pendidikan, tidak membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat sektor
kehutanan. d.
Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Manfaat Pertambangan
Hasil perhitungan pada Tabel 45 menunjukkan bahwa pekerjaan utama memiliki hubungan dengan persepsi manfaat pemekaran sektor pertambangan
pada taraf signifikan α=30. Ini berarti perbedaan pekrjaan utama, membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran sektor
pertambangan. Kemudian jenis kelamin dan jabatan dalam masyarakat memiliki hubungan signifikan dengan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran
disektor pertambangan pada taraf signifikansi α=50. Ini berarti perbedaan jenis kelamin dan jabatan dalam masyarakat, membedakan persepsi masyarakat
mengenai manfaat pemekaran wilayah disektor pertambangan. Sedangkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan signifikan dengan
persepsi manfaat sektor pertambangan baik pada taraf signifikansi α=30 maupun α=50. Ini berarti perbedaan jenis kelamin dan tingkat pendidikan,
tidak membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran disektor pertambangan.
e. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Manfaat
Konstruksi
Hasil perhitungan pada Tabel 45 menunjukkan bahwa jabatan dalam masyarakat memiliki hubungan dengan persepsi manfaat konstruksi pada taraf
signifikan α=30. Ini berarti perbedaan jabatan dalam masyarakat, membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat aspek konstruksi.
Sedangkan jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan dan pekerjaan utama, tidak memiliki hubungan signifikan dengan persepsi masyarakat mengenai
manfaat aspek konstruksi pada taraf α=30 maupun α=50. Ini berarti perbedaan jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan dan pekerjaan utama, tidak
membedakan persepsi masyarakat mengani manfaat aspek konstruksi.
f. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Manfaat
Perdagangan
Hasil perhitungan pada Tabel 45 menunjukkan bahwa jabatan dalam masyarakat memiliki hubungan signifikan dengan persepsi manfaat sektor
perdagangan pada taraf α=30. Ini berarti perbedaan jabatan dalam masyarakat,
membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran sektor perdagangan. Sedangan jenis kelamanin, asal suku, tingkat pendidikan dan
pekerjaan utama, tidak memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat mengenai
manfaat sektor perdagangan pada taraf signifikansi α=30 maupun α=50.
Ini berarti perbedaan jenis kelamanin, asal suku, tingkat pendidikan dan pekerjaan utama, tidak membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran
sektor perdagangan. g.
Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Manfaat Lainnya
Hasil perhitungan pada Tabel 45 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan utama memiliki hubungan signifikan dengan persepsi manfaat
sector-sektor lainnya pada taraf α=30. Ini berarti perbedaan tingkat pendidikan dan pekerjaan utama, membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat
pemekaran sektor lainnya. Sedangan jenis kelamin, asal suku dan jabatan dalam masyarakat, memiliki hubungan memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat
mengenai manfaat sektor lainnya pada taraf signifikansi α=50. Ini berarti
perbedaan jenis kelamin, asal suku, dan jabatan dalam masyarakat, dapat membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pemekaran wilayah sektor
lainnya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan