selatan, Maba dan Maba Selatan. Kemudian pada tahun 2007 dilakukan pemekaran desa dan
kecamatan, sehingga saat ini jumlah kecamatan menjadi 10 Tabel 7 dan desa menjadi 73. Selain itu, wilayah Halmahera Timur juga memiliki 27 buah pulau,
dan sampai tahun 2009 pulau-pulau tersebut belum dihuni masyarakat. Pada Tabel 7 terlihat bahwa kecamatan yang memiliki luas wilayah paling
luas dan memiliki jumlah desa terbanyak adalah kecamatan Wasile Selatan dan Wasile Utara. Luasnya wilayah pada kedua kecamatan ini tentu akan berdampak
pada panjangnya proses pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu dalam upaya mengefektifkan sistem pelayanan dan pengawasan pemerintah kepada
masyarakat, sekaligus percepatan pembangunan, perlu adanya suatu kebijakan untuk memperpendek rentang kendali pelayanan dan pengawasan tersebut. Salah
satunya adalah melalui kebijakan pemekaran kecamatan, khususnya kecamatan Wasile Selatan dan Wasile Utara.
Tabel 7. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Halmahera Timur No
Kecamatan Luas wilayah
Km
2
Jumlah desa Ibukota
Kecamatan 1
Maba 1830.4
7 Buli
2 Kota Maba
1631.4 5
Maba Sangaji 3
Maba Tengah 1759.9
8 Wayamli
4 Maba Selatan
1814.6 6
Bicoli 5
Maba Utara 1060.2
7 Dorosago
6 Wasile Utara
2305.2 6
Labi-labi 7
Wasile Tengah 467.71
8 Lolobata
8 Wasile Timur
443.8 6
Dodaga 9
Wasile 435.8
6 Subaim
10 Wasile Selatan
2453.02 14
Nusa Jaya Kab. Halmahera Timur
14. 202,01 73
Sumber : Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka, 2009
4.2. Kondisi Sosial dan Budaya 4.2.1. Kondisi Sosial